DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Sosial Budaya (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=52)
-   -   Menghitung Probabilitas Eksistensi Tuhan (http://forum.detik.com/showthread.php?t=305250)

aboefoead 5th November 2011 00:06

Menghitung Probabilitas Eksistensi Tuhan
 
Quote:

Originally Posted by aboefoead
Eniwei, meskipun sama2 kaga bisa buktiin eksistensi tuhan,
secara probabilitas ana pernah tunjukkan kemungkinan ateis itu benar lebih besar ketimbang teis, terutama monoteisme.

Kalu antum niatnya berubah, nanti ana tunjukin.

Quote:

Originally Posted by abdel_temon1376(alm)
mana, Om?
boleh saya tau?

Quote:

Originally Posted by Retro
menunggu pelajaran penting dari wan abu

***

Sebenarnya ana udah pernah nulis soal ini.
Kita mulai dengan ateis.
Ateis bilang Tuhan itu kaga ada.
Kalu tuhan ada, maka ateis salah.
Probabilitasnya adalah 50:50

Teis bilang tuhan itu ada.
Mangsalahnya ada yang bilang banyak (politeis),
ada yang bilang cuman satu.
Yang bilang satu banyak agama.
kalu diteliti, dalam satu agama aja deskripsi tuhan bisa beda2.
Disamping beda2, tuhannya monoteis banyak ciri2/sifat yang diborong sekaligus.
Ada maha kuasa, maha pencipta, maha pengasih, maha agung, maha tahu dst.
Sifat2 ini satu dengan yang lain sering paradoks,
artinya kaga mungkin sekaligus punya 2 sifat, misalnya.(apalagi 3, 4 dst)
Misalkan maha kuasa berparadoks dengan maha tahu.
Ke-mahateu-annya bikin ke-mahakuasa-an menjadi gak maha lagi.
Ke-mahakuasa-annya bikin ke-mahateu-annya menjadi gak maha lagi.
Maka, kalu tuhan ada kemungkinan cuman salah satu sifat yang benar.
Kalu tuhan maha tau, maka yang bilang tuhan maha kuasa menjadi salah.

Dari sisi antropomorf, kemungkinannya tambah banyak lagi.
Ada yang bilang tuhan bentuknya seperti manusia.
Kalu ternyata tuhannya kaga mirip manusia, maka yang bilang tuhan seperti manusia jadi salah.

Kalu variabel2 disilangkan, maka akan didapatkan kemungkinan yang banyak sekali tentang tuhan itu.
Kalu ada 100 kemungkinan, maka rumus probabilitasnya benarnya adalah 1/100, alias 1%
Kalu kemungkinannya itu tak terhingga, maka probabilitasnya = 1/~ -> 0 (mendekati nol).

Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis.

aboe

antiQafier 5th November 2011 01:16

Atheis itu juga ada tuhannya.... mas

ada yg bertuhan sama Sains.....
ada yg bertuhan sama Nafsu.....
ada yg bertuhan sama Harta.....
ada yg bertuhan sama Pekerjaan.....
ada yg bertuhan sama Kekuasaan.....

dan macem-macem, lagi bentuknya.......

Jadi Manusia yg tidak bertuhan itu, hampir tidak ada.......
Kecuali dia sudah nggak waras lagi atau gila......

Tinggal Permasalahannya......
Tuhan yang kita pilih itu, Tuhan yang bagaimana.....

Apakah Atheis itu Logis ??????
http://kanzunqalam.wordpress.com/201...is-dan-logika/

cityoflov3 5th November 2011 01:30

Quote:

Originally Posted by aboefoead (Post 14581674)
***

Sebenarnya ana udah pernah nulis soal ini.
Kita mulai dengan ateis.
Ateis bilang Tuhan itu kaga ada.
Kalu tuhan ada, maka ateis salah.
Probabilitasnya adalah 50:50

Teis bilang tuhan itu ada.
Mangsalahnya ada yang bilang banyak (politeis),
ada yang bilang cuman satu.
Yang bilang satu banyak agama.
kalu diteliti, dalam satu agama aja deskripsi tuhan bisa beda2.
Disamping beda2, tuhannya monoteis banyak ciri2/sifat yang diborong sekaligus.
Ada maha kuasa, maha pencipta, maha pengasih, maha agung, maha tahu dst.
Sifat2 ini satu dengan yang lain sering paradoks,
artinya kaga mungkin sekaligus punya 2 sifat, misalnya.(apalagi 3, 4 dst)
Misalkan maha kuasa berparadoks dengan maha tahu.
Ke-mahateu-annya bikin ke-mahakuasa-an menjadi gak maha lagi.
Ke-mahakuasa-annya bikin ke-mahateu-annya menjadi gak maha lagi.
Maka, kalu tuhan ada kemungkinan cuman salah satu sifat yang benar.
Kalu tuhan maha tau, maka yang bilang tuhan maha kuasa menjadi salah.

Dari sisi antropomorf, kemungkinannya tambah banyak lagi.
Ada yang bilang tuhan bentuknya seperti manusia.
Kalu ternyata tuhannya kaga mirip manusia, maka yang bilang tuhan seperti manusia jadi salah.

Kalu variabel2 disilangkan, maka akan didapatkan kemungkinan yang banyak sekali tentang tuhan itu.
Kalu ada 100 kemungkinan, maka rumus probabilitasnya benarnya adalah 1/100, alias 1%
Kalu kemungkinannya itu tak terhingga, maka probabilitasnya = 1/~ -> 0 (mendekati nol).

Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis.

aboe

tuhan mungkin adalah cipta karsa pemikiran manusia bijak dulu agar tidak ditanya trus ama umatnya mengapa ini mngpa itu .

bramgreenday 5th November 2011 03:48

Quote:

Originally Posted by aboefoead (Post 14581674)
Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis.

aboe

Menarik, namun saya tidak sependapat. Probability Tuhan eksis atau tidak memang bisa dimulai dengan 50:50 namun ini jika kita mengasumsikan kondisi awal adalah absolute/maximum ignorance. Dengan menggunakan pendekatan Bayesian maka sebenarnya kita dapat menghitung probability ini dengan menambah informasi baru (jika kita mengawali dengan maximum ignorance).

Mari kita asumsikan semua orang pada periode awal (P-before) dari maximum ignorance, lalu notasi D merepresentasikan informasi baru maka:
http://upload.wikimedia.org/wikipedi...8d022932db.png

Problem dari pendekatan ini adalah bagaimana kita menilai D. Karena D adalah sesuatu yang subjektif maka kita akan mendapatkan probability yang subjektif juga. Seorang atheist bisa akan menghasilkan P-after < 50% namun seorang theist bisa akan menghasilkan P-after > 50%. Ini semua tergantung bagaimana tiap subject memvalue D.

Problem memberi nilai D muncul karena hingga saat ini (as far as I know) belum ada tools objective nya, sehingga kembali lagi bergantung pada si subject. Namun bagaimapun juga pendekatan ini tetep menarik apabila kita ingin mengetahui bagaimana perspective probability seseorang.

Jadi kesimpulannya adalah
Seberapa besar kemungkinan Tuhan itu ada tergantung pada bagaimana tiap orang memahami informasi yang dia terima.


Nuwun


Ref:
The Probability of God: A Simple Calculation That Proves the Ultimate Truth

OmniScience 5th November 2011 04:05

Quote:

Originally Posted by antiQafier (Post 14582070)
Atheis itu juga ada tuhannya.... mas

ada yg bertuhan sama Sains.....
ada yg bertuhan sama Nafsu.....
ada yg bertuhan sama Harta.....
ada yg bertuhan sama Pekerjaan.....
ada yg bertuhan sama Kekuasaan.....

dan macem-macem, lagi bentuknya.......

Jadi Manusia yg tidak bertuhan itu, hampir tidak ada.......
Kecuali dia sudah nggak waras lagi atau gila......

Tinggal Permasalahannya......
Tuhan yang kita pilih itu, Tuhan yang bagaimana.....

Apakah Atheis itu Logis ??????
http://kanzunqalam.wordpress.com/201...is-dan-logika/

Saya senang anda membandingkan Tuhanmu dengan harta, kekuasaan, nafsu ...

Berbeda dengan Tuhanmu, saya yang mengendalikan harta, kekuasaan dan nafsuku.

lampu_merah 5th November 2011 09:06

Quote:

Originally Posted by bramgreenday (Post 14582401)
Menarik, namun saya tidak sependapat. Probability Tuhan eksis atau tidak memang bisa dimulai dengan 50:50 namun ini jika kita mengasumsikan kondisi awal adalah absolute/maximum ignorance. Dengan menggunakan pendekatan Bayesian maka sebenarnya kita dapat menghitung probability ini dengan menambah informasi baru (jika kita mengawali dengan maximum ignorance).

Mari kita asumsikan semua orang pada periode awal (P-before) dari maximum ignorance, lalu notasi D merepresentasikan informasi baru maka:
http://upload.wikimedia.org/wikipedi...8d022932db.png

Problem dari pendekatan ini adalah bagaimana kita menilai D. Karena D adalah sesuatu yang subjektif maka kita akan mendapatkan probability yang subjektif juga. Seorang atheist bisa akan menghasilkan P-after < 50% namun seorang theist bisa akan menghasilkan P-after > 50%. Ini semua tergantung bagaimana tiap subject memvalue D.

Problem memberi nilai D muncul karena hingga saat ini (as far as I know) belum ada tools objective nya, sehingga kembali lagi bergantung pada si subject. Namun bagaimapun juga pendekatan ini tetep menarik apabila kita ingin mengetahui bagaimana perspective probability seseorang.

Jadi kesimpulannya adalah
Seberapa besar kemungkinan Tuhan itu ada tergantung pada bagaimana tiap orang memahami informasi yang dia terima.


Nuwun


Ref:
The Probability of God: A Simple Calculation That Proves the Ultimate Truth

gw setuju rumus diatas jika digabung dgn besaran pemahaman, jika pemahamannya semakin menurun maka hasilnyapun menurun, demikian sebaliknya, sekarng pertanyaan gw, apa makna rumus itu?? sebab hubungannya adalah linear, ganti aja jadi rumus sedderhana misalnya a x b, atau a + b,.

gw ambil contoh, jika P bfore = 2, D = 3, P after = 2 x3 /(2 x3 +1 - 2) = 6/5
klau D membesar jadi 10 maka P = 2 x10/(2 x 10 +1 - 10) = 20/11.

yg terjdi dalam kehidupan malah berbeda, mulai kecil manusia diterangkan ttg tuhan, dan anak kecil akan menerima itu sebagai sesuatu keharusan krn keterbatasn nalar, semakin besar si anak semakin bnyak pertanyaan, semakin bnyak keraguan, dari rumus diatas berarti manusia cendrung akan menurun pemahamannya akan tuhan, cendrung jadi atheis :superhappy::superhappy:

jadi rumus diatas menerangkan ttg terjadinya atheis :nicethread::nicethread:

ikanbandeng 5th November 2011 09:40

tret mikir...:sleeping::sleeping:

Abdel_Temon_1327 5th November 2011 09:59

Quote:

Originally Posted by aboefoead (Post 14581674)
***

Sebenarnya ana udah pernah nulis soal ini.
Kita mulai dengan ateis.
Ateis bilang Tuhan itu kaga ada.
Kalu tuhan ada, maka ateis salah.
Probabilitasnya adalah 50:50

Teis bilang tuhan itu ada.
Mangsalahnya ada yang bilang banyak (politeis),
ada yang bilang cuman satu.
Yang bilang satu banyak agama.
kalu diteliti, dalam satu agama aja deskripsi tuhan bisa beda2.
Disamping beda2, tuhannya monoteis banyak ciri2/sifat yang diborong sekaligus.
Ada maha kuasa, maha pencipta, maha pengasih, maha agung, maha tahu dst.
Sifat2 ini satu dengan yang lain sering paradoks,
artinya kaga mungkin sekaligus punya 2 sifat, misalnya.(apalagi 3, 4 dst)
Misalkan maha kuasa berparadoks dengan maha tahu.
Ke-mahateu-annya bikin ke-mahakuasa-an menjadi gak maha lagi.
Ke-mahakuasa-annya bikin ke-mahateu-annya menjadi gak maha lagi.
Maka, kalu tuhan ada kemungkinan cuman salah satu sifat yang benar.
Kalu tuhan maha tau, maka yang bilang tuhan maha kuasa menjadi salah.

Dari sisi antropomorf, kemungkinannya tambah banyak lagi.
Ada yang bilang tuhan bentuknya seperti manusia.
Kalu ternyata tuhannya kaga mirip manusia, maka yang bilang tuhan seperti manusia jadi salah.

Kalu variabel2 disilangkan, maka akan didapatkan kemungkinan yang banyak sekali tentang tuhan itu.
Kalu ada 100 kemungkinan, maka rumus probabilitasnya benarnya adalah 1/100, alias 1%
Kalu kemungkinannya itu tak terhingga, maka probabilitasnya = 1/~ -> 0 (mendekati nol).

Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis.

aboe



:lol:


apa setiap umat beragama, ada yang mengimani lebih dari 1 tuhan (keyakinan)
kalo emang ada, maka teori anda masih sangat (mungkin)
namun kalo tidak ada, apa teori yang ente sebutkan itu masih berlaku...??




Ah andai saya boleh bertanya balik,
apa yang atheis sudah yakin benar kalo tuhan itu benar tidak ada...?? ada pembuktian nya...??
bukan nya seorang atheis itu terkenal lebih berpikir lojik ketimbang yang (un) lojik bukan...? :p



dengan asumsi lojik = penelitian lho yah.....




but :thanks: atas share nya... :hugs:
Quote:

Originally Posted by lampu_merah (Post 14582915)
gw setuju rumus diatas jika digabung dgn besaran pemahaman, jika pemahamannya semakin menurun maka hasilnyapun menurun, demikian sebaliknya, sekarng pertanyaan gw, apa makna rumus itu?? sebab hubungannya adalah linear, ganti aja jadi rumus sedderhana misalnya a x b, atau a + b,.

gw ambil contoh, jika P bfore = 2, D = 3, P after = 2 x3 /(2 x3 +1 - 2) = 6/5
klau D membesar jadi 10 maka P = 2 x10/(2 x 10 +1 - 10) = 20/11.

yg terjdi dalam kehidupan malah berbeda, mulai kecil manusia diterangkan ttg tuhan, dan anak kecil akan menerima itu sebagai sesuatu keharusan krn keterbatasn nalar, semakin besar si anak semakin bnyak pertanyaan, semakin bnyak keraguan, dari rumus diatas berarti manusia cendrung akan menurun pemahamannya akan tuhan, cendrung jadi atheis :superhappy::superhappy:

jadi rumus diatas menerangkan ttg terjadinya atheis :nicethread::nicethread:


berarti sekarang banyak "anak kecil" di dunia ini dong...?
minimal di deep ini masih banyak "anak kecil" yang masih suka dan nyaman bermain-main dengan sesuatu yang ndak isa di tangkap dengan "nalar"? benar?


:nicethread:

astiq 5th November 2011 10:37

Quote:

Originally Posted by aboefoead (Post 14581674)
***

Sebenarnya ana udah pernah nulis soal ini.
Kita mulai dengan ateis.
Ateis bilang Tuhan itu kaga ada.
Kalu tuhan ada, maka ateis salah.
Probabilitasnya adalah 50:50

Teis bilang tuhan itu ada.
Mangsalahnya ada yang bilang banyak (politeis),
ada yang bilang cuman satu.
Yang bilang satu banyak agama.
kalu diteliti, dalam satu agama aja deskripsi tuhan bisa beda2.
Disamping beda2, tuhannya monoteis banyak ciri2/sifat yang diborong sekaligus.
Ada maha kuasa, maha pencipta, maha pengasih, maha agung, maha tahu dst.
Sifat2 ini satu dengan yang lain sering paradoks,
artinya kaga mungkin sekaligus punya 2 sifat, misalnya.(apalagi 3, 4 dst)
Misalkan maha kuasa berparadoks dengan maha tahu.
Ke-mahateu-annya bikin ke-mahakuasa-an menjadi gak maha lagi.
Ke-mahakuasa-annya bikin ke-mahateu-annya menjadi gak maha lagi.
Maka, kalu tuhan ada kemungkinan cuman salah satu sifat yang benar.
Kalu tuhan maha tau, maka yang bilang tuhan maha kuasa menjadi salah.

Dari sisi antropomorf, kemungkinannya tambah banyak lagi.
Ada yang bilang tuhan bentuknya seperti manusia.
Kalu ternyata tuhannya kaga mirip manusia, maka yang bilang tuhan seperti manusia jadi salah.

Kalu variabel2 disilangkan, maka akan didapatkan kemungkinan yang banyak sekali tentang tuhan itu.
Kalu ada 100 kemungkinan, maka rumus probabilitasnya benarnya adalah 1/100, alias 1%
Kalu kemungkinannya itu tak terhingga, maka probabilitasnya = 1/~ -> 0 (mendekati nol).

Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis.

aboe

Mau tanya variabelnya apa saja? trus kalau pun ini mau dilihat dari sudut pandang matematis, berarti harus ada model yang mampu menjelaskannya, kalau memang ada, apakah dari variabel yg wan aboe sebutkan tersebut signifikan atau tidak? Btw, sampel data untuk menentukan variabelnya apa? apakah org teis / ateis, lagi pula pemahaman org teis jg berbeda2. :bingung:

dodydoank 5th November 2011 10:41

Quote:

Originally Posted by bramgreenday (Post 14582401)
Menarik, namun saya tidak sependapat. Probability Tuhan eksis atau tidak memang bisa dimulai dengan 50:50 namun ini jika kita mengasumsikan kondisi awal adalah absolute/maximum ignorance. Dengan menggunakan pendekatan Bayesian maka sebenarnya kita dapat menghitung probability ini dengan menambah informasi baru (jika kita mengawali dengan maximum ignorance).

Mari kita asumsikan semua orang pada periode awal (P-before) dari maximum ignorance, lalu notasi D merepresentasikan informasi baru maka:
http://upload.wikimedia.org/wikipedi...8d022932db.png

Problem dari pendekatan ini adalah bagaimana kita menilai D. Karena D adalah sesuatu yang subjektif maka kita akan mendapatkan probability yang subjektif juga. Seorang atheist bisa akan menghasilkan P-after < 50% namun seorang theist bisa akan menghasilkan P-after > 50%. Ini semua tergantung bagaimana tiap subject memvalue D.

Problem memberi nilai D muncul karena hingga saat ini (as far as I know) belum ada tools objective nya, sehingga kembali lagi bergantung pada si subject. Namun bagaimapun juga pendekatan ini tetep menarik apabila kita ingin mengetahui bagaimana perspective probability seseorang.

Jadi kesimpulannya adalah
Seberapa besar kemungkinan Tuhan itu ada tergantung pada bagaimana tiap orang memahami informasi yang dia terima.


Nuwun


Ref:
The Probability of God: A Simple Calculation That Proves the Ultimate Truth

setuju ....orang yg sering mendapat bisikan Tuhan akan memberi nilai D yg tinggi


All times are GMT +8. The time now is 16:03.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.