DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Politik (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=49)
-   -   [pertanda apa?] Terjadi pengurangan pegawai di sektor yg paling menyerap tenaga kerja (http://forum.detik.com/showthread.php?t=1619846)

ari2002 10th November 2017 07:05

[pertanda apa?] Terjadi pengurangan pegawai di sektor yg paling menyerap tenaga kerja
 
Perbankan adalah sektor yg paling menyerap tenaga kerja gimana tidak? Karena jurusan apapun ente bisa masuk ke bank ...

Nah sekarang bank mulai mengurangi pegawai karena kondisi ekonomi terkini..

Quote:


Tak Hanya Pegawai, Jumlah Kantor Bank Juga Berkurang


Jakarta - Selain jumlah pegawai bank yang berkurang, jumlah bank dan kantor bank juga mengalami penurunan.

Mengutip data dari statistik perbankan Indonesia (SPI) Agustus 2017 jumlah kantor bank umum tercatat 32.635 unit jumlah ini berkurang 134 unit dibandingkan Agustus 2016 32.769 unit.

Selain jumlah kantor, jumlah bank juga tercatat berkurang. Periode Agustus 2016 jumlahnya tercatat masih 118 bank kemudian pada Agustus 2017 jumlah bank menjadi 115 bank. Hal ini karena adanya aksi korporasi seperti merger antar bank.


Selain bank umum, kantor bank perkreditan rakyat (BPR) per Agustus 2017 tercatat 6.144 unit jumlah ini bertambah 42 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 6.102 unit.

Sementara itu untuk jumlah BPR juga berkurang, per Agustus 2017 tercatat 1.618 bank atau berkurang 16 bank dari periode Agustus 2017 sebanyak 1.634 bank. Hal ini karena pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menutup sejumlah BPR karena dinilai memiliki performa yang kurang baik.

Baca juga: Bank Mulai Kurangi Pegawai, Siap-siap Hadapi Era Digital

Jumlah aset bank umum per Agustus 2017 tercatat Rp 7.028 triliun tumbuh 10,12% jika dibandingkan periode Agustus tahun lalu Rp 6.382 triliun.

Pengamat Ekonomi, Aviliani menjelaskan berkurangnya jumlah kantor dan jumlah karyawan bank merupakan hal yang wajar.

"Karena saat ini bank sudah memanfaatkan teknologi dan mulai mengoptimalkan branchless banking," kata dia

Bagaimana respon pemerintah? Masih mau menyalahkan lawan politik? Mencari alasan untuk "cuci tangan" atau menyiapkan strategi untuk menghadapi ini? :)

fOx-trOt 10th November 2017 07:09

https://scontent.fcgk3-1.fna.fbcdn.n...ce&oe=5A814D26

Pengamat Ekonomi, Aviliani menjelaskan berkurangnya jumlah kantor dan jumlah karyawan bank merupakan hal yang wajar.

"Karena saat ini bank sudah memanfaatkan teknologi dan mulai mengoptimalkan branchless banking," kata dia

ari2002 10th November 2017 07:09

Quote:


Bank getol pangkas karyawan dan kantor cabang


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Tanah Air terus melakukan efisiensi melalui pemangkasan pegawai dan kantor cabang. Dari laporan keuangan perbankan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk melakukan efisiensi terbesar untuk jumlah pegawai dan kantor cabang di tahun 2017.

Tercatat, Bank Danamon telah mengurangi 1.724 pegawai dan memangkas 135 kantor cabang per September 2017. Pada urutan kedua, PT Bank Mandiri Tbk telah mengurangi 558 pegawai, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menutup 78 kantor cabang.

Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aslan Lubis mengatakan, ada sejumlah alasan perbankan melakukan pengurangan pegawai. Diantaranya, karena faktor pensiun. "Atau mungkin terkena efek pengurangan kantor yang dilakukan bank swasta," kata Aslan kepada KONTAN, Selasa (7/11).

Bank swasta tercatat paling gencar melakukan pengurangan pegawai dan kantor cabang. Bankir mengaku, pengurangan pegawai tidak mayoritas karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, sudah masuk masa pensiun dan bank tidak melakukan penambahan pegawai.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, berkurangnya 558 pegawai di September 2017, karena ada selisih antara pegawai keluar dengan pegawai yang masuk.

"Mungkin (selisih pegawai antara periode Januari 2017 dan September 2017) karena beberapa pegawai yang keluar masih belum ditambah melalui proses rekuitmen," ungkap Rohan.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menyampaikan, ada penurunan 285 pegawai di banknya sebagai upaya optimalisasi. Nah, langkah ini terkait penyederhanaan proses bisnis agar lebih simpel.

Menurutnya, jumlah pegawai yang berkurang tersebut tersebar di beberapa segmen bisnis. Selanjutnya, bank berkode saham NISP ini mengklaim sudah menerima 600 karyawan baru.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi menjelaskan mengenai pengurangan 94 pegawai Bukopin. Yang pasti pengurangan pegawai bukan karena PHK melainkan karena mereka pindah kerja atau melakukan fraud.

Sedikit berbeda, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, pihaknya justru berencana untuk menambah 16 kantor cabang di tahun depan. Bukan itu saja, bank ini juga ada penambahan enam kantor cabang di tahun ini.

Rinciannya, dua kantor cabang di kawasan Padang dan Batam, serta empat kantor cabang pembantu di Jakarta, Surabaya dan Solo. "Kami tetap akan buka kantor karena jumlah kantor kami masih relatif sedikit," imbuhnya


fOx-trOt 10th November 2017 07:12

Sedikit berbeda, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, pihaknya justru berencana untuk menambah 16 kantor cabang di tahun depan. Bukan itu saja, bank ini juga ada penambahan enam kantor cabang di tahun ini.

https://pbs.twimg.com/media/DMZiR-0VQAEuoeO.jpg

ari2002 10th November 2017 07:19

Ternyata tidak hanya bank..

Quote:



Dari 413 perusahaan di bursa yang melaporkan jumlah karyawannya per Juni 2017, sebanyak 164 perusahaan atau sekitar 40% mengalami penurunan jumlah karyawan


Empat dari setiap 10 perusahaan publik di Indonesia melakukan pengurangan jumlah karyawan dalam kurun setahun terakhir. Fenomena ini terjadi di tengah upaya efisiensi yang ditempuh perusahaan untuk mengimbangi perlambatan pertumbuhan daya beli masyarakat.

Dari 560 perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang ditelusuri tim Katadata, 413 perusahaan memiliki kelengkapan data jumlah karyawan pada akhir Juni 2017 dan akhir Juni 2016. Dari 413 perusahaan itu, sebanyak 164 perusahaan atau sekitar 40% mencatatkan penurunan jumlah tenaga kerja.

Sedangkan sebanyak 93 perusahaan atau sekitar 47% mengalami kenaikan jumlah karyawan, dan 56 perusahaan (13%) tidak berubah.

Setiap tahun, angkatan kerja di Indonesia tumbuh 3-4%, dan secara teori seharusnya dapat terserap oleh pertumbuhan ekonomi yang dua tahun terakhir berkisar 5%. Sebagai cerminan pertumbuhan ekonomi, penjualan perusahaan secara teori juga seharusnya selalu naik setiap tahun.

Kenaikan penjualan perusahaan dapat diterjemahkan selain berupa peningkatan laba bersih, juga dalam bentuk penambahan jumlah karyawan.

Berdasarkan data, perusahaan publik yang paling banyak mengurangi pegawainya adalah produsen kopi bubuk Tora Bika dan coklat Beng-beng PT Mayora Indah Tbk sebanyak 1.757 orang. Sedangkan yang terbanyak kedua dan ketiga berdasarkan angka absolut berturut-turut adalah PT Bank Danamon Tbk sebanyak 1.683 tenaga kerja dan penjual mobil terbesar di Indonesia PT Astra International Tbk 1.518 orang.

Tira Ardianti, Head of Investor Relations Astra International, belum dapat mengkonfirmasi angka tersebut. "Sebaiknya jangan lihat turunnya, tapi lihat signifikan atau tidak dibanding total keseluruhan pegawai," katanya kepada Katadata.

Berdasarkan laporan keuangan Astra International, total karyawan per akhir Juni 2017 sebanyak 140.210 orang. Artinya, pengurangan karyawan setahun terakhir hanya sekitar 1% dari total karyawan perusahaan multisektor tersebut.

"Sejauh perusahaan masih mampu melakukan efisiensi dalam banyak hal, selain opsi memotong jumlah karyawan, maka hal tersebut (efisiensi di luar pengurangan karyawan) yang akan diutamakan," tambah Tira.

Ia menambahkan, sesuatu yang normal bagi semua perusahaan untuk menyesuaikan kegiatan operasional dengan permintaan pasar. Kalau permintaan pasar turun maka produksi turun, dan akibatnya biaya produksi harus diturunkan. Tapi sejauh ini hal tersebut bagi Astra tidak signifikan jumlahnya.

Dari 10 perusahaan terbesar nilai kapitalisasi pasarnya, lima perusahaan mengalami penurunan jumlah karyawan, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Astra International Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Gudang Garam Tbk. Lima emiten lain mengalami kenaikan jumlah karyawan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT United Tractors Tbk.

Penurunan jumlah karyawan pada banyak perusahaan terjadi di tengah membaiknya indikator makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, kestabilan kurs rupiah, dan rendahnya inflasi, dalam beberapa tahun terakhir. Tapi perbaikan ini tak sepenuhnya sejalan dengan beberapa indikator mikroekonomi, termasuk daya beli masyarakat.

Indikasi yang ada menunjukkan bahwa walaupun daya beli secara agregat tumbuh, laju pertumbuhannya melambat. Contohnya data penjualan 55 kategori produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia yang dicatat Nielsen menunjukkan pertumbuhan penjualan 3,4% pada periode Januari-Mei 2017, lebih rendah dibanding 10,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan berkurangnya lapangan kerja... Pr pemerintah akan lebih berat akhir tahun ini..

Masih mau menyalahkan lawan politik? Atau mau cuci tangan? ;)

fOx-trOt 10th November 2017 07:21

Anomali disruptif atas keberhasilan Jokowi yang ontrek

Penurunan jumlah karyawan pada banyak perusahaan terjadi di tengah membaiknya indikator makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, kestabilan kurs rupiah, dan rendahnya inflasi, dalam beberapa tahun terakhir. Tapi perbaikan ini tak sepenuhnya sejalan dengan beberapa indikator mikroekonomi, termasuk daya beli masyarakat.

fOx-trOt 10th November 2017 07:24

Ada temennya.

Penjualan Produsen Barang Konsumsi di Indonesia, India, Vietnam Turun
Nilai penjualan 55 kategori produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) selama periode Januari-Mei 2017 tumbuh 3,4%, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tumbuh 10,7%.

Indikasi yang ada menunjukkan bahwa walaupun daya beli secara agregat tumbuh, laju pertumbuhannya melambat. Contohnya data penjualan 55 kategori produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia yang dicatat Nielsen menunjukkan pertumbuhan penjualan 3,4% pada periode Januari-Mei 2017, lebih rendah dibanding 10,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan sejenis di India dan Vietnam juga mengalami hal serupa. Dabur India Ltd, produsen sabun, deterjen dan minuman, mengalami penurunan penjualan 4,7% pada periode Januari-Maret, dibanding periode sama tahun lalu.

Sementara itu, perusahaan produsen barang-barang konsumsi di Vietnam, yakni Vietnam Dairy Products JSC, pada periode April-Juni 2017 mencatatkan penurunan penjualan 7,2% dibandingkan periode sama 2017.

ari2002 10th November 2017 07:25

Quote:


Ritel Berguguran, PHK Tak Bisa Dihindari


JAKARTA - Industri ritel saat ini sedang mengalami masa-masa sulit di tengah gempuran toko berbasis online atau e-commerce. Kejadian ini membuat peritel banyak yang menutup beberapa atau semua gerainya agar tidak mengalami kerugian lebih besar lagi.

Setelah gerai ditutup, dampak yang akan timbul selanjutnya yakni terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, jumlah PHK tersebut saat ini sedang dihitung oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjelaskan, pihaknya sudah menindaklanjuti dampak tutupnya beberapa gerai ritel di Indonesia. "Masih dilakukan pendataan, sebagian sudah ditangani," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Dia mengatakan, Kemenaker sedang dalam proses penghitungan jumlah pegawai di industri ritel yang kehilangan pekerjaan. Kalkulasi harus dilakukan agar ada kepastian data serta mencari solusi dalam mengakomodir korban PHK tersebut. "Ini terus harus dilakukan," ucap dia.

Sementara, lanjut Hanif, industri ritel yang telah berguguran tidak bisa dihindari karena laju bisnisnya kalah kencang dari e-commerce. Namun, Kemenaker tidak fokus ke arah perubahan era ekonomi digital ini, melainkan mengamankan para tenaga kerja yang ada.

"Kan ada masalah-masalah kompetisi di situ tapi intinya dampak tenaga kerja kita tangani," ujarnya.

Seperti diketahui, belum lama ini Lotus Department Store yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta, tepatnya di kawasan Djakarta Theater Menara Cakrawala Jakarta Pusat, akan menutup tokonya.

seluruh barang yang ada di Lotus Department Store ini memang semuanya didiskon. Bahkan, sepatu wanita ada yang seharga Rp39 ribu dari harga mulanya Rp299 ribu. Ada juga harga jas dan baju-baju pria hanya berkisar antara Rp70 ribu sampai Rp150 ribuan dari harga asli Rp600 ribuan.

Berita2 yg ana bawa diatas menggambarkan apa yang akan terjadi dalam waktu dekat...

Mau tetep diam sambil menyalahkan politik silahkan... Mau mencari alasan untuk cuci tangan silahkan... Atau mau reaktif dan segera bergerak memperbaiki tentu itu yg diinginkan :)

ari2002 10th November 2017 07:27

Sayangnya masih ada yang onani dengan kondisi ini :geleng:...

Sudah biarkan saja onaninya gak usah diganggu :lol:

fOx-trOt 10th November 2017 07:30

Sudah biarkan saja onaninya gak usah diganggu :cekakakan1:

Taipan lokal, pemilik imperium bisnis CT Corp, Chairul Tanjung, tak gentar menghadapi kondisi ritel konvensional yang sedang dilanda wabah "gulung tikar".

CT Corp, kata Chairul, justru akan semakin ekspansif dengan membuka 30 gerai TransMart baru di seluruh Indonesia hingga akhir 2018.

Baca juga : "Si Anak Singkong" Benamkan Rp 3 Triliun di Bekasi"

"Nggak ada masalah dengan toko fisik (konvensional). Terakhir kami buka Transmart di Palembang. Makanya kita bikin konsepnya harus beda," kata Chairul menjawab KompasProperti, usai peletakan batu pertama Trans Park @ Juanda Bekasi, Jumat (3/11/2017).

Menurut Chairul, setiap pekan, terutama hari kerja (weekdays) jumlah transaksi yang terbukukan di satu gerai TransMart sebanyak 6.000 transaksi.

Sementara jumlah pengunjung bisa 100.000 per weekdays dan 150.000 per akhir pekan (weekend).


All times are GMT +8. The time now is 13:24.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.