Mengenal Keguguran Tanpa Kuretase Dan Perawatannya.
Keguguran dapat terjadi pada semua kehamilan. Selain menyakitkan, keguguran dapat menyebabkan perdarahan yang sangat luar biasa. Keguguran dibedakan menjadi dua hal, yakni keguguran tanpa kuretase (kuret) dan keguguran dengan kuretase.
Keguguran adalah kematian bayi secara spontan sebelum memasuki minggu ke-20 pada masa kehamilan. Terdapat beragam penyebab keguguran, mulai dari adanya kelainan kromosom sampai janin berhenti tumbuh, terpapar racun, infeksi, gangguan fisik bahkan berat badan berlebih pada ibu hamil, hingga usia ibu hamil yang terlalu muda atau terlalu tua. http://sofeya.id/wp-content/uploads/...-alodokter.jpg Apakah Setiap Keguguran Harus Dikuretase? Wanita terkadang tidak menyadari bila dirinya mengalami keguguran. Tapi, sebenarnya ada beberapa tanda yang dapat menandakan keguguran, meliputi:
Keguguran tanpa kuret hanya diperbolehkan bila seluruh isi didalam kandungan sudah keluar dan tidak ada jaringan janin atau plasenta yang tertinggal. Keguguran yang seperti ini dikenal dengan istilah medis abortus komplit. Pada sebagian besar kasus keguguran, di mana usia kehamilan masih kurang dari 10 minggu, jaringan janin atau plasenta yang tertinggal di dalam rahim akan keluar secara alami dalam waktu satu atau dua minggu. Proses ini dapat juga dibantu dengan pemberian obat-obatan oleh dokter, bila dirasa perlu. Apabila keguguran terjadi setelah usia kehamilan 10 minggu, sisa jaringan janin lebih berisiko tertinggal di dalam rahim. Maka sebab itu, dibutuhkan prosedur kuretase atau kuret bagaimana untuk mengeluarkannya. Selain untuk membersihkan rahim Bunda dari sisa jaringan janin dan plasenta, kuret bertujuan untuk menghentikan perdarahan serta mencegah infeksi. Perawatan setelah Mengalami Keguguran Setelah menjalani proses kuret atau kuretase, Bunda akan memerlukan seseorang untuk menemani Bunda pulang. Mungkin Bunda akan mengalami kram ringan pada perut dan sedikit perdarahan dari vagina selama beberapa hari ke depan. Tapi jangan panik, karena hal itu normal. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Bunda lakukan setelah menjalani kuret: Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang berat dalam waktu 24 jam. Kebanyakan wanita dapat langsung kembali untuk beraktivitas kembali dalam beberapa hari setelah menjalani kuretase. Minum obat pereda nyeri Bunda mungkin akan mengalami kram perut dan perdarahan yang ringan selama beberapa hari hingga dua minggu setelah menjalani kuret. Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Jangan memasukan apa pun ke dalam vagina Bunda Setelah melakukan kuret, Bunda tidak disarankan memasukan benda apa pun ke dalam vagina Bunda, termasuk berhubungan seksual, setidaknya selama dua minggu setelah kuret atau hingga perdarahan selesai. Tidak boleh memakai tampon Bunda juga tidak diperbolehkan untuk menggunakan tampon sampai Bunda mendapatkan menstruasi. Biasanya menstruasi akan terjadi kembali dalam waktu 2-6 minggu setelah kuret. Gejala yang perlu Bunda waspadai pasca tindakan kuret, antara lain adalah:
Menjaga Kehamilan yang Sehat Baik keguguran tanpa kuretase maupun dengan kuretase, keduanya tidak sepenuhya dapat dicegah. Tapi, ada beberapa upaya yang dapat Bunda lakukan untuk menurunkan risiko gangguan pada kehamilan Bunda. Beberapa upaya tersebut, di antaranya:
Keyword Serp: Mengenal Keguguran Tanpa Kuretase Dan Perawatannya. |
Waaaah jadi taau.. Thanks yaaa..
|
takuuut aaaah
|
All times are GMT +8. The time now is 17:58. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.