Dari Warnet Mimpi Kerja di Google, kini Punya Tokopedia
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa yang tak tahu situs Tokopedia? Mal online ini menjadi wadah berdagang bagi 500 ribu merchant atau penjual di berbagai daerah di Indonesia. Tentu merintis perusahaan ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Merintis perusahaan digital di Indonesia diakui CEO Tokopedia, ******* Tanuwijaya, bukanlah hal yang mudah. Bahkan, ia sempat memiliki keinginan terpendam untuk bekerja di perusahaan teknologi asing ternama seperti Google dan Facebook. "Saat kuliah semester dua saya setidaknya harus membiayai hidup sendiri dari kerja sampingan di warung internet (warnet), karena ayah saya jatuh sakit. Saya habiskan 12 jam di sana untuk main game, baca berita," kisah ******* saat berbincang di Lunch at Newsroom CNN Indonesia bertajuk "Merintis Bisnis Digital", Selasa (12/1). Dari situ, ia mengaku terinspirasi oleh perusahaan teknologi besar seperti Google dan Facebook yang memberi pengaruh besar untuk netizen. "Saya rasanya ingin bekerja di Google atau Facebook karena manfaat yang mereka bawa sangat berarti, sayangnya saat itu belum ada kantor cabang di sini dan bahasa inggris saya jelek," sambungnya. Ia pun melakukan riset mengenai jenis bisnis e-commerce yang terdiri dari tiga macam, yakni iklan baris, ritel, dan marketplace. Di Indonesia, menurut penuturan *******, belum ada jenis marketplace. Maka tahun 2007, ia terbesit untuk merintis Tokopedia sebagai marketplace yang memang bertujuan sebagai solusi bagi bisnis kecil masyarakat yang sulit mencari lapak. Berakit ke hulu cari investor Ide rintisan Tokopedia tentunya tidak bisa dengan mudahnya diserap oleh para investor yang ditemui *******. Mengaku mengandalkan kenalan bosnya di tempat ia bekerja dulu, 'kerangka' Tokopedia dianggap sulit untuk meraih kesuksesan oleh para pemodal ventura lokal. "Mereka pasti bilang, model bisnis seperti ini belum ada yang sukses di Indonesia. Belum lagi persaingan sengit dengan pemain global, serta latar belakang pendidikan dan keluarga saya yang tidak ada bisnis-bisnisnya sama sekali," kenangnya. Ia mengaku untuk di tahap awal, pihaknya tidak bisa memilih investor karena tentunya bisnis seperti itu membutuhkan modal awal terlebih dahulu. Tokopedia pun berdiri pada 2009 yang juga didirikan oleh Leontinus Alpha Edison yang kini menjabat sebagai chief operating officer (COO). Setiap tahun sejak tahun 2010, Tokopedia selalu mendapat investasi dari East Ventures (pada 2010), CyberAgent Ventures (2011), Beenos (2012), dan SoftBank (2013). sumber : cnnindonesia |
Hebat
keren banget inhh jadi ngiri klw gitu teh, kapan saya bisa seperti itu yah hmm :please::bigcry1:
|
jangan ngiri kalau ni boss duitnya udah bejibun lah ha ha ha
|
Salut banget, masih muda, tapi kreatifitasnya Jempooooll
|
sebuah kesuksesan tidak bisa tercapai hanya dengan berpangku tangan saja tetapi dengan usaha dan kerja keras tanpa menyerah sebelum tercapai apa yang di inginkan.
Salut atas keberhasilan beliau dalam kesuksesannya membangun bisnis online melalui toko pedia. agustina florist - toko bunga di surabaya |
Keren nih kisahnya. Menginspiratif. Background pendidikannya apa ya pendiri Tokopedia ini? IT kah?
|
Nice info gan
|
Astriyani
|
Wah, inspiratif banget kisahnya.... luar biasa... memang banyak orang2 sukses mulai dari nol.. yang penting disiplin, rajin, ulet & pantang menyerah.
|
|
All times are GMT +8. The time now is 09:56. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.