DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Sejarah (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=191)
-   -   Ilmuwan2 Islam yang terlupakan atau sengaja disembunyikan (http://forum.detik.com/showthread.php?t=81141)

hand15 15th January 2009 22:21

Quote:

Originally Posted by Inzagol (Post 6152830)
teori seperti ini saya baru denger sich, apa benar seperti itu?

berarti ini menjadi suatu pekerjaan rumah buat bangsa arab / islam untuk lebih mempublikasikan ilmuwan2-nya dimata dunia

Sebenarnya peradaban Islam memang sempat mengembangkan sistem peer review, tetapi hanya diterapkan pada ilmu kedokteran.

Saya kira alasan mengapa ilmu pengetahuan Barat bisa diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya tanpa dilupakan adalah karena adanya kebiasaan mempublikasi hasil karya ilmuwan mereka ke Jurnal ilmiah secara berkala dan disebarkan kepada publik.

OmniScience 15th January 2009 22:33

Quote:

Originally Posted by Inzagol (Post 6152830)
teori seperti ini saya baru denger sich, apa benar seperti itu?

berarti ini menjadi suatu pekerjaan rumah buat bangsa arab / islam untuk lebih mempublikasikan ilmuwan2-nya dimata dunia

Wah suatu analisa yang bagus dari Hand15, saya juga setuju, contohnya saja sewaktu penemuan kertas oleh Cina, waktu itu tuh berabad2 Cina merahasiakan formulanya kepada dunia luar. Hal yang sama terjadi juga saat penemuan mesiu ...

Soal ilmuwan Arab/Islam sih merahasiakan penemuannya saya sendiri tidak jelas contoh kasusnya di mana, mohon pencerahannya ...

hand15 16th January 2009 00:01

Quote:

Originally Posted by OmniScience (Post 6153049)
Soal ilmuwan Arab/Islam sih merahasiakan penemuannya saya sendiri tidak jelas contoh kasusnya di mana, mohon pencerahannya ...

Dalam peradaban Cina dan India sih memang begitu, tapi kalau dalam peradaban Islam, saya juga sendiri kurang tahu. Tetapi tidak dipungkiri lagi bahwa Ilmu Pengetahuan Islam mengalami kemunduran seperti pada peradaban-peradaban lainnya.

Saya kira yang paling dominan itu dikarenakan oleh serbuan bangsa Mongol.

Masalah eksklusivitas, saya kira bangsa Arab/Islam tidak seekslusif Cina dan India. Buktinya beberapa Ilmu tersebut berhasil "diselamatkan" ke Eropa. Tetapi mungkin juga ini dikarenakan faktor bangsa Arab pernah menguasai Eropa sehingga terjadi transfer ilmu, sama seperti ketika bangsa Eropa menguasai negara-negara Asia dan Afrika, ilmu pengetahuan barat tersebar ke seluruh dunia.

hidayatnw 16th January 2009 01:49

penulisan ilmiah yang dilakukan oleh para sejarahwan muslim masih sedikit bisa ajdi itu sebabnya.

Dorayakii 16th January 2009 06:12

Quote:

Originally Posted by hidayatnw (Post 6154747)
penulisan ilmiah yang dilakukan oleh para sejarahwan muslim masih sedikit bisa ajdi itu sebabnya.

Penulisan Ilmiah? Klo dlm bentuk buku sudah banyak d baghdad berdiri banyak perpustakaan yang menyinpan catatan dalam bentuk buku tsb. Lalu kemana perginya? Ketika perang salib Baghdad berhasil di kalahkan dan yang d lakukan saat itu adalah pembakaran sebagian besar buku" tsb dan sebagian lg di ambil di bawa ke eropa

hidayatnw 16th January 2009 07:14

Quote:

Originally Posted by Dorayakii (Post 6155351)
Penulisan Ilmiah? Klo dlm bentuk buku sudah banyak d baghdad berdiri banyak perpustakaan yang menyinpan catatan dalam bentuk buku tsb. Lalu kemana perginya? Ketika perang salib Baghdad berhasil di kalahkan dan yang d lakukan saat itu adalah pembakaran sebagian besar buku" tsb dan sebagian lg di ambil di bawa ke eropa


pemusnahan dan pembakaran buku bukan dalam perang salib tapi oleh tentara mongol, tentara mongol, selain melakukan pembakaran juga membuang buku ke sungai2. (jadi bukan pasukan salib)

runtuhnya kekuasaan Islam oleh Mongol di bagdad yakni sehabis jatuhnya bagdad ke tangan mongol (bagdad bukan arena perang salib dan tdk pernah diajadikan arena perang salib) membuat hampir tdk ada penulisan ilmiah yang berarti

Bila sebelumnya penulisan ilmiah di kerajaan islam disokong oleh negara. setelah serbuan mongol terjadi kevakuman, karena penguasa baru (mongol) ato penerusnya (kerjaan islam lagi) kurang punya visi pentingnya mensokong ilmu pengetahuan. Ini yang membuat merosotnya kualitas intelektual.

Dalam sejarah modern negara memegang peranan penting dalam meningkatkan gairah intelektualitas. Jepang mslnya, pemerintah jepang mensokong tiap upaya penelitian, seandainya penelitian itu dilakukan asing
dalam bhs asing maka dilakukan upaya penterjemahan segera ke bhs jepang. Jgn heran kalo ke jepang, buku2 yang baru ditulis 2 bulan lalu sama mrk sudah diterjemahkan.

miqu 16th January 2009 07:24

Ya dibidang2nya masing2 seperti bidang kesehatan, nama2 ilmuwan "Islam" ini tidak dilupakan oleh orang yg menggeluti bidang tsb. Banyak ilmuwan Yahudi muncul yang didukung oleh negara2 "Islam", menciptakan berbagai pengetahuan baru.

Namun kalau masyarakat umum menyinggung masalah politik, sosial atau agama :

yang ada cuman kalimat "onta arab di padang pasir" atau "dari dulu bunuhin orang Yahudi"

Ini menunjukkan bahwa, masyarakat awam, emang gak tahu kondisi Abad 7-12 (sampe skrg juga sama)

Tahunya ya dari dulu ada unta sampe sekarang pun ya unta.

si_sol 16th January 2009 08:13

Saya pikir itu kesalahan pemahaman orang Islam sendiri, menganggap dunia tak penting secara salah. Contoh sederhana : lulusan ITB kok rela jadi penjual bakso misalnya. Apa dia nggak berfikir nanti kalau ditanya : bagaimana ilmunya diamalkan. Kerja halal memang 100% keharusan, tapi dia sebenarnya tetap punya tanggung jawab terhadap ilmunya. Boleh jadi dia jadi pedagang bakso, tetapi dia harus tetap mengembangkan ilmunya dan mengamalkannya.

Saya pernah punya teman yang bapaknya sangat kaya raya tapi anaknya sendiri seperti seorang sufi (meski berpendidikan) : hanya mengurus dirinya sendiri, ibaratnya rela cuma makan rumput dan hidup di goa yang terasing asal tak berbuat dosa. Suatu ketika bertemu seseorang yang membuka matanya betapa banyaknya orang miskin yang kalau dia kaya pasti dia bisa bantu. Dia diajak melihat betapa ada orang yang rela menjual dirinya karena terpaksa, kalau dia kaya dia akan bisa memberikan alternatif pekerjaan lain. Akhirnya matanya terbuka, dia tetap tidak memikirkan dunia untuk dirinya sendiri tapi menjadikan urusan dunia untuk jalan ke akhirat.

Manofjustice 16th January 2009 09:45

Quote:

Originally Posted by si_sol (Post 6155806)
Saya pikir itu kesalahan pemahaman orang Islam sendiri, menganggap dunia tak penting secara salah. Contoh sederhana : lulusan ITB kok rela jadi penjual bakso misalnya. Apa dia nggak berfikir nanti kalau ditanya : bagaimana ilmunya diamalkan. Kerja halal memang 100% keharusan, tapi dia sebenarnya tetap punya tanggung jawab terhadap ilmunya. Boleh jadi dia jadi pedagang bakso, tetapi dia harus tetap mengembangkan ilmunya dan mengamalkannya.

Saya pernah punya teman yang bapaknya sangat kaya raya tapi anaknya sendiri seperti seorang sufi (meski berpendidikan) : hanya mengurus dirinya sendiri, ibaratnya rela cuma makan rumput dan hidup di goa yang terasing asal tak berbuat dosa. Suatu ketika bertemu seseorang yang membuka matanya betapa banyaknya orang miskin yang kalau dia kaya pasti dia bisa bantu. Dia diajak melihat betapa ada orang yang rela menjual dirinya karena terpaksa, kalau dia kaya dia akan bisa memberikan alternatif pekerjaan lain. Akhirnya matanya terbuka, dia tetap tidak memikirkan dunia untuk dirinya sendiri tapi menjadikan urusan dunia untuk jalan ke akhirat.

saya rasa ilmuwan2 Islam akan bangkit lagi seiring dengan kebangkitan peradaban Islam jilid ke-2nya setelah hampir 100 tahun berada dalam titik nadhir (terendah)... Hari ini adalah masa transisi dari keruntuhan menuju kelahiran kembali ...seperti masa transisi atau pancaroba tentu saja akan banyak taufan dan angin kencang menerpa...maka anda tak perlu heran jika berita2 global hari ini dan masa depan akan didominasi peristiwa besar dan mengerikan yang menyangkut dunia Islam (WTC, bom Bali,terorisme, Invasi Irak dan Afghanistan, GAZA dll)

si_sol 16th January 2009 11:39

Quote:

Originally Posted by Manofjustice (Post 6156907)
saya rasa ilmuwan2 Islam akan bangkit lagi seiring dengan kebangkitan peradaban Islam jilid ke-2nya setelah hampir 100 tahun berada dalam titik nadhir (terendah)... Hari ini adalah masa transisi dari keruntuhan menuju kelahiran kembali ...seperti masa transisi atau pancaroba tentu saja akan banyak taufan dan angin kencang menerpa...maka anda tak perlu heran jika berita2 global hari ini dan masa depan akan didominasi peristiwa besar dan mengerikan yang menyangkut dunia Islam (WTC, bom Bali,terorisme, Invasi Irak dan Afghanistan, GAZA dll)

Really ?. Takutnya mereka justru akan terperosok ke ranah formalitas : sholat saja (dan aktifitas lain yang menurut mereka langsung berhubungan dengan yang di Atas). Ngaji cenderung "membunyikan" saja, nggak pernah membaca ayat yang ada di alam (research), padahal perintah "membaca" itu ayat yang turun pertama kali lho.


All times are GMT +8. The time now is 08:46.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.