DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Solo (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=168)
-   -   Bengawan Kaline Banjir.... (http://forum.detik.com/showthread.php?t=89764)

bektipertiwi 2nd March 2009 18:53

Bengawan Kaline Banjir....
 
Sugeng, Budhe soho Pakdhe sekaliyan :hi:

Kadospundi kabar banjiripun mbengawan Solo? :bigcry:
Punapa sampun aman sedaya?

Ditunggu laporan banjirnya nggih,
maturnuwun :roses:

bektipertiwi 2nd March 2009 19:31

Banjir Terbesar sejak 1982
 
Kompas, Jumat, 27 Februari 2009 |

Solo, Kompas - Hanya berselang kurang dari sebulan, Bengawan Solo kembali meluap pada Rabu dan Kamis (26/2), merendam sekitar 20.000 rumah, ratusan hektar sawah, dan merenggut dua korban jiwa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menyusul tingginya curah hujan. Masyarakat merasakan banjir kali ini terbesar sejak terjadinya banjir pada 1982.

Banjir besar tahun ini diawali pada 30-31 Januari 2009 saat Bengawan Solo memaksa ribuan keluarga di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo mengungsi. Banjir kedua berlangsung Rabu malam hingga Kamis kemarin.

Di Solo, banjir sejak Rabu malam mengakibatkan 9.956 rumah terendam sehingga ratusan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Di Jatim, banjir menggenangi 10.636 rumah yang dihuni 43.017 jiwa. Warga yang mengungsi tercatat setidaknya 4.282 jiwa, tersebar di kantor balaidesa, kecamatan, gedung sekolah, tanggul-tanggul, serta gudang tembakau.

Sesuai dengan ”karakter sungai” Bengawan Solo yang membentang dari Wonogiri, Jateng, hingga Gresik, Jatim, luapan banjir kali ini berturut-turut membanjiri sembilan kabupaten dan kota yang dilalui Bengawan Solo, yaitu Sukoharjo, Kota Solo, Sragen, Ngawi (Jatim), Blora (Jateng), Bojonegoro (Jatim), dan terus ke Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Gresik, semuanya di Jatim. Selepas Ngawi, debit air Bengawan Solo bertambah besar karena ada aliran air anak sungai Bengawan Madiun.

Dua warga tewas tersetrum ketika berusaha mengungsi, Rabu malam. Mereka adalah Saidi Sudiarso (55), warga Kampung Plelen, dan Slamet Sudaryono (21), warga Kampung Seruni di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Sejumlah tempat di Kota Solo yang bertahun-tahun sebelumnya tak kebanjiran, kemarin, terendam juga, misalnya Kampung Krembyongan di Kelurahan Kadipiro.

Warga Kampung Krembyongan, Sarikem, mengatakan, banjir pada 25 Februari ini lebih parah dibandingkan dengan banjir tahun 1982.

”Sekarang airnya sampai sedada. Dulu sepaha orang dewasa,” katanya. Banjir merambah hingga radius 500 meter dari tepi sungai, seperti dialami Prama (28), juga warga Krembyongan. ”Baru kali ini kebanjiran,” katanya.

Camat Banjarsari Hasta Gunawan, yang juga warga asli Kelurahan Kadipiro, menuturkan, tahun 1982 wilayah yang menjadi ”lautan” karena banjir hanya di Kelurahan Nusukan.

Hanya sedikit genangan di Kelurahan Kadipiro yang kecil. Di Kecamatan Banjarsari, wilayah utara Solo, banjir juga merendam enam kelurahan.

”Sekarang karena hunian padat dan ada banjir kiriman dari Boyolali, genangan jadi tinggi. Airnya juga lebih deras dibandingkan tahun 1982,” ujar Hasta.

Menurut buku Ekspedisi Bengawan Solo (Penerbit Buku Kompas, 2008), banjir Bengawan Solo tahun 1982 itu juga merendam 129 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Sebanyak 7.298 rumah dan 917.376 hektar lahan persawahan terendam banjir.

Yasin Yusuf, peneliti dari Bidang Pencegahan, Mitigasi, Kesiapsiagaan Pusat Studi Bencana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengemukakan, perubahan penggunaan lahan (unplanned urbanization) di daerah hilir serta hulu Bengawan Solo menyebabkan kapasitas sungai dan anak sungai Bengawan Solo semakin kecil.

Hal senada diungkapkan pengajar Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Solo, Yusuf Muttaqin. Kawasan yang seharusnya menjadi resapan berubah menjadi permukiman atau daerah industri, baik di hilir maupun hulu. ”Untuk Kota Solo, kondisi ini diperburuk dengan jaringan drainase yang fungsinya sangat menurun,” ujarnya.

Sejumlah kelurahan di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro juga kembali mendapat banjir kiriman dari hulu, Kamis sekitar pukul 05.00. Sebanyak 961 rumah di sembilan kelurahan tergenang air dan salah satu akses ke sekolah tertutup.

Banjir menggenangi permukiman di Kelurahan Cepu, Balun, Ngelo, Nglanjuk, Sumberpitu, Jipang, Ngloram, Gadon, dan Getas selang 10 jam setelah Solo terendam.

us_1510 2nd March 2009 20:30

Quote:

Originally Posted by bektipertiwi (Post 6828545)
Kompas, Jumat, 27 Februari 2009 |

Solo, Kompas - Hanya berselang kurang dari sebulan, Bengawan Solo kembali meluap pada Rabu dan Kamis (26/2), merendam sekitar 20.000 rumah, ratusan hektar sawah, dan merenggut dua korban jiwa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menyusul tingginya curah hujan. Masyarakat merasakan banjir kali ini terbesar sejak terjadinya banjir pada 1982.

Banjir besar tahun ini diawali pada 30-31 Januari 2009 saat Bengawan Solo memaksa ribuan keluarga di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo mengungsi. Banjir kedua berlangsung Rabu malam hingga Kamis kemarin.

Di Solo, banjir sejak Rabu malam mengakibatkan 9.956 rumah terendam sehingga ratusan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Di Jatim, banjir menggenangi 10.636 rumah yang dihuni 43.017 jiwa. Warga yang mengungsi tercatat setidaknya 4.282 jiwa, tersebar di kantor balaidesa, kecamatan, gedung sekolah, tanggul-tanggul, serta gudang tembakau.

Sesuai dengan ”karakter sungai” Bengawan Solo yang membentang dari Wonogiri, Jateng, hingga Gresik, Jatim, luapan banjir kali ini berturut-turut membanjiri sembilan kabupaten dan kota yang dilalui Bengawan Solo, yaitu Sukoharjo, Kota Solo, Sragen, Ngawi (Jatim), Blora (Jateng), Bojonegoro (Jatim), dan terus ke Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Gresik, semuanya di Jatim. Selepas Ngawi, debit air Bengawan Solo bertambah besar karena ada aliran air anak sungai Bengawan Madiun.

Dua warga tewas tersetrum ketika berusaha mengungsi, Rabu malam. Mereka adalah Saidi Sudiarso (55), warga Kampung Plelen, dan Slamet Sudaryono (21), warga Kampung Seruni di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Sejumlah tempat di Kota Solo yang bertahun-tahun sebelumnya tak kebanjiran, kemarin, terendam juga, misalnya Kampung Krembyongan di Kelurahan Kadipiro.

Warga Kampung Krembyongan, Sarikem, mengatakan, banjir pada 25 Februari ini lebih parah dibandingkan dengan banjir tahun 1982.

”Sekarang airnya sampai sedada. Dulu sepaha orang dewasa,” katanya. Banjir merambah hingga radius 500 meter dari tepi sungai, seperti dialami Prama (28), juga warga Krembyongan. ”Baru kali ini kebanjiran,” katanya.

Camat Banjarsari Hasta Gunawan, yang juga warga asli Kelurahan Kadipiro, menuturkan, tahun 1982 wilayah yang menjadi ”lautan” karena banjir hanya di Kelurahan Nusukan.

Hanya sedikit genangan di Kelurahan Kadipiro yang kecil. Di Kecamatan Banjarsari, wilayah utara Solo, banjir juga merendam enam kelurahan.

”Sekarang karena hunian padat dan ada banjir kiriman dari Boyolali, genangan jadi tinggi. Airnya juga lebih deras dibandingkan tahun 1982,” ujar Hasta.

Menurut buku Ekspedisi Bengawan Solo (Penerbit Buku Kompas, 2008), banjir Bengawan Solo tahun 1982 itu juga merendam 129 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Sebanyak 7.298 rumah dan 917.376 hektar lahan persawahan terendam banjir.

Yasin Yusuf, peneliti dari Bidang Pencegahan, Mitigasi, Kesiapsiagaan Pusat Studi Bencana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengemukakan, perubahan penggunaan lahan (unplanned urbanization) di daerah hilir serta hulu Bengawan Solo menyebabkan kapasitas sungai dan anak sungai Bengawan Solo semakin kecil.

Hal senada diungkapkan pengajar Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Solo, Yusuf Muttaqin. Kawasan yang seharusnya menjadi resapan berubah menjadi permukiman atau daerah industri, baik di hilir maupun hulu. ”Untuk Kota Solo, kondisi ini diperburuk dengan jaringan drainase yang fungsinya sangat menurun,” ujarnya.

Sejumlah kelurahan di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro juga kembali mendapat banjir kiriman dari hulu, Kamis sekitar pukul 05.00. Sebanyak 961 rumah di sembilan kelurahan tergenang air dan salah satu akses ke sekolah tertutup.

Banjir menggenangi permukiman di Kelurahan Cepu, Balun, Ngelo, Nglanjuk, Sumberpitu, Jipang, Ngloram, Gadon, dan Getas selang 10 jam setelah Solo terendam.

alhamdulillah tempatku ra keno banjir

turut berduka cita sing keno banjir, sing tabah yo

bektipertiwi 2nd March 2009 22:41

Quote:

Originally Posted by us_1510 (Post 6829174)
alhamdulillah tempatku ra keno banjir

turut berduka cita sing keno banjir, sing tabah yo

inggih pakde us_1510, kadospundi sakpunika,:nyerah:
rak kuthanipun sampun normal malih nggih?

mbahnarjo 3rd March 2009 00:23

Kota solo pancen kota banjir mulane digawe tanggul keliling kota,yo sing tabah lan sabar wae kabeh mau wis dadi kersane Gusti Allah,sing ora kebanjiran yo podo mbantu sing kebanjiran,mugo2 wae enggal surut:smoking:

bektipertiwi 3rd March 2009 10:10

Quote:

Originally Posted by mbahnarjo (Post 6832126)
Kota solo pancen kota banjir mulane digawe tanggul keliling kota,yo sing tabah lan sabar wae kabeh mau wis dadi kersane Gusti Allah,sing ora kebanjiran yo podo mbantu sing kebanjiran,mugo2 wae enggal surut:smoking:

inggih mbah, mugi sami tabah kemawon :angel:
hla yen ing kampung liverpul :lol: punika punapa ugi kenging toya bengawan mbah? :blushing:

gundul_oke 3rd March 2009 13:00

Quote:

Originally Posted by bektipertiwi (Post 6835171)
inggih mbah, mugi sami tabah kemawon :angel:
hla yen ing kampung liverpul :lol: punika punapa ugi kenging toya bengawan mbah? :blushing:

bengawan pul ???

panjikampret 5th March 2009 12:42

Quote:

Originally Posted by gundul_oke (Post 6838865)
bengawan pul ???

bengawan.......solo.................banjir......

barlian 5th March 2009 13:28

Wogh.....ki banjir opow?????

nek ono Gunung kidul banjir tangis

nek ono sidoharjo banjir lumpur

nek ono giritontro banjir tanah

nek ono jakarta banjir pengemis

nek ono depok banjir protes

nek ono DF banjir mantenan:cekakakan:

Lha trus iki seng dimaksud banjir banyu khan?
Nek miturutku orasah digagas,lha kui khan fenomena alam:cekakakan:(iki pendapat seng selalu menyalahkan alam)

Sebener'e nek banjir ki semakin taon semakin parah,jane piye carane menanggulangi,jawabane cuman siji : penghijauan kembali istilah GSR Mereboisasi.

barlian 5th March 2009 13:29

Quote:

Originally Posted by panjikampret (Post 6871643)
bengawan.......solo.................banjir......

Pret,lha nek bengawan solo banjir wajar kui....lha khan bengawan solo ki sungai.....

lha nek seng ea wajar ki Kenthingan Banjir,lha iki ra wajar :cekakakan:


All times are GMT +8. The time now is 09:29.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.