Pesan Menhan Ryamizard di IIDS 2017, Perkuat Semangat Nasionalisme dari Ancaman
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Indonesia saat ini harus waspada dari berbagai ancaman bangsa yang menggangu kesatuan bangsa. Karenanya, ucap Menhan, penting untuk memperkuat semangat nasionalisme dalam menghadapi pelbagai potensi ancaman dan tantangan tersebut.
Hal itu dikatakan Menhan Ryamizaed saat membuka langsung seminar internasional itu yang bertempat di Hotel Aston Sentul, Bogor, Rabu, 12 Juli lalu. Seminar itu mengusung tema New Thinking For Strategic Policy in the Field of Security Stability and Humanities Affairs in Region of Asia Pacific and Oceania yang membahas topik-topik terkait dengan ilmu pertahanan dan teknologi pertahanan. Selain itu, seminar ini menghadirkan 12 pembicara internasional dan 12 pembicara nasional yang membahas empat fokus utama yakni Security, Stability, Human Security dan Human Welfare. Menteri Pertahanan mengapresiasi terselenggaranya seminar ini yang merupakan seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) dengan mengundang semua stakeholder terkait. Tentu saja. Bila kita melihat tantangan Indonesia sangatlah besar. Mulai dari masalah terorisme, ancaman narkoba, ancaman isu perbatasan, ancaman konflik antara negara, ancaman perang siber dan berbagai ancaman yang bisa melanda bangsa. Ini sudah di depan mata dan harus diantisipasi. Khususnya dalam menanggapi isu radikalisme yang berujung pada terorisme. Hal itu akibat dari kurangnya rasa nasionalisme yang dimiliki oleh setiap warga negara. Karena itulah penting sekali pemahaman tentang bela negara. Yang harus terus bergema di dada masyarakat Indonesia. Bila pemahaman bela negara terus menggema tentunya akan dapat mengikis paham-paham radikalisme dan tindakan yang tidak sesuai dengan jiwa Pancasila. Menhan juga mengungkapkan terkait isu terorisme terutama fenomena ISIS yang sangat mengkhawatirkan. “Melihat isu terorisme yang semakin berkembang pesat dan telah memasuki tahapan yang sangat mengkhawatirkan, seperti fenomena ISIS yang telah melakukan teror secara global kita perlu tingkatkan keamanan nasional,” ujarnya. Masih kata Ryamizard, rata-rata dari para pelaku teror tersebut tidak memiliki rasa nasionalisme yang terkandung dalam dirinya. |
Quote:
|
asymetric warfare is real.. jgn smpai kamakan propaganda media..
|
kualitas pendidikan harus ditingkatkan.. tayangan2 televisi harus disaring...
|
bersatu kita teguh bercerai kawin lagi... bhinneka tunggal ika... jgn sia-saiakan tetesan darah pahlawan kita
|
karena perbedaan kita saling melengkapi,, dan perbedaan yg menyatukan.. stick together in different
|
Apakah selanjutnya akan begini ?
https://akcdn.detik.net.id/community...jpg?w=780&q=90 ditetapkan jadi tersangka terkait ceramahnya tentang PKI dan PKC di Masjid Mujahidin, Surabaya. Dia jadi tersangka dan ditahan sejak 30 Mei lalu. https://news.detik.com/berita/357710...122.1500863553 |
Yang pasti. Ada juga perjanjian antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Rusia terkait pembelian pesawat tempur yang mampu melakukan maniver Pugachev Cobra itu, dan akan ada pembangunan suku cadang pesawat tempur di Indonesia.
|
All times are GMT +8. The time now is 19:33. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.