HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
|
Thread Tools |
25th July 2017, 14:16 |
#1
|
Addict Member
|
PT IBU Diduga Merayu Petani dengan Harga Tinggi
Satuan tugas (satgas) pangan Polri menggerebek pabrik PT Indo Beras Unggul (PT IBU) karena disinyalir melakukan kecurangan penjualan beras. PT IBU membeli gabah di tingkat petani dengan harga Rp4.900 per kilogram, jauh di atas harga pasar. Modus pembelian dengan harga tinggi itu dinilai dapat mematikan pelaku usaha lain.
"Bulog (Badan Urusan Logistik) hanya boleh membeli sesuai harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp3.700 per kilogram. Sementara PT IBU beli (gabah petani) tinggi," jelas Ketua Satgas Pangan Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto dalam Prime Time News Metro TV, Sabtu 22 Juli 2017. Setyo mengungkapkan, PT IBU mengolah gabah yang seluruh proses tanamnya disubsidi oleh pemerintah menjadi beras. Beras dijual dengan harga mencapai Rp20 ribu per kilogram, jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp9.500 per kilogram. Pengungkapan kasus ini dimulai dari penyelidikan kepada petani, pengepul hingga pembeli gabah yang mengarah pada PT IBU. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan PT IBU menggunakan kesempatannya sebagai pemain besar untuk menaikkan harga. "Pemain besar seperti PT IBU ini menggunakan kesempatan besar untuk menaikkan harga beras sampai Rp14 ribu. Ini tidak wajar, menyakiti rakyat Indonesia, meyakiti petani,” jelasnya dalam acara yang sama. Amran menambahkan, 90 persen beras yang beredar di Indonesia adalah varietas IR 64 atau kandungan beras bersubsidi. Maka, harga beras di Indonesia harusnya tak lebih dari Rp9.000 per kilogram di seluruh Indonesia. Amran pun berjanji pihaknya akan lebih tegas mengawasi hal ini agar harga beras tetap stabil. Sementara itu, Juru Bicara PT IBU, Tjong Seng alias Aseng membantah tuduhan-tuduhan tersebut. PT IBU tidak pernah membeli beras bersubsidi atau beras sejahtera (rastra) untuk kebutuhan produksi. Melainkan membeli gabah umum dari kelompok petani atau pengumpul sesuai mekanisme pasar. "Mekanisme pasar tidak bisa menentukan mana gabah yang menerima subsidi atau tidak. Dan proses niaga membeli gabah umum ini adalah proses biasa yang dilakukan pelaku usaha," pungkas Aseng. sumur ** wah wah kok dirayu pakek harga tinggi piye jal |
25th July 2017, 14:20 |
#2
|
Groupie Member
|
Makin aneh saja. Kalau beli dengan harga tinggi, kok dilarang? Kalau memang bulog tidak bisa dapat beras karena dibeli sama PT IBU dan masih butuh beras, ya tinggal impor saja.
Kalau pemerintah keberatan karena sudah subsidi si petani, ya ganti saja sistemnya. Jangan subsidi si petani tapi subsidi bulog saja. |
King of Losers |
25th July 2017, 14:25 |
#3
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
25th July 2017, 14:27 |
#4
|
Groupie Member
|
|
King of Losers |
25th July 2017, 14:27 |
#5
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
25th July 2017, 14:28 |
#6
|
Addict Member
|
|
25th July 2017, 14:31 |
#8
|
Mania Member
|
|
25th July 2017, 14:31 |
#9
|
|
Banned
|
Quote:
Lah yg beli di petani langsung mosok se PT IBU doang? Kan pasti banyak yg beli di petani langsung selain PT IBU. Berapapun beras dijual lagi, tetap saja para pembeli langsung tsb menikmati subsidi padi dari pemerintah. Mestinya yg digerebek bukan hanya PT IBU, tapi juga penggilingan padi dan para tengkulak padi. Betul? Ehihihihiiiiiii |
|
25th July 2017, 14:34 |
#10
|
|
Addict Member
|
Quote:
masalahnya kan selain margin juga pembelian yg terlalu tinggi pada petani sehingga mematikan pelaku usaha lain |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer