HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
|
Thread Tools |
22nd December 2010, 02:11 |
#11
|
|||
Addict Member
|
Quote:
Quote:
Sebelumnya, untuk meluruskan langkah, ada baiknya kita lihat kutipan berikut: Sejarah memang harus dikritisi seradikal mungkin. Sejarah harus dibersihkan dari unsur-unsur mitos dan legenda, agar masyarakat membaca sejarah yang "benar." Tetapi, pendekatan ini bukan tanpa masalah. Sejarah dan kehidupan tidak sesederhana ilmu pengetahuan menganalisisnya. Jawablah ini: (1) Bagaimana membuktikan ribuan peristiwa-peristiwa sejarah yang secara common sense dipercaya keberadaannya oleh masyarakat tapi tidak memenuhi standar metodologi sejarah kritis apalagi korborasi *)? (2) Metode ini bisa dengan mudah menjawab pertanyaan di atas dengan menyerukan untuk tidak lagi menganggap yang selama ini sesungguhnya mitos, legenda dan dongeng sebagai sejarah. Tetapi, bagaimana ketika "penghapusan" memori kolektif masyarakat tersebut sedang diusahakan, sementara mitos, legenda dan dongeng tidak pernah hilang, tetap hidup dan dipercaya masyarakat serta lebih fungsional untuk konstruksi dan peneguhan nilai-nilai kehidupan masyarakat. (3) Bagaimana kita akan menyebut bahwa sejarah tentang sesuatu atau sejarah hidup seseorang —atas nama metode sejarah kritis— tidak bisa dipercaya karena tidak ditemukan strictly primary sources sementara ratusan fakta-fakta lain mendukungnya seperti adanya keturunan, artifact (bangunan, candi, kuburan, keraton), mentifact (kepercayaan dan nilai-nilai masyarakat sesuai tradisi berfikir) dan seterusnya. Hemat saya, artifact dan mentifact menjadi kebenaran tertinggi ketika sumber primer yang kuat tidak ada. Jadi "fakta kuat" bukan hanya actor, eye dan ear witness tapi bisa juga artifact dan mentifact tersebut. ket: Quote:
Kesimpulan dari saya: Sebagaimanapun cara untuk menghilangkan sejarah atau mitos ttg keberadaan Adam, tidak akan dapat hilang sampai kapanpun secara turun temurun, apalagi sudah dipatenkan oleh ketiga Kitab Suci ajaran Samawi/Abrahamic. Kalaupun Adam (yang tdk ber-ayah dan tdk ber-ibu) tidak ada, bagaimana membuktikan bahwa manusia dapat lahir tanpa ayah dan ibu? sampai sekarang blm ada yg terbukti, kecuali hanya manusia2 tertentu, misalnya Adam. Dan secara logika sederhana, tdk mungkin tdk ada ujung manusia, istilahnya gak mungkin unlimited (gak masuk akal atau gak logis). |
|||
22nd December 2010, 03:31 |
#12
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
Last edited by Granit; 22nd December 2010 at 03:34.. |
22nd December 2010, 03:34 |
#13
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
23rd December 2010, 03:05 |
#14
|
||
Mania Member
|
Quote:
Quote:
Jadi nih bang untuk yang di bold biru, http://id.wikipedia.org/wiki/Dogma Ada kesamaan konsep antara dogma dan aksioma yang digunakan sebagai titik awal untuk analisis logika. Aksioma dapat dianggap sebagai konsep dasar atau 'sudah semestinya demikian' sehingga tak terbayangkan orang akan membantahnya. Jadi Dogma pun punya pengertian titik awal analisi, bagaimana nih bang? Sementara Dogma yang berkembang sekarang ini terutama pada Agama, bukanlah awal dari perkembangan Dogma itu tetapi sudah dalam proses perjalanan panjang yang tersangkut pada satu pos yang belum sampai perjalanan ujungnya yang akan kembali keawal pembentukannya menjadi satu lingkaran perjalanan, atau musnah bila lepas dari pos tersebut? Bukankah sejarah itu adalah perjalanan peradaban manusia pada awalnya hingga sekarang ini? yaitu karya dan laku manusia yang telah berlaku? jadi prinsipnya sejarah itu histeriografi dan unsur2 atau fisiologi yang berlaku? kalaupun ada buku sejarah hanya berupa catatan2 bukan suatu karangan manusia, seperti kupasan bang @jawaad, untuk terbitan dari tangan manusia harus memenuhi syarat2, subyektifitas, lupa, ceroboh dan motivasi jahat manusia adalah masalah obyektifitas datanya Berbeda dengan kepingan2 sejarah dalam literatur KeTuhanan bang, yang mewartakan adalah Tuhan yang obyektif, Masalahnya adalah benar tidak itu adalah literatur KeTuhanan yang sebenarnya??? Bila itu sudah terbukti yang sebenarnya , apakah bisa dijadikan rujukan untuk analisa selanjutnya? bukan disebut Dogma yang negatif?? Mohon advis bang |
||
12th January 2011, 18:08 |
#16
|
|
Addict Member
|
Quote:
Saya sepakat dengan yang di blod. Untuk literatur keTuhanan, silahkan dikembalikan ke kepercayaan masing-masing. Jangan sampe karena tidak puas dengan satu literatur kemudian memukul rata bahwa semua literatur keTuhanan tidak shahih. |
|
15th January 2011, 12:05 |
#17
|
Groupie Member
|
numpang gabung...
mo opini aj... dan ini pendapat pribadi gw... Klo gw pikir wajar aj bagi rakyat Eropa Timur, Count Dracula sampai sekarang dianggap pahlawan. Knapa? yah karena Dracula lah yang berdiri melindungi kepentingan Kristen thd serangan bangsa Turki yang memeluk Islam... Dan wajar pula Count Dracula dianggap sebagai penjahat kejam yang membantai penduduk muslim di pandangan umat muslim. Sama aj itu dengan pendapat... Bagi orang2 etnik Serbia menganggap Radovan Karadzic sebagai pahlawan mereka. Tp bagi kalangan etnik Bosnia yang muslim, Karadzic adalah penjahat besar karena telah membunuh puluhan ribu etnik bosnia muslim selama perang Balkan tahun 90an. Dan kalau gw tarik lagi ke Indonesia... Bagi kalangan yang dekat dengan Soeharto, Soeharto adalah prsiden yang sukses membawa Indonesia dari keterpurukan pasca peristiwa 30 September 1965. Tp bagi kalangan penggiat HAM, Soeharto adalah sosok pelanggar HAM berat.... Kembali ke Dracula... Kalau gw bilang, strategi barat yang mengaburkan identitas sesungguhnya dengan membuat kisah2 berbau mistik bhw Dracula menjadi seorang makhluk abadi yang hidup dengan menghisap darah makhluk hidup lainnya itu malah kalau menurut saya menjatuhkan pamor Count Dracula sendiri. Tidak bs dibilang bhw kewibawaan Dracula diselamatkan oleh kisah2 mistis yg td saya sebutkan. Malah pamornya sekarang dg adanya kisah2 mistik tsb menjadikan Count Dracula sebagai sosok pengikut Iblis... Apakah itu menyelamatkan pamor Dracula?? ohh kalau menurut saya itu adalah penghinaan besar buat sosok Dracula. Saya ingin mengkritisi isi dari tret ini... saya berteima kasih bhw TS telah menghadirkan sebuah postingan yang sangat berguna bagi para penikmat sejarah. Tp tulisan2 yang TS sampaikan menurut saya sangat tendensius dan menyerang salah satu pihak. Saya tidak memihak siapa2. Ini adalah forum sejarah, tempat kita saling berbagi informasi. Tp saya melihat dari tulisan yang mengambil dr 2 buku yang ditulis dari orang yg sama (saya punya dua buku tsb dan sudah saya baca), saya sebagai penikmat sejarah merasa tulisan dalam tret ini tidak menampilkan segi obyektifitas yang diperlukan. Ingat loh, sub forum sejarah ini adalah bagian dr Forum pendidikan. Obyektifitas mutlak diperlukan utk tetap menjaga keseimbangan isi dari tulisan. Saya hanya khawatirnya bahwa tret ini, walaupun di awal TS telah menyebutkan tidak utk mengarahkan pd persoalan SARA, malah akan menjadi ajang perdebatan alot dan akhirnya malah mempersoalkan masalah SARA... Saya hanya berharap TS bs menjadi pihak yang seimbang dan bs berpikir obyektif. Ingat loh... pendidikan butuh obyektifitas dan obyektifitas berbicara pd berdiri di semua pihak. |
SIG HEIL
|
16th January 2011, 02:19 |
#18
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
21st March 2011, 14:39 |
#20
|
Mania Member
|
|
SaceExpress Jasa Cargo murah & jasa KIRIM ALAT BERAT |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer