HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
Parto Patrio Dilarikan ke RS Pakai Ambulans, Sakit Apa?
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Sabtu, 2024/04/23 12:57 WIB
Pacari Putri Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Akui Banyak Hujatan
|
Thread Tools |
6th February 2012, 11:41 |
#21
|
|
Banned
|
Pola Candlestick dengan Bollinger Bands
Suatu pola candlestick selesai terbentuk apabila candlestick terakhir pembentuk pola tersebut sudah close, baru kemudian open-posisi bisa dilakukan. Jika pola candlestick tersebut valid berarti harga (price action) sudah dapat di pastikan akan bergerak ke satu arah tertentu, pola candlestick ini akan digunakan mengambil keputusan untuk open-posisi jual maupun beli dengan bantuan dari indikator Bollinger Bands (period 20, standard deviasi 2). Quote:
Menentukan Signal JUAL dan Signal BELI Pada saat trend naik (bullish trend) signal JUAL diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di atas garis Bollinger Bands atas terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini: Evening Star (Evening Doji Star) Dark Cloud Cover Bearish Engulfing Bearish Harami (Bearish Harami Cross) Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star Pada saat trend turun (bearish trend) signal BELI diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di bawah garis Bollinger Bands bawah terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini: Morning Star (Morning Doji Star) Piercing Line Bullish Engulfing Bullish Harami (Bullish Harami Cross) Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star Dengan hanya memilih pola candlestick yang terbentuk di sekitar garis Bollinger Bands atas atau bawah, dua sumber signal yang sangat kuat telah berhasil disatukan, sekarang abaikan semua pola candlestick yang muncul di luar ketentuan, pilih hanya yang memenuhi syarat. mengenai pola-polanya bisa cek di postingan ini http://forum.detik.com/showpost.php?...7&postcount=11 |
|
Last edited by hepcat; 6th February 2012 at 14:46.. |
8th February 2012, 09:04 |
#22
|
|
Banned
|
Pola Candlestick dengn Bollinger Bands dan Stochastic Oscillator
Ketika harga (price action) mendekati dan melewati garis Bollinger Bands atas (identik dengan RESISTANCE) atau garis Bollinger Bands bawah (identik dengan SUPPORT) cenderung akan berbalik arah dan jika kemudian terbentuk pola candlestick reversal, harga (price action) mulai berbalik arah (ada pola Dark Cloud Cover di dalam lingkaran merah pada gambar di bawah). Untuk lebih memperjelas apakah harga (price action) benar-benar akan berbalik arah, gunakan beberapa Stochastic Oscillator dengan periode yang berbeda (STO-5.3.3 dan STO-14.3.3). Lebih banyak indikator meng-indikasi-kan bahwa harga akan berbalik arah semakin baik, karena menaikkan optimisme dan rasa yakin sebelum melakukan open-posisi. Quote:
Pada saat STO-5.3.3 di time-frame Daily atau H4 akan memotong garis signal line ke bawah, pindah ke time-frame yang lebih kecil misalnya H1, M30, M15 atau M5. Di time-frame yang dipilih tunggu STO-5.3.3 telah memotong garis signal line dari atas ke bawah kemudian lakukan open-posisi JUAL. Untuk open-posisi BELI, lakukan langkah sebaliknya. |
|
13th February 2012, 12:41 |
#23
|
Banned
|
Analisa Teknikal Pola Chart Head and Shoulder
Pola Head and Shoulder Pola head and shoulder merupakan salah satu pola yang paling popular di dalam metode ilmu analisa teknikal. Pola head and shoulder terdiri dari 4 bagian, head (kepala), dua shoulder (bahu), dan neckline (pangkal leher). Head and shoulder adalah suatu pola reversal (pembalikan arah trend), dimana saat pola tersebut terjadi, maka trend akan bergerak berlawanan dengan trend yang sebelumnya. Pola head and shoulder bisa berupa upward trend (naik) ataupun downward trend (turun). Volume Dalam chart head and shoulder, volume digunakan sebagai indikator kedua untuk menentukan konfirmasi pola head and shoulder. Volume dalam chart melambangkan aktivitas dan pergerakan arus uang. Ketika volume tinggi, maka disana terdapat banyak aktivitas dan pertukaran uang. Dalam pola head and shoulder, ketika harga bergerak menembus neckline (pangkal leher) dalam pembalikan arah trend yang berbalik turun dan apabila terdapat volume yang besar disana, maka hal ini akan mengindikasikan terjadinya aksi jual secara besar-besaran. Lebih jauhnya, shoulder sebelah kiri seharusnya menunjukkan volume yang tinggi searah mencapai titik puncak shoulder dan melemah ketika turun mencapai neckline di sebelah kiri. Ketika chart bergerak keatas membentuk head, volume juga seharusnya lebih lemah dibandingkan volume pada shoulder sebelah kiri. Volume pada shoulder sebelah kanan juga seharusnya lebih rendah dibandingkan shoulder dan head sebelumnya. Ketika harga bergerak turun dari shoulder kanan dan menembus neckline, volume yang terjadi seharusnya sangat tinggi. Hal ini menunjukkan warning bahwa terjadi market sell-off yang cukup kuat dan mengkonfirmasi pola head and shoulder. Jika volume yang terjadi tidak terlalu besar, maka besar kemungkinan harga akan bergerak lagi mendekati neckline. Hubungan antara volume dan pergerakan harga yang dijelaskan berdasarkan kecenderungan yang sering terjadi, tentu saja hubungan tersebut tidaklah mutlak. Bagi kamu yang baru terjun di dunia trading atau masih dalam tahap belajar, pastinya kamu akan mendapati pola head and shoulder ketika membaca suatu daily analisis di suatu situs atau forum. Semoga dengan penjelasan ini, kamu menjadi lebih paham dan lebih yakin dalam mengambil keputusan trading baik buy ataupun sell. |
16th February 2012, 18:58 |
#24
|
Banned
|
Teknik Moving Average Crossover
Simple Moving Average (SMA) Crossover adalah cara mendapatkan signal untuk open posisi jual maupun beli dari perpotongan dua buah Moving Average Indikator yang dibedakan periodenya, pertama SMA periode 20 (SMA-20) dan kedua SMA periode 50 (SMA-50). Ketentuan untuk melakukan open posisi:
Simple Moving Average (SMA) Crossover Selama SMA-20 dan SMA-50 bergerak searah, trend akan berlanjut. Semakin curam gerak SMA-20 berarti trend semakin kuat demikian sebaliknya. Semakin lebar sudut antara SMA-20 dengan SMA-50 semakin baik. Bila SMA-20 mulai bergerak kearah SMA-50 hati-hati kemungkinan harga akan berbalik arah. Cara atau teknik mendapatkan signal jual dan signal beli seperti ini adalah cara yang paling sederhana dan paling bebas stress, jika dilakukan dengan disiplin yang tinggi akan memberikan hasil yang sangat bagus. Lakukan praktek di account demo untuk tiga sampai enam bulan atau lebih sebelum menanam uang di account real, karena semua tanggung-jawab dan resiko tidak ditanggung oleh orang lain tetapi ditanggung sendiri. |
21st February 2012, 11:28 |
#25
|
Banned
|
Teknikal Indikator Support dan Resistance
Perlu diketahui support & resistance adalah suatu lokasi imaginer (tidak nyata) pada grafik harga (price action) dan lokasi support & resistance bukanlah sebuah titik atau garis tetapi suatu area artinya letak support & resistance ada di suatu titik di antara dua tempat. Support: dukungan dari pembeli karena terjadi penawaran/penjualan terus-menerus sehingga harga merosot rendah, pembeli dengan permintaan/demand datang mendukung (support) sehingga penurunan harga terkendali, keadaan mereda dan harga mulai naik, tetapi kalau ternyata dukungan (support) dari para pembeli tidak cukup kuat harga akan kembali turun (support tidak valid). Resistance: hambatan dari penjual karena terjadi permintaan/pembelian terus-menerus sehingga harga melambung tinggi, penjual dengan penawaran/supply datang menghambat (resistance) sehingga kenaikan harga terkendali, keadaan mereda dan harga mulai turun, tetapi kalau ternyata hambatan (resistance) dari para penjual tidak cukup kuat harga akan kembali naik (resistance tidak valid). Titik support & resistance merupakan titik pertemuan dari dua kekuatan yaitu kekuatan penjual dan kekuatan pembeli (ada yang bilang medan perang), titik-titik ini tidak digunakan untuk memprediksi bahwa harga (price action) akan berbalik arah, tetapi hanya sebagai indikasi awal dari kemungkinan harga (price action) akan berbalik arah; kalau penjual menang harga (price action) akan turun, kalau pembeli menang harga (price action) akan naik. Letak support & resistance dapat diketahui dengan salah satu cara berikut: amati dan tandai, garis Bollinger Bands atas dan bawah, garis trend line, SMA-50, SMA-200, Pivot Point, Fibonacci atau manfaatkan pola-pola yang sudah umum digunakan dalam perdagangan forex. Setelah titik-titik support & resistance ditentukan keputusan untuk melakukan open posisi jual atau beli diambil dengan cara:
Sebenarnya titik-titik support & resistance dapat diketahui dengan lebih pasti melalui pengamatan harga (price actions) termasuk mengidentifikasi pola-pola yang umum terjadi pada grafik candlestick (seperti: dark cloud cover & piercing line, evening star & morning doji star, bullish engulfing & bearish engulfing, bullish harami & bearish harami cross); grafik bar (misalnya: pin bar, inside bar & outside bar) maupun chart pattern (seperti: double top & double bottom, head and soulder). Pola-pola tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda reversal atau pembalikan arah karena terbentuk support & resistance yang kuat dan valid. |
22nd February 2012, 13:10 |
#26
|
Banned
|
Teknikal Indikator Bollinger Bands
Bollinger Bands pertama kali diperkenalkan oleh John Bollinger pada tahun 1980, merupakan indikator yang meng-kombinasi-kan moving average dengan standar deviasi untuk mengukur volatilitas dan tinggi harga secara relatip. Bollinger Bands terdiri dari tiga buah garis atau band yaitu: band-tengah adalah sebuah simple moving average periode 20 (default), band-atas dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di atas band-tengah dan band-bawah dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di bawah band-tengah. Hasilnya sebuah indikator sangat responsip terhadap perubahan (volatile, volatility atau tingkat kecepatan berubah) yang terjadi pada harga (price action) dan hampir sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam saluran (channel) yang dibentuk oleh band-atas dan band-bawah. Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar band-atas atau band-bawah dan itu merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan keberuntungan. Bollinger Bands: garis merah band-atas, garis hijau band-tengah dan garis biru band-bawah. Walau tampilan Bollinger Bands sangat sederhana terbukti dapat memberikan beberapa keadaan yang menjadi dasar untuk mendapatkan signal-jual maupun signal-beli sangat akurat:
Bollinger bands dapat memberikan signal jual maupun beli dari:
1. Bollinger Bounce Pada saat volatilitas pasar rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), harga (price action) bergerak dalam range yang tidak terlalu besar karena dibatasi oleh band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT. Harga (price action) memantul antara band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT. Signal untuk open-posisi JUAL diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-atas kemudian berbalik TURUN (titik A, C dan E pada Gambar 2) dan signal untuk open-posisi BELI diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah kemudian berbalik NAIK (titik B dan D pada Gambar 2). 2. Bollinger Bands Breakout Volatilitas pasar selalu berubah-ubah dari rendah menjadi tinggi selanjutnya rendah lagi kemudian tinggi lagi begitu seterusnya. Bollinger Bands saat-saat menyempit kemudian terjadi Breakout. Ketika volatilitas rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), keadaan ini menandakan akan terjadi Breakout dalam waktu dekat, semakin lama keadaan menyempit, semakin besar range Breakout yang akan terjadi. Saat terjadi Breakout volatilitas atau kecepatan berubah dari harga (price action) menjadi sangat tinggi, band-atas dan band-bawah mengembang sedemikian rupa menyerupai terompet. Saat-saat Bollinger Bands berubah dari sempit kemudian mengembang inilah saat-saat yang terbaik untuk melakukan open-posisi BELI atau JUAL (perhatikan tanda X dan Y pada Gambar 3 di atas). 3. Bollinger Bands Reversal Bollinger Bands dibuat sedemikian rupa sehingga sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam batasan-batasan dari band-atas dan band-bawah. Harga (price action) menembus band-atas dengan formasi tertentu pertanda akan berbalik arah. Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar dari batasan tersebut dan ini merupakan tanda-tanda akan terjadi gerakan berbalik (reversal). Ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-atas kemudian berbalik turun dan close di dalam band-atas adalah signal untuk melakukan open-posisi JUAL (perhatikan panah merah ke kanan pada Gambar 4 di atas) dan ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-bawah kemudian berbalik naik dan close di dalam band-bawah adalah signal untuk melakukan open-posisi BELI. Dalam mengambil keputusan untuk open-posisi JUAL maupun BELI jangan hanya mengandalkan signal tunggal dari Bollinger Bands gunakan beberapa indikator lain seperti Stochastic Oscillator atau lainnya, perhatikan Gambar 5 di bawah ini. Bollinger Bands dengan Stochastic Oscillator. Lanjutannya ada di bawah |
22nd February 2012, 13:11 |
#27
|
Banned
|
Bollinger Bands Tingkat Lanjut
Yang membuat Bollinger Bands menjadi sangat istimewa adalah konsep tingkat lanjutnya melengkapi teknik-teknik open posisi yang telah dijelaskan di atas. Pada waktu melakukan pengamatan sebelum open-posisi perhatikan dengan seksama bagaimana respon dari "band-atas dan band-bawah" ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewatinya. Mengetahui respon yang berbeda-beda tersebut adalah hal yang sangat penting. Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi masing-masing untuk trend yang sedang turun dan untuk trend yang sedang naik: Band-bawah dan Band-atas mengembang dan sebaliknya. Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi band-bawah dan band-atas mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 6 di atas. Band-bawah mengembang Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya. Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah mengembang tetapi band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-batas mengembang tetapi band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 7 di atas. Band-bawah dan Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya. Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 8 di atas. Band-bawah dan Band-atas menguncup dan sebaliknya. Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 9 di atas. Berikut adalah cara penerapannya dala praktek untuk mengidentifikasi saat-saat trend mulai terbentuk dan saat-saat trend mulai berakhir pada satu time-frame tertentu. Menunjukkan saat mulai dan berakhirmya sebuah trend. Gambar 10 sebelah kiri. Ketika harga (price action) menyentuh band-atas, band-atas mengembang (titik a) pada saat yang sama band-bawah juga mengembang (titik b) kejadian tersebut adalah saat-saat terbentuknya sebuah trend naik, harga (price action) meniti naik sepenjang band-atas. Sekarang perhatikan ketika band-bawah mulai menguncup tanda trand naik sudah berakhir (titik c). Hal yang persis sama juga terjadi ketika trend turun, Gambar 10 sebelah kanan. Aturan Dasar Bollinger Bands Sementara ada banyak cara untuk menggunakan Bollinger Bands, berikut ini aturan dasar dalam menggunakan Bollinger Bands yang perlu diketahui:
|
24th February 2012, 14:37 |
#28
|
Banned
|
Teknikal Indikator Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator pertama kali diperkenalkan oleh Goerge C. Lane pada tahun 1970, adalah indikator dari jenis oscilator, ditampilkan dalam dua garis yang umum dikenal dengan %K (biasanya dalam bentuk garis solid - garis stochastic) dan %D (biasanya dalam bentuk garis titik-titik - garis signal line). Garis-garis tersebut berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100. Stochastic Oscillator terdiri dari tiga jenis yaitu: Fast, Slow dan Full. Yang paling umum dipergunakan adalah jenis Full, memiliki satu parameter tambahan sehingga menjadi tiga yaitu: %K, %D dan Slowing. Stochastic Oscillator sangat baik dipergunakan pada saat harga (price action) dalam keadaan sideways (datar, range-bound), indikator ini akan bergerak maksimal naik-turun dalam range harga yang tidak begitu besar, naik melewati garis 80 berbalik arah kemudian turun melewati garis 20 dan kembali berbalik arah. Ketika harga (price action) berada dalam keadaan trending (naik atau turun dalam range yang cukup besar) biasanya Stochastic Oscillator berada pada daerah extrem yaitu di daerah Overbought atau di daerah Oversold dan bisa berada di daerah ini dalam waktu yang lama. Ada tiga cara untuk mendapatkan signal jual maupun signal beli dari indikator ini yaitu:
Overbought & Oversold Seperti telah dijelaskan di atas garis stochastic dan garis signal line berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100:
Overbought & Oversold Signal untuk melakukan open posisi jual maupun beli diperoleh:
Daerah Overbought & Oversold adalah daerah dengan skala tidak linear sehingga sedikit gerakan di daerah tersebut mempunyai nilai jauh lebih besar dibandingkan daerah diantara 20-80, diharapkan berhati-hati jika garis stochastic dan garis signal line sudah berada di daerah Overbought & Oversold. Bagi pedagang pemula disarankan melakukan perdagangan hanya di daerah netral saja yaitu antara 20-80, hindari melakukan perdagangan diluar daerah tersebut sebelum mengerti dengan baik perilaku dari Stochastic Oscillator ini. Crossover Pada teori Moving Average Crossover ketika moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari dari atas ke bawah akan diperoleh signal JUAL demikian sebaliknya untuk memperoleh signal BELI bila moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari bawah ke atas. Teori tersebut juga berlaku untuk Stochastic Oscillator Crossover, bedanya yang menyilang dan disilang adalah:
Semakin kecil periode yang dipakai misalnya: 5.3.3 (default) semakin banyak persilangan yang muncul, karena periode kecil mewakili jangka waktu yang pendek (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah). Stochastic Oscillator periode pendek Jika perioda yang dipakai diubah misalnya menjadi: 20.10.20 maka persilangan yang terjadi semakin jarang karena perioda yang besar mewakili jangka waktu yang lebih panjang (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah). Stochastic Oscillator periode panjang Divergence Divergence artinya perbedaan, ada perbedaan antara pembacaan harga (price action) dengan pembacaan indikator yang dipakai. Divergence terjadi di daerah-daerah extrem ketika keadaan telah sangat jenuh. Dua jenis Divergence yaitu Classic (Regular) Divergence dan Hidden Divergence. Classic (Regular) Divergence dibedakan menjadi:
Divergence Positif (kiri) dan Divergence Negatif (kanan) Sebagian besar indikator memberi indikasi berdasar harga (price action) sehingga selalu tertinggal (lagging), tetapi Divergence termasuk leading indikator seperti halnya harga (price action) karena terjadi langsung pada harga (price action) itu sendiri. Hati-hati trading Divergence pada saat trend sedang kuat-kuatnya karena belum tentu trend akan berbalik, mungkin hanya retracement biasa. Cara aman untuk trading Divergence adalah dengan mengindentifikasi terjadinya Divergence pada time-frame yang lebih tinggi (misalnya D1 atau H4) kenudian cari timing yang tepat untuk melakukan open posisi pada time-frame yang lebih rendah seperti H1, M30, M15 atau M5 sesuai dengan arah Divergence yang terjadi. Dengan demikian trading Divergence dapat dilakukan dengan santai karena sebagian masalah telah teratasi yaitu arah gerak mata uang (trend) sudah pasti untuk beberapa saat (ingat untuk beberapa saat sesuai time-frame saat melakukan identifikasi). |
27th February 2012, 19:01 |
#29
|
Banned
|
Tips Trading : Strategy Trading Double Zero
Tips trading kali ini akan saya awali dengan suatu contoh. Diumpamakan kamu membeli sikat gigi di mini-market seharga Rp 1450,-. Ketika kamu membayar, kamu memberikan mengeluarkan uang Rp 1500,-. Kasir di mini-market tersebut tentunya akan memberikan kembalian uangmu sebesar Rp 50. Pada kondisi ini biasanya kamu akan bilang “ga usah, ambil aja kembaliannya”. Manusia pada umumnya cenderung sering memikirkan nomor atau jumlah yang dibulatkan, dan ini juga terjadi di dunia trading. Dengan memahami psikologi trading seperti ini, kita dapat memanfaatkannya untuk membuat suatu strategy trading yang profitable dalam intraday trading. Strategi trading “Double Zero” Double zero adalah kondisi market price dimana dua angka terakhirnya adalah nol. Contohnya, USD/JPY berada di harga 107.00 atau pada pair EUR/USD 1.2800. Pada kondisi ini, terdapat kecenderungan kuat bahwa chart suatu pair akan “tertarik” untuk mendekati / menyentuh angka double zero seperti layaknya medan magnet. Reaksi harga seperti ini bisa kita gunakan sebagai peluang profit sekitar 50 pips dengan resiko hanya 12 sampai 20 pips. Apalagi ketika titik support dan resistance berada pada kondisi double zero ini. Alasan kenapa hal ini terjadi adalah, kebanyakan para trader menempatkan take profit dan stop limit nya pada angka yang bulat. Bank-bank besar dunia yang mempunyai akses ke dalam data order trading akhirnya juga turut mengeksploitasi hal ini dan menggunakannya sebagai titik keluar posisi (exit point). Strategi trading ini sekaligus menempatkan kita pada posisi yang sama dengan para “penguasa market”. How to Dibawah ini kita akan menggunakan bantuan indikator teknikal (moving average) untuk digunakan dalam strategy ini, Posisi BUY Cari pair mata uang yang berada dibawah angka double zero Selanjutnya lakukan order open posisi BUY setelah harga bergerak mendekati angka double zero yang berada di atas harga sekarang. Tempatkan stop loss tidak lebih dari 20 pips. Lakukan take profit setelah harga menyentuh angka double zero. Posisi SELL Cari pair mata uang yang berada diatas angka double zero Selanjutnya lakukan order open posisi SELL setelah harga bergerak mendekati angka double zero yang berada dibawah harga sekarang. Tempatkan stop loss tidak lebih dari 20 pips. Lakukan take profit setelah harga menyentuh angka double zero Optimization Tips Strategi ini akan berjalan lebih baik apabila tidak ada news besar yang keluar pada saat itu dan kebetulan ada level support / resistance. Dianjurkan pula untuk menggunakannya pada pair currency yang mempunyai range trading harian kecil. Semoga tips trading ini bermanfaat bagi kita semua. Sumber |
1st March 2012, 17:58 |
#30
|
|
Banned
|
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market[Part I]
Pembahasan kita kali ini akan saya awali dengan sebuah pertanyaan. “Berapakah kemungkinan besok akan turun hujan?” Jawabanmu tentunya bisa ya bisa tidak. Artinya kemungkinan besok akan turun hujan adalah sebesar 50%. Tapi hal ini berbeda apabila kamu tahu bahwa bulan ini adalah bulan Januari, yang adalah termasuk dalam kategori bulan musim hujan. Maka kemungkinan besok turun hujan tentunya menjadi bertambah, katakanlah menjadi 75%. Analogi diatas tentunya cocok dengan keseharian para trader dalam menganalisa. Trader berusaha untuk menganalisa kemana arah market bergerak dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental, ataupun mengkombinasikan keduanya. Namun yang menarik dari analogi diatas, ternyata di dunia trading ada juga faktor “musim”. Yuk mariii lanjut lagi.... Konsep musim ini dikenal sebagai “seasonality” yang artinya adalah faktor musiman. Pertama dikenalkan pada tahun 1942 oleh Robert A Haugen dan Josef Lakonishok melalui bukunya yang berjudul “The Incredible January Effect: The Stock Market’s Unsolved Mysteries”. Keduanya tertarik dengan suatu fenomena yang bernama “January Effect”. Fenomena “January Effect” ini adalah, performa saham biasanya akan membaik pada hari terakhir bulan December sampai dengan hari trading ke 15 pada bulan January. Nah, ternyata penyebabnya adalah, perusahaan-perusahaan akan melakukan “window-dressing” agar sahamnya terlihat bagus menjelang penutupan pembukuan mereka di akhir tahun. Seasonality atau faktor musiman adalah suatu pola kecenderungan harga yang bergerak ke suatu arah tertentu dan hanya terjadi pada suatu saat tertentu di dalam suatu kalender satu tahun. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam pasar saham, namun forex market pun juga mengalaminya. Ada beberapa faktor musiman sepanjang tahun yang terjadi di dalam forex market. Ok, mari kita bahas satu persatu detailnya mulai dari bulan Januari Faktor Musiman di Bulan January Berdasarkan data pergerakan mata uang dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, dilakukan studi riset untuk mengamati pergerakan harga mata uang dari awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Januari. Hasilnya, ditemukan kecenderungan kuat untuk pair mata uang EUR/USD dan USD/CHF. Performa EUR/USD di bulan Januari 1997 – 2007 Seperti yang terlihat di gambar diatas, US dollar cenderung naik terhadap Euro 9 kali dari total data 11 tahun terakhir pada bulan Januari. Meskipun tidak selalu naik 100%, namun dari data diatas, 81,8 % hal ini terjadi setiap tahunnya pada pair mata uang EUR/USD. Tentu saja dari hasil statistik data ini akan membantu para trader untuk lebih fokus dalam menentukan strategi trading mereka. Kita juga akan melihat bahwa kasus yang hampir sama terjadi juga pada pair mata uang USD/CHF. Pada gambar di bawah ini, kamu bisa lihat bahwa US dollar juga mengalami kenaikan pada bukan January terhadap mata uang Swiss Franc selama 9 kali dari total data 11 tahun terakhir. Performa USD/CHF pada bulan Januari 1997 – 2007 Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/JPY pada bulan Januari, namun prosentasenya lebih kecil sedikit daripada yang terjadi di EUR/USD dan USD/CHF. Performa USD/JPY di bulan January 1997 – 2007 Seperti yang kamu lihat dari gambar diatas, US dollar mengalami kenaikan 8 kali pada rentang waktu 11 tahun. Alasan kenapa USD/JPY lebih sedikit dipengaruhi oleh faktor musiman di bulan Januari ini adalah karena Jepang mempunyai kebijakan fiskal yang berbeda dari Amerika Serikat. Penutupan tahun fiskal di Jepang adalah di bulan Maret, yang artinya window dressing lebih sedikit terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang di bulan Januari. Disamping pair mata uang EUR/USD, USD/CHF, dan USD/JPY, sepertinya tidak ada lagi pengaruh faktor musiman yang secara dominan terjadi di bulan January pada major currency lain. Sebagai contoh, dalam rentang waktu 11 tahun terserbut, US dollar memang mengalami kenaikan terhadap Poundsterling, Australian dollar, dan Canadian dollar, namun hanya terjadi selama 6 kali, yang artinya probabilitasnya hanya sebesar 54%. Dengan prosentasi ini, maka hal ini tidaklah cukup signifikan untuk dijadikan contoh yang valid dalam menganalisa pengaruh faktor musiman ini. Quote:
Sumber : Part I |
|
Last edited by hepcat; 6th March 2012 at 13:00.. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer