View Single Post
Old 5th December 2010, 00:08
#410  
Hafilova
Mania Member
Hafilova is offline

Hafilova's Avatar

Join Date: May 2009
Posts: 1,481
Hafilova is a divo/divaHafilova is a divo/divaHafilova is a divo/divaHafilova is a divo/divaHafilova is a divo/divaHafilova is a divo/diva

Default

The Loved Ones (2009)



Lola: "Bring the hammer, Daddy"

Story: Seharusnya Brent Mitchell (Xavier Samuel) tidak pernah menolak ajakan Lola Stone (Robin McLeavy) untuk menjadi pasangan dansa di pesta perpisahan sekolahnya / prom night, ya, tentu saja Brent pasti tidak akan berani menolak jika tahu kalau jika akibatnya akan sefatal ini. Masalahnya, Lola Stone bukanlah gadis biasa, Ia tidak senang ditolak, Ia sudah terbiasa di manja oleh ayahnya yang selama ini selalu mengabulkan segala keinginannya, termasuk disaat ia meminta sang ayah (John Brumpton) untuk 'mengundang' Brent kerumah mereka untuk merayakan pesta dansa secara esklusif bersama keluarga Lola. Namun seperti yang saya sudah sampaikan di atas, Lola bukanlah gadis biasa, bersama sang ayah, ia adalah keluarga psikopat super sadis yang ternyata selama ini bertanggung jawab atas hilangnya beberapa pemuda di kota itu, dan kali ini Brent bisa dibilang sangat 'beruntung' bisa 'mendapakan 'kehormatan' untuk menjadi 'King of the Year' di pesta dansa penuh siksaan dan darah itu. Ya, andaikan saja dari awal Brent tidak menolak ajakan Lola, namun seperti biasa penyesalan datang terlambat.


Review: Jika Hollywood memiliki The Texas Chainsaw Massacre, Perancis punya Frontier(s), Indonesia punya Rumah Dara, tampaknya Australia juga tidak mau ketinggalan untuk meramaikan ranah per-torture porn-an dunia dengan menghadirkan The Loved Ones, sebuah film debutan sutradara Sean Byrne yang mengeskploitasi habis-habisan rangkaian adegan-adegan penyiksaan sadis, 'sakit', bajir darah dan shocking moment yang tersaji dengan cukup realistis sepanjang 84 menit oleh sebuah keluarga psikopat 'sinting'. Menariknya Byrne juga membungkus The Loved Ones dengan elemen humor gelap yang tampak lebih terasa mengerikan ketimbang lucu, memasukan aroma teenflick kental dengan iringan-iringan musiki pop hingga rock underground menghentak.

Acungan jempol jelas pantas disematkan kepada aktris Robin McLeavy yang bermain gemilang sebagai Lola Stone. Aktris kelahiran Sidney, Australia ini adalah ikon The Loved Ones, bersama John Brumpton yang bermain sebagai ayahnya, mereka adalah duo maut penebar teror yang sanggup menghadirkan kengerian demi kengerian, kekejaman demi kekejaman tanpa belas kasihan di saat mereka 'bermain-main' dengan korbannya. Penampilan Robin McLeavy sebagai gadis manja penyendiri yang haus darah ini benar-benar membuat saya merinding melihatnya, kehadirannya di balik wajahnya yang cantik dan polos sedikit banyak mengingatkan saya pada karakter Annie Wilkes yang diperankan Kathy Bates dalam Misery, mampu terlihat normal dan sadis disaat bersamaan dan memiliki obesesi berlebihan terhadap sesuatu hal, namun jika dibandingkan karkater Annie Wilkes, Lola jelas jauh lebih 'sakit' dan kreatif dalam menyiksa korbannya, lihat saja disaat ia membungkam korbannya dengan menyuntikan cairan kimia yang biasa digunakan untuk membersihkan pakaian ke tenggorakan korbannya, kemudian layaknya anak kecil ia 'menggambar' simbol hati besar di dada korbannya, tidak dengan pensil atau cat, namun dengan garpu, dan yang paling parah adalah pada saat ia mulai melubangi kepala korbannya dengan bor listrik.

Ya, adegan-adegan di atas memang terasa mengerikan jika dibayangkan, namun sayang pada kenyataanya apa yang tersaji di sini tidaklah sesadis itu. Entah untuk menghindari rating yang terlalu dewasa atau kenapa, Sean Byrne tampaknya masih terlihat kurang berani menyajikan momen-momen 'sakit' tersebut dengan eksplisit, bahkan kadar kekejamannya pun saya rasa masih kurang jika dibandingkan dengan film-film sejenis, belum lagi kehadiran subplot tidak perlu yang sepertinya hadir hanya untuk menambah durasi film yang singkat ini, bahkan jika subplot tersebut dihilangkan tidak akan sampai berdampak besar terhadap inti cerita.

Overall, Perfilman Australia membuktikan bahwa mereka juga mampu menghadirkan sebuah torture porn yang tidak kalah mengerikannya dengan yang dibuat Hollywood. Tidak hanya kejam dan penuh darah, The Loved Ones juga sukses menghadirkan ikon psikopat baru dalam sosok cantik bernama Lola Stone.

7,7/10

visit my blog
Reply With Quote