View Single Post
Old 29th December 2010, 22:34
#1126  
Me_Myself_and_AcMilan
Medal Winner
MaleMe_Myself_and_AcMilan is offline

Me_Myself_and_AcMilan's Avatar

Join Date: Nov 2007
Location: Milan
Posts: 21,689
Me_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super LegendMe_Myself_and_AcMilan Super Legend

Default

Fantasia 2000 (1999) @ VCD


Di tengah maraknya film2 animasi berbasis 3D / CGI, Walt Disney Pict dengan pengalaman selama puluhan tahun masih cukup setia dengan animasi 2D. Lewat Fantasia 2000, Walt Disney ingin menyuguhkan suatu hiburan yg memuaskan mata juga telinga baik bagi orng dewasa maupun anak2. Ya, beberapa episode animasi yg dibuat Disney pada Fantasia 2000 diiringi dengan musik2 seperti Symphony no 5 (Beethoven), Pines of Rome (Ottorino Respighi), atau The Sorcerer's Apprentice (Paul Dukas). Memang, musik2 klasik diatas bukan merupakan tipe musik yg disukai mayoritas orng banyak. Namun Disney mencoba 'menggambarkan' kehebatan musik2 tsb dng animasi yg memukau.

Satu hal yg tidak biasa adl, tidak terdapat dialog satupun yg diucapkan oleh karakter2 yg ada di dalam animasi ini (kecuali ketika jeda utk berpindah eps). Sehingga musik2 tsb lah yg dianggap sebagai medium dialog bagi penonton. Memang, awalnya Fantasia 2000 akan terasa seperti menonton film bisu. Namun sekali lagi Walt Disney mencoba menyampaikan kalau gambar / animasi yg disertai musik akan mampu mengatakan lebih banyak dibandingkan satu atau dua patah dialog yg diucapkan seseorang...

Verdict: Not Everybody Cup of Tea (8.8 / 10)

Fantasia 2000 cocok ditonton jika anda menyukai lagu2 klasik, sedang ingin sangat santai, dan melepas stress di akhir minggu

Last edited by Me_Myself_and_AcMilan; 29th December 2010 at 22:41..
Reply With Quote