View Single Post
Old 19th June 2017, 11:24
#1  
adidaskawe
Addict Member
adidaskawe is offline

Join Date: Jan 2017
Posts: 708
adidaskawe has become a superstaradidaskawe has become a superstaradidaskawe has become a superstaradidaskawe has become a superstaradidaskawe has become a superstaradidaskawe has become a superstaradidaskawe has become a superstar

Default Ini Toleransi, Gereja Katedral Ubah Jadwal Misa Minggu Pagi Demi Hari Raya Idul Fitri

Quote:



Jakarta - Pengurus Gereja Katedral, Jakarta Pusat, mengubah jadwal misa Minggu pagi yang bertepatan dengan Hari Idul Fitri. Ini sebagai bentuk toleransi untuk umat muslim yang akan mengikuti Salat Id di Masjid Istiqlal yang berada di sebarang Gereja Katedral.

"Pengumuman itu betul. Biasanya halaman katedral dipakai parkir saudara-saudara yang salat di Istiqlal," ungkap Uskup Agung Jakarta, Mgr Suharyo saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (18/6/2017) malam.


baca juga : Toleransi beragama yang tercipta di pulau Bali


Pengumuman dari pengurus Gereja Katedral kemudian diposting di akun Facebook Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Biasanya di hari minggu pagi, Gereja Katedral menjadwalkan Perayaan Ekaristi pada pukul 06.00 WIB, 07.30 WIB, 09.00 WIB, dan 11.00 WIB.

Pada Minggu (25/6) saat hari raya Lebaran, jadwal misa minggu pagi diubah menjadi lebih siang dan hanya dua kali. Itu dilakukan untuk menghormati umat muslim. Demikian bunyi pengumuman yang diposting KAJ dan kemudian dibagikan oleh banyak netizen.

'Sehubungan dengan Hari Raya Idul Fitri dan Sholat Ied, halaman Gereja Katedral dipakai untuk mendukung terlaksananya kegiatan saudara kita kaum muslim maka, jadwal misa Minggu, 25 Juni 2017 diubah menjadi : Pagi hari : Pkl.10.00 wib & 12.00 wib , Sore hari seperti biasa : Pkl. 17.00 wib & 19.00 wib.'

Mgr Suharyo menyebut pengumuman itu dibuat oleh Romo Kepala Paroki Gereja Katedral. Kebijakan tersebut diambil bersama Dewan Paroki Harian Paroki Katedral. KAJ mendukung kebijakan tersebut.


baca juga : bagaimana bertoleransi dalam keluarga, tiru artis-artis ini


Melalui kebijakan itu, Gereja Ketedral ingin mewujudkan sikap bertetangga yang baik. Selain itu Katedral pun ingin menjunjung tinggi toleransi kepada saudara dan saudari umat Muslim yang merayakan Hari Idul Fitri.

Namun perubahan jadwal itu hanya untuk Gereja Katedral, tidak untuk seluruh gereja yang berada di bawah KAJ.

"Ini khusus Katedral saja yang berseberangan dengan Istiqlal," tutup Mgr Suharyo.

baca juga : masih adakah rasa saling toleransi menjelang akhir dunia ini?




Wah, Keren banget sih nih katedral!

Please, coba liatnya dengan mata lebar dan hati yang terbuka ya... disaat ada agama lain, yang juga punya kegiatan (namun tidak lebih penting dari hari raya umat agama lain) tetapi dia mendahulukan kepentingan agama lain karena itu lebih penting, bukannya itu suatu toleransi? ibaratnya, agama ini saling membantu, saling menghormati, seperti apa yang Rasulullah ajarkan bukan?

Toh, juga kan agama ini tidak saling mengusik dan tetap pada agama yang mereka peluk, hanya saja saling hormat dan menghargai, duuuuh indahnya kalau seluruh agama bisa adem-ayem selalu, tanpa ada oknum-oknum yang memanfaatkannya.



(btw, ini udah gak ada hubungannya ama Ahok, Bibib, dan kawan-kawannya ya, jangan bawa nama mereka disini lagi )
Reply With Quote