View Single Post
Old 13th March 2019, 13:04
#1  
rajaratu
Mania Member
rajaratu is offline

rajaratu's Avatar

Join Date: Apr 2010
Posts: 1,967
rajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legendrajaratu is a legend

Default Seperti Apa Kehidupan Para Sinden ‘Pria’ di Luar Panggung?

Quote:


Kisah Sukimin dan Panut –yang lebih dikenal dengan nama Mimin dan Apri adalah dua lelaki tulen asal Klaten, Jawa Tengah yang sudah dikenal oleh banyak orang, terutama masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya. Keduanya ternyata tidak hanya dikenal di tanah air, Apri dan Mimin viral bahkan punya fans di luar negeri. Bergabung sebagai duo sinden lelaki, video keduanya yang mengisi berbagai acara bisa Sahabat semua lihat di kanal YouTube echo visualstudio.

Karena dinilai unik, keduanya akhirnya diundang ke Hitam Putih pada 4 Maret 2019 lalu. Apri yang punya paras menawan layaknya wanita, ternyata memang sudah mempunyai kegemaran menyanyi sejak ia duduk di bangku kelas dua SD. Karena merasa punya passion di bidang tarik suara, Apri yang bernama asli Panut ini terjun ke langgam sinden. Setelah lulus SMP, ia rehat dari dunia menyanyi selama dua tahun. Setelahnya, Apri masuk ke sekolah kesenian di Solo, uniknya, ketika menyanyi ia malah lebih bisa mengeluarkan suara perempuan dibandingkan suara laki-laki.

Sedangkan Mimin, dirinya mengaku tidak terlalu memiliki suara emas seperti Apri, hanya saja ia cukup berani untuk tampil ke atas panggung dan memberikan banyak wejangan. Berbekal modal bermain kata-kata itulah, Mimin kemudian memutuskan untuk nyinden pada tahun 2013, dan dipasangakan dengan Apri pada 2015. Kekompakan dan kelucuan keduanya saat berada di atas panggung membuat nama mereka dikenal hingga mancanegara. Bahkan nih Sahabat, ada nama untuk penggemarnya, yaitu Sukipan (Sukimin Panut) Fans Club.

Lalu, bagaimana kehidupan mereka sehari-hari saat sedang tidak ada di panggung sinden? Mereka menjalani kehidupan layaknya kebanyakan orang kok, Sahabat. Apri sendiri punya bengkel mobil otomotif, dirinya juga mengaku bahwa tak segan bergelut dengan dempul mobil dan oli. Sementara Mimin juga lelaki tulen, baik dari segi pakaian maupun kesehariannya. Semua yang mereka kenakan tak lain untuk keperluan panggung.

Meskipun begitu, keduanya juga tak menampik jika mereka masih sering disebut sebagai kaum minoritas, yang walaupun kodratnya sebagai lelaki, ada saja yang berkomentar seperti banci, menanyakan mengapa memakai pakaian perempuan serta pertanyaan serupa yang lain. Namun, yang perlu kita garisbawahi di sini adalah semangat mereka sebagai pekerja seni yang tetap professional menghidupkan salah satu budaya Indonesia, nyinden walaupun sering dapat komentar kurang enak di hati.

Keren! Benar-benar pekerja seni. Buat saya tak sebut mereka banci. Itu hanya keperluan panggung saja Mereka menjadi sinden dan berpakaia wanita karena hobi seninya. Sehari-hari tidak mengubah aslinya sebagai seorang laki-laki. Malah sebagai pekerja keras.

Suaranya itu loh bagus banget bisa meniru suara perempuan. Seperti yang dilakukan pekerja Didik Nini Thowok.
Reply With Quote