Quote:
Originally Posted by mangango
kalo masalah itu harus ada pengumpan(feeder) dari luar jakarta sehingga akan terintegrasi dengan busway, dan yang lebih penting adalah busway ini adalah salah satu moda mass transport, maka harus integral dengan mass transport lainnya seperti subway, monorail, kereta api jabodetabek.
ini khan ngak, monorail sekarang kok tiang-tiangnya doang yang ada tidak jelas kelanjutannya
|
Feeder Busway...
Hanya ada beberapa gelintir aja di tiap2 kota penyangga dan kebanyakan ditempatkan di perumahan2 elit yang penghuninya syukur2 mau ngelirik...
Feeder berangkat paling pagi adalah ketika jam sibuk dimulai... alamak...
Dr tempat pemberangkatan feeder hingga sampai ke halte busway terdekat... (contoh mgk perumahan di cibubur or bekasi) ke Cawang... hrs melewati jalan tol yang hampir setiap hari macet merayap shg jarak yang notabene hanya 13 km saja hrs ditempuh kadang2 kl kita beruntung bs 1,25 jam kl sial ga tau deee...
Dimana fungsi feedernya kl yang dilewati sama seperti jalur mayasari atau ppd
ujung2nya hanya kedok dari perusahaan otobus untuk dapet trayek baru dengan kemasan kata 'feeder'...
Hasilnya.. sama aja... malah nambah kemacetan dgn bodinya yg bongsor di jalan2 sekitar komplek yg dilalui...
Terlalu banyak pemborosan krn tdk adanya koordinasi dari masing2 pemda... ujung2nya tiang monorail berharga puluhan milyar ngeblangsak.... tiang jalan tol bekasi-cawang bernilai ratusan milyar nganggur (mgk nanti akan dijadikan prasasti or alat kampanye ttg gagalnya pemerintahan yg lama).
Serius... perhatikan detil... kerjakan oleh ahlinya... dan perencanaan yg matang untuk perkembangan dalam jangka waktu 50 tahun kedepan... Jadilah Metropolisku lebih baik...
maaf kl sy maksa.... tetep hrs 1 komando, mengurangi ekonomi biaya tinggi...
think...