View Single Post
Old 13th February 2019, 13:20
#28  
kumalraj
Groupie Member
kumalraj is offline

Join Date: Feb 2016
Location: Kampung Keling
Posts: 24,386
kumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legendkumalraj Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by goeloengkoming View Post
Gua nggak pernah bilang anti ev.

Gua hanya jelasin kondisi saat ini berat jika konsumen beli mobil dan sepeda motor listrik.

Disamping fasilitas pendukung belum siap, harga ev yg setara dengan kendaraan BBM, serta harga jual kembali yg berat.

Mungkin di masa depan ketika semua fasilitas pendukung ev sudah merata, baterai bisa murah dan ev sudah menjadi kendaraan umum yang digunakan baik pribadi maupun transportasi umum, gua baru mau beli ev.
Kalau sekarang disubsidi pemerintah sampai 50% saja gua nggak mau beli ev.



Padahal di China yg sudah mapan untuk ev subsidi nya nggak sampai 50%.


Jadi Lo ngomong insentif untuk pembeli ev saat ini dan bbrp tahun ke depan itu percuma saja karena fasilitas pendukung ev tidak akan tersedia dengan cepat.

Juga faktor harga baterai yang sulit menjadi murah.

Wong baterai hp yg kecil itu dan bikinan China saja masih ratusan ribu rupiah.


Gua pengen tahu Lo mau beli ev setelah lo membaca semua postingan gua disini ?


Bhiiiikk
Saya belum mampu beli EV pada situasi Indonesia sekarang. Tapi suatu saat akan beli kalau pemerintah Indonesia sudah serius untuk mendukung EV.

Kalau Indonesia serius mau kembangkan EV, harusnya bisa kerjasama dengan Tesla. Bos-nya Tesla itu bikin Tesla bukan untuk cari untung tapi demi lingkungan hidup.

Dia berpendapat kalau membiarkan produsen mobil konvensional untuk kembangkan EV, maka tidak akan sukses. Produsen mobil konvensional selalu berdalih EV itu tidak diminati konsumen, terlalu mahal, tidak ekonomis dan sebagainya. Jadi dengan membuat perusahaan Tesla dan memproduksi EV, dia membuktikan bahwa EV itu bisa sukses di pasaran.

Jadi ngajak Tesla untuk kerjasama merupakan jalan yang bisa diambil. Selain kerjasama, Indonesia bisa saja jalan sendiri tapi jangan andalkan produsen mobil konvensional yang ada. Semua patent EV yang dimiliki oleh Tesla boleh dipakai secara gratis tanpa royalty. Jadi Indonesia bisa pakai itu sebagai dasar untuk mengembangkan sendiri kalau tidak mau kerjasama dengan Tesla.

https://www.tesla.com/blog/all-our-p...are-belong-you

https://insideevs.com/elon-musk-open...tesla-mission/

King of Losers
Reply With Quote