View Single Post
Old 1st November 2018, 06:24
#26  
4e853460
Mania Member
4e853460 is offline

4e853460's Avatar

Join Date: Apr 2018
Posts: 1,137
4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend4e853460 Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by theflyingblade View Post

Dengan di bebas tugaskannya seluruh staff maintenance dan direktur teknik nya, barang bukti yang ada bisa terselamatkan, dan segala macam rekam jejak dari orang-orang tersebut paling tidak untuk yang 2 bulan terakhir bisa dipelajari tanpa "gangguan-gangguan" dari yang bersangkutan.

Kemungkinan ini juga permintaan [syarat?] dari Boeing dan juga NTSB [National Transportation Safety Board] dari AS, yang mengirimkan 5 orang penyelidiknya ke jakarta. Maksudnya jelas untuk meng-isolasi orang-orang yang kemungkinan punya "andil" dalam kecelakaan ini. Istilahnya barbuk yang ada diberikan garis polisi, dan orang-orang yang kemungkinan terlibat dikeluarkan dari TKP untuk melancarkan investigasi.

Boeing 777 Max 8 adalah jenis pesawat fly-by-wire, jadi ada juga kemungkinan terjadi computer malfunction ataupun permasalahan dengan pitot tube. Kalau melihat kejadian di hari sebelumnya, pagi itu PK LQP sepertinya mengalami masalah yang sama, yaitu tidak akuratnya angka indikator kecepatan dan ketinggian. Padahal para teknisi di Bandara Soetta telah "memperbaiki" dan pesawat naas ini diputuskan layak terbang untuk berangkat ke Pangkal Pinang pagi itu.

Kapten pesawat PK LQP [nama kode dari pesawat Lion Air ini] yang berangkat dari Denpasar ke Jakarta, memutuskan untuk tetap terbang ke Jakarta walaupun terdapat gangguan teknis. di dalam log nya dituliskan:
==================
A: PK LQP, B737 Max 8

D: 28.10.2018

O: Airspeed unreliable and alt disagree shown after take off. STS was also running to the wrong direction, suspected because of speed difference. Identified that CAPT instrument was unreliable and handover control to FO. Continue NNC of Airspeed Unreliable and ALT disagree. Decide to continue flying to CGK at FL280, landed safely rwy 25L


R: DPS CGK LNI 043

E: AFML

R: Capt William Martinus / 133031, FO M Fulki Naufan / 144291
=============


Setelah melengkapi checklist NNC, mereka memutuskan untuk terbang ke Jakarta, walaupun dengan indikator Airspeed dan Altimeter yang tidak dapat diandalkan". Mereka terbang di ketinggian 28000 kaki, dan mendarat dengan selamat di Jakarta di landasan 25L.Ternyata, kejadian yang terjadi pada malam sebelumnya sepertinya terulang lagi pagi itu.

Data ketinggian dan kecepatan pesawat, seperti yang terekam oleh Flightradar24 pagi itu terlihat tidak normal untuk sebuah pesawat yang akan naik ke ketinggian jelajah sekitar 25000 kaki.

Berbeda dengan pilot/co-pilot pesawat pada malam sebelumnya, crew PK LQP pagi itu hanya sempat mengirimkan permohonan untuk RTB sebelum pesawat tersebut hilang dari radar dan jatuh di sekitar Teluk Karawang.
eh itu pilot yang jadi bali ke cengkareng kok sakti ya, gak pake speedo meter. emang itu boeing bisa sampe kecepatan suara kah.
Reply With Quote