View Single Post
Old 25th February 2018, 14:01
#1  
vanci
Banned
vanci is offline

Join Date: May 2016
Posts: 236
vanci is a celebrity wannabe

Default Begini Cara Green Pramuka Dukung Bulu Tangkis Berjaya di Asian Games



Menjadi tuan rumah pesta olah raga tingkat dunia, Asian Games menjadi kebanggan tersendiri bagi Indonesia. Namun di balik kebanggan itu, juga melekat beban di pundak anak bangsa. Terutama para atlet yang bakal turun ke gelanggang di cabang olah raga prioritas, seperti bulu tangkis.

Chef de Mission (CdM) Asian Games 2018, Komjen Sjafruddin, berharap bulutangkis mampu menyumbangkan empat medali emas pada pesta olahraga antarnegara Asia tersebut.* PBSI menyatakan kans memenuhi target tersebut terbuka, tapi perlu dibarengi dengan kerja keras selama masa persiapan.*

"Peluang selalu terbuka dan tentunya kami ingin gelar sebanyak-banyaknya. Kami akan mencoba. Tapi, realistisnya dua gelar,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.

Susy mengatakan sektor yang berpeluang mendulang medali emas adalah ganda putra dan ganda campuran. Kans di ganda putri juga terbuka melalui pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Apalagi, pada Asian Games 2014 Greysia juga menyumbang medali emas saat berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Gelar ini tentu saja jadi beban untuk dipertahankan.



Terpisah, para mantan atlet bulu tangkis kelas dunia yang kini menjadi pengelola Apartemen Green Pramuka City siap membantu para pebulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di ajang Asian Games 2018.

Sebagai mantan atlet kami sangat ingin membantu bulu tangkis mengembalikan dominasi Indonesia di cabang kebanggaan kami,” tutur Komisaris PT Duta Paramindo Sejahtera Eddy Hartono.

“Kami para mantan atlet dan telah terjun di sektor swasta siap membantu sesuai kemampuan kami. Hal ini rasanya tidak berlebihan karena kita menjadi tuan rumah Asian Games. Wajib rasanya bulu tangkis meraih hasil maksimal,” tegas anggota timnas yang mencapai final Asian Games 1990

Salah satu cara Green Pramuka City mendukung bulu tangkis agar tetap menjadi primadona adalah dengan menggelar event bulu Meet The Legends. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (25/2) di Green Pramuka Square ini, hadir legenda bulu tangkis seperti Ivana Lie, Christian Hadinata, Eddy Hartono dan Rudy Herjanto. Dalam acara ini, Green Pramuka City selaku penyelenggara memberikan raket bertanda tangan dari para legenda bulu tangkis secara gratis.

Mantan atlet yang lahir pada 19 Juli 1964 ini adalah salah satu legenda yang dimiliki PB Djarum. Bersama Rudy Gunawan, duet Eddy-Rudy menjadi salah satu ganda yang disegani di dunia internasional.

Keduanya sejajar dengan ganda legenda Korea Selatan Park Joo Bong/Kim Moon Soo, Tiang Bingyi/Li Yongbo dari Tiongkok serta Razif Sidek/Jailani Sidek dari Malaysia. Duet Eddy-Rudy meraih banyak hal termasuk All England dan medali perak Olimpiade 1992 di Barcelona.

Hal senada dikatakan Dirut PT Duta Paramindo Sejahtera Rudy Herjanto Saputra yang menilai ajang Asian Games di Jakarta dan Palembang tidak saja penting sukses dari sisi penyelenggaraan namun juga harus dari segi prestasi.

“Bulu tangkis sudah menjadi tradisi cabang unggulan Indonesia. Segenap pihak harus mendukung. Kami siap mendukung timnas. Sebagai mantan atlet, kami akan sangat terbuka jika diberi kesempatan untuk membantu timnas,” tegasnya.

Sejauh ini fasilitas Green Pramuka dengan konsep one stop living dirasa cukup mendukung untuk menumbuhkan bibit olah ragawan di tanah air. Green Pramuka City senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan nyaman bagi penghuninya dengan terus di kembangkannya fasilitas fasilitas olah raga agar dapat menjadi salah satu wadah untuk menemukan bibit bibit unggul di cabang olah raga Tanah Air.

Serupa dengan Komisaris Green Pramuka Eddy Hartono, Rudy Herjanto Saputra adalah pemain di cabang ganda putra. Bersama tandemnya, Kartono, pasangan Rudy-Kartono pernah menyabet juara All England pada 1981 dan 1984.

Uniknya, Rudy justru menjadi pasangan Kartono setelah menundukkan ‘calon pasangannya’ itu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1977. Saat itu pasangan Rudy dan Nara Sudjana mewakili Jawa Barat menekuk Liem Swie King/Kartono dari Jawa Tengah pada partai final.

Selepas itu, pasangan Rudy-Kartono melibas Tjun Tjun/Johan Wahyudi pada All England 1981 dan menundukkan andalan Inggris Martin Dew/Michael Tredgett pada ajang yang sama tiga tahun berselang.
Reply With Quote