sepengetahuan gw sih gini
sebelon 2 orang menikah ada istilahnya "marhusip" alias kalau indonesianya
diskusi ringan, nah disini kedua belah pihak berdiskusi masalah dari harga beli perempuan sampai biaya pesta, besar pesta dan dimana pesta akan diselenggarakan, apakah di tempat phak perempuan atau dipihak lelaki, atau malah dilakukan 2 x di tempat kedua calon mampelai,
jadi bukan "MAHAL" dan ribet, itu tergantung ke dua belah pihak kok
kalau emang cukup berada alias berduit, napa ga dibuat gede and mahal,
tapi kalau kedua calon dateng dari kalangan menengah kebawah bisa juga disepakatai yg sederhana aja
nah semua itu dibicarakan pada saat "MARHUSIP" itu
nah gimana kalau salah satu pihak or calon ada yg menengah keatas and yang satu menengah ke bawah ?? dan tidak ditemukan kesepakatan ??
atau ada pihak perempuan yang misalnya anaknya tamatan universitas mana and udah kerja dimana jadi nilai "jualanya" lebih mahal,
itu pinter2 perwakilan pihak lelaki lah bernegosiasi dengan pihak calon perempuannya.. begitu kira2 yang gw tau
jadi semua adat emang sama, butuh proses dan waktu untuk membuat kesepkatan tidak terkecuali adat batak itu sendiri
cuman kalau dibilang mahal and ribet gw ga setuju, mahal ya kalau keduanya emang mau mahal bisa, kalau mau murah bisa juga kok, dibuat murah , tergantung kesepakatan dua belah pihak aja
setau gw sih itu...