View Single Post
Old 4th February 2018, 06:05
#5  
freya.
Moderators
freya. is offline

Join Date: Mar 2016
Location: di atas tanah, di bawah langit...
Posts: 19,264
freya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by PokokePaket View Post
Ini adalah jawaban perumpamaan silvr :


Kalau ditangkap dr perumpamaan itu, maka Silver (si cowok) punya kebutuhan akan "Perasaan dibutuhkan oleh pasangannya". Tentu ini masih wajar kalau Perasaan ini hanya terhadap satu wanita saja (atau ok deh boleh sampai 4 wanita )

Tapi bagaimana kalau kebutuhan akan "Perasaan dibutuhkan oleh pasangannya" meningkat ke skala yg lebih besar? Si cowok menginginkan itu dari semua wanita yang ada di dunia. Shg kemudian dia berusaha mengawini semua wanita di dunia. Apakah ini masih wajar?

Lalu bagaimana kalau si cowok masih berasa "kurang" terpenuhi rasa "dibutuhkannya" itu, lalu sengaja berhubungan 'dewasa' terus, supaya bisa memperoleh anak sebanyak2nya, dengan harapan anak2nya ini punya "rasa ketergantungan" sehingga "Perasaan dibutuhkan oleh pasangannya" si cowok bisa terpuaskan

Dan bila si cowok masih blom puas, maka skalanya bisa terus diperbesar hingga yg paling ultimate, si cowok mengharapkan itu dari semua mahluk yg hidup di seluruh alam semesta
nah masih wajarkah hal itu?

Titik beratnya ada di SKALA "merasa dibutuhkan" ya gan
Jawaban SB adalah merupakan hasil olah pikir, persepsi dan sudut pandang seseorang dan bukan jawaban dari Tuhan itu sendiri..

Jadi begini, kalau kamua mau tau sesuatu kebenaran yang paling sebenarnya tentang isi hati seseorang tsb, maka tanyakanlah langsung ke orangnya.. Kalau kamu mau tau isi hati Tuhan yang sesungguhnya ya jangan tanyakan itu pada manusia.

Opini SB seperti itu, opini aku bisa berbeda lagi.. dan opini member-member lain disini bisa beragam dan berbeda-beda lagi pula.. Lalu mana kelak jawaban yang paling sebenarnya? Well, kita semua bukan Tuhan kan.. jadi kita hanya bisa menebak, menerka, menafsirkan, mencoba memahami guide lines / KS..

Matahari itu warnanya putih, bukan kuning. Maksud aku, itu sbg contoh bahwa dalam hidup ini: hal-hal yang dari luar terlihat seperti itu, diyakini seperti itu, dan mayoritas orang taunya faktanya seperti itu, kadang-kadang yang sebetulnya bukan begitu. Jangan mudah mencap sesuatu sebagai fakta, apalagi kalau itu hanya hasil persepsi subyektif individual semata.


Quote:
----------------------------------------
Sekedar tambahan:
Membaca tentang kisah Iblis yg dijatuhkan hukuman krn tidak mau MENURUTI perintah Allah utk bersujud pada Nabi Adam.

Pertanyaan saya: Kenapa Tuhan tidak mengampuni dosa si Iblis? Toh itu dosa dia yg pertama kali kepada tuhan, dr yg sebelumnya YG PALING TAAT. Dan cuma krn ngga mau menghormati Adam, bukan mis karena menganggap dirinya Tuhan

Atau setelah dihukum sekian lama, lalu dosanya dimaafkan, krn sudah menjalankan masa hukuman

Lah kalau kita sebagai manusia saja disuruh untuk memaafkan org lain, kenapa Tuhan tidak melakukan apa yg dia ajarkan thd Iblis/Lucifer ?

Siapa tahu aja, kalo Tuhan memaafkan Iblis/Lucifer, maka kebencian Iblis/Lucifer akan musnah, dan dia akan berhenti "menggoda" manusia
Hmmm.. Dalam hukum di dunia manusia pun bukankah yang bersalah / melanggar peraturan maka harus menjalani konsekuensi hukumnya.. Bukan masalah dimaafkan atau tidak dimaafkan, tapi hukum berfungsi untuk mengatur ketertiban hidup dan berusaha menegakkan rasa adil... Jika seseoang yang bersalah tidak menjalani konsekuensi / bebas dari hukuman hanya dengan dimaafkan, it will be unfair for other people.. It will be unfair buat korbannya, it will be unfair buat orang lain yg taat dan patuh pada hukum.

Lagian katanya Tao Ming Tse di film Meteor Garden, "heh kalo semua bisa selesai dan cukup dengan maaf maka buat apa ada kantor polisi?????"


In life, sometimes you win - sometimes you learn
Reply With Quote