Quote:
Originally Posted by budiman99
Kerusakan lingkungan dalam masa2 awal pembangunan suatu negara apalagi dimulai pada saat teknologi clean energy belum maju memang sering terjadi di negara2 yg waktu itu sedang giat2 membangun, kita lihat kalau tidak salah di tahun 1970 an Jepang pernah juga mengalami kerusakan lingkungan parah dan yang paling parah adalah kasus Minamata, Amerika juga mengalaminya.
Yang penting ada keinginan untuk memperbaiki, istilahnya dalam hidup kita boleh gagal dan gagal lagi (kerusakan lingkungan adalah suatu kegagalan) tetapi yang paling berbahaya adalah kalau kita hilang harapan (putus asa). kita banyak melihat negara2 berkembang lain yang juga mengalami kerusakan lingkungan, tp mereka benar2 tidak bisa memperbaikinya, kesannya seperti hilang harapan. Kalau udah sampai tahap "Ya udah, emang udh begini, mau gimana lagi", ini hopeless.
|
hny pd masy liberal demokrasi sekuler terjadi perbaikan trus menerus menuju kehidupan yg lebih baik, damai, hijau dan bahagia gembira. Klo pd masy kolot konservatif itu perubahan sgt lamban bahkan statis krn rakyatnya di pasung pemikiran agar ttp bodoh dan tidak kritis menyuarakan kebenaran .
