View Single Post
Old 26th June 2017, 22:46
#1  
ari2002
Groupie Member
ari2002 is offline

ari2002's Avatar

Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
ari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legendari2002 Super Legend

Default Ekonomi meroket : Apindo: Lebaran 2017, Daya Beli Warga Melemah, Penjualan Menurun

Momen lebaran adalah momen "surga" buat pengusaha konveksi, makanan, mainan, dsbnya kecuali properti ya..

Namun seperti tahun ini lagi2 tidak meroket seperti yang pernah dikatakan seseorang

Quote:

Apindo: Lebaran 2017, Daya Beli Warga Melemah, Penjualan Menurun

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa hampir semua perusahaan ritel mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat pada Lebaran tahun ini. Penjualan berbagai produk, kata dia, jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ukurannya memang pada saat hari raya Idul Fitri. Hampir semua pengusaha mengeluh ada penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun lalu," kata Hariyadi di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 26 Juni 2017.

Hariyadi mencontohkan, untuk produk batik, pengusaha menyatakan bahwa penjualan mengalami penurunan hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu. "Mereka mengeluhkan, ini baru pertama kalinya drop sekali," ujarnya.


Turunnya daya beli, menurut Hariyadi, terjadi karena menyusutnya tenaga kerja formal. Menurut data Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, kata Hariyadi, surplus antara peserta yang masuk dan yang keluar kecil, di bawah 20 ribu per April 2017.

"Kalau jumlah angkatan kerja baru adalah dua juta orang lebih, berarti kecil sekali penyerapannya. Ini harus diperhatikan pemerintah. Kalau terjadi penyusutan jumlah pekerja formal, otomatis daya beli terpengaruh karena relatif yang punya daya beli besar adalah pekerja formal," ujarnya.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berujar perkembangan ritel memang kemungkinan tidak setinggi beberapa waktu terakhir. "Tapi transformasi di sektor ritel ini sangat cepat sehingga pasti ada yang mulai melambat dan ada yang cepat."

Menurut Darmin, apabila ekspor pulih, terutama ekspor hasil perkebunan, konsumsi masyarakat juga ikut pulih. "Memang 2011-2014 berat. Dampaknya masih ada. Tapi di pihak lain ekspor mulai hidup," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.
Semoga mitos infrastruktur segera berakhir
Reply With Quote