satu lagi kejelekan Rs bertaraf tinggi...
ini smua kembali ke kita yg harus bisa jaga kesehatan, dan jgn tergantung
sama keputusan dokter terus...
Quote:
Originally Posted by ikan_teri
masalah ini bukannya sudah berlalu?
kerabat saya kebetulan bekerja di gleni. setau saya, memang dari awal masuk, anak ini sudah tidak dapat ditolong lg. pihak gleni juga sudah memberikan toleransi atas jam besuk keluarga pasien yg sangat sering, yang sebenarnya mengganggu pasien ICU yg lain, krn mereka butuh istirahat. dan dokter serta perawat terus memberikan dukungan dan support untuk kesembuhan anak tsb. saya juga yakin bahwa dokter Johannes sudah melakukan prosedur yg benar. hanya saja keluarga dan kerabat sepertinya tidak bisa terima anak ini ( anak ini cantik, lucu dan menggemaskan) akan meninggal dunia.
kl masalah perawat yg tidak serius, saya yakin bahwa itu hanya perspektif kerabat pasien yg kesal. krn yg saya tahu. bahwa perawat ICU bukan perawat2 sembarangan, dan yg terbaik serta paling sigap. Perawat juga butuh senyum untuk mengendurkan otot2 wajah yg serius. saya yakin mereka juga tidak akan mengurangi profesionalitas mereka krn seulas senyum.
sebenarnya diketahui bahwa keluarga kandung sang anak tidak mau mempermasalahkan hal ini. tp kerabat ( bibi,tante,paman etc etc) yg justru menginginkan hal ini diperkarakan. dan pihak gleni sendiri sudah mempersiapkan diri untuk masalah ini.
*just info*
|
kata sapa bro klo anak itu ga bisa ditolong lagi? kan ditulis disitu klo pihak rs di singapura menyayangkan keterlambatan
pihak keluarga membawa si anak ke rs tsb,seandainya tgl
15 bisa dibawa mungkin anak itu slamat,tapi nyatanya pas mo
dibawa keluarga pada tanggal
14 malah dihalangi pihak rs di medan tsb... jadi bisa dibilang itu
disengaja...
coba baca lagi...disitu ditulis pihak singapura menolak karena anak tsb kondisinya belum stabil. Tapi dari keterangan suster rs tsb
si anak dlm keadaan stabil dan layak terbang ,jadi ada perbedaan pendapat,dan rs di singapura kan cuma tau kondisi si anak
dari resume dokter...apalagi pesawat yg akan ditumpangi juga khusus. Terus ada pendapat yg simpang siur...
pada tanggal 18 dikatakan oleh dokter iskandar tumor si anak tsb adalah tumor jinak,bisa di operasi,tapi yg dikatakan dokter
tsb ke rs di singapura penyakitnya kanker? nyambung ga sih?