View Single Post
Old 9th July 2018, 09:28
#72  
celingak-celinguk
Groupie Member
celingak-celinguk is offline

Join Date: Jan 2008
Location: diantara rumput-rumput nan hijau
Posts: 15,176
celingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by paradisoo View Post
Yup.


Sayangnya PDIP over confidence di Jabar, karena merasa jumlah kursinya terbanyak di DPRD Jabar sehingga percaya diri mengajukan kandidat sendiri.

Mirip dgn di Jatim , dgn jumlah kursi no 2 di asah PKB 20 kursi PDIP 19 kursi.


Sayang sekali, Jatim dan Jabar punya potensi memberikan kemenangan akhirnya pdip salah strategi .
Nah analisa politik ente keliru...PDIP dan kubu parpol pemerintah justru sangat sadar dg sosiologis masyarakat Jabar sehingga menyodorkan calon sendiri krn hal ini akan membuat rumit itung2an kontestasi dari pihak oposan mereka yaitu PKS dan Gerindra. Oleh karena itu strateginya adalah memecah suara dengan seolah2 melepas RK (padahal RK sudah sowan ke PDIP sebelumnya) dan kmd menggaet demiz dengan DM. Kalo PDIP mendukung RK dan kmd DM tidak mengikat demiz maka memudahkan oposan menggoreng isu di Jabar utk meningkatkan elektabilitas sudrajat. Dan jika ini yg terjadi maka sudrajat yg bakalan menang di Jabar.

Kalo jatim sih udahlah..walau banyak dari kubu oposan mencoba menggoreng dan ngomporin hasilnya dg mencoba meruncingkab pertarungan gus ipul dan khofifah dua2nya sebenernya sama aja kok..dan khofifah udh sekian lama mengincar posisi itu jd layak klo kini gilirannya...dan dua2nya basis NU dan PKB yg dari sisi organisasi dan parpol tidak gampang dipancing oleh isu2 yang gak jelas.
Reply With Quote