View Single Post
Old 5th November 2011, 10:37
#9  
astiq
Addict Member
astiq is offline

Join Date: Mar 2011
Location: depok
Posts: 348
astiq is a celebrityastiq is a celebrity

Default

Quote:
Originally Posted by aboefoead View Post
***

Sebenarnya ana udah pernah nulis soal ini.
Kita mulai dengan ateis.
Ateis bilang Tuhan itu kaga ada.
Kalu tuhan ada, maka ateis salah.
Probabilitasnya adalah 50:50

Teis bilang tuhan itu ada.
Mangsalahnya ada yang bilang banyak (politeis),
ada yang bilang cuman satu.
Yang bilang satu banyak agama.
kalu diteliti, dalam satu agama aja deskripsi tuhan bisa beda2.
Disamping beda2, tuhannya monoteis banyak ciri2/sifat yang diborong sekaligus.
Ada maha kuasa, maha pencipta, maha pengasih, maha agung, maha tahu dst.
Sifat2 ini satu dengan yang lain sering paradoks,
artinya kaga mungkin sekaligus punya 2 sifat, misalnya.(apalagi 3, 4 dst)
Misalkan maha kuasa berparadoks dengan maha tahu.
Ke-mahateu-annya bikin ke-mahakuasa-an menjadi gak maha lagi.
Ke-mahakuasa-annya bikin ke-mahateu-annya menjadi gak maha lagi.
Maka, kalu tuhan ada kemungkinan cuman salah satu sifat yang benar.
Kalu tuhan maha tau, maka yang bilang tuhan maha kuasa menjadi salah.

Dari sisi antropomorf, kemungkinannya tambah banyak lagi.
Ada yang bilang tuhan bentuknya seperti manusia.
Kalu ternyata tuhannya kaga mirip manusia, maka yang bilang tuhan seperti manusia jadi salah.

Kalu variabel2 disilangkan, maka akan didapatkan kemungkinan yang banyak sekali tentang tuhan itu.
Kalu ada 100 kemungkinan, maka rumus probabilitasnya benarnya adalah 1/100, alias 1%
Kalu kemungkinannya itu tak terhingga, maka probabilitasnya = 1/~ -> 0 (mendekati nol).

Jadi kesimpulannya, secara probabilitas kemungkinan tuhan eksis jauh lebih kecil daripada ateis.

aboe
Mau tanya variabelnya apa saja? trus kalau pun ini mau dilihat dari sudut pandang matematis, berarti harus ada model yang mampu menjelaskannya, kalau memang ada, apakah dari variabel yg wan aboe sebutkan tersebut signifikan atau tidak? Btw, sampel data untuk menentukan variabelnya apa? apakah org teis / ateis, lagi pula pemahaman org teis jg berbeda2.
Reply With Quote