View Single Post
Old 2nd June 2009, 11:17
#3  
azka
Banned
azka is offline

Join Date: Oct 2007
Location: di antara orang2 tercinta
Posts: 4,180
azka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legendazka is a legend

Default

Sambungan

Dan ternyata benar, anak saya sampai dengan selamat disingapura
> (padahal saat terbang detak jantung anak saya 76), dan begitu sampai
> dirs.mount Elizabeth , anak saya lagsung ditangani (tidak bicara
> prosedur,langsung melakukan penyelamatan dulu). Dari sana kami baru
> tahu begitu parahnya pelayanan dirs.gleni yang katanya terbaik dikota
> medan . Paru2 anak saya 1 dibuat rusak oleh dokter medan , tapi dokter
> singapura bisa menanganinya. Dan memang benar tgl 20/4 pagi2 sekali
> dokter anak singapura sudah memberitahu kepada kami bahwa paru2 anak
> saya sudah baik,tinggal masalah tumor diotaknya. Kemudian suster yang
> membersihkan anak saya sangat terkejut melihat hidung anak saya kotor,
> tidak pernah dibersihkan, penuh dengan susu basi (waktu dirs.gleni anak
> saya minum susu melalui selang dihidung). Paru2 anak saya penuh dengan
> sekret yang jarang disedot oleh suster dimedan (dan memang benar selama
> dipesawat anak saya sering disedot sekretnya oleh dokter singapura yang
> memang datang dengan pesawat khusus).
>
>
>
> Tgl 21/4 dilakukan ct scan ulang disingapura yang hanya memakan waktu
> lebih kurang 15 menit. Dan diketahui anak saya terlambat ditolong
> (bukan tidak bisa ditolong lagi). Seandainya pada tanggal 15/4 kami
> bisa sampai disingapura mungkin anak saya masih bisa tertolong. Tanggal
> 24/4 anak saya berpulang kepada Tuhan.
>
> Berarti, anak saya selama dirs.gleni kondisi stabil, karena anak saya
> mampu bertahan selama 5 hari disingapura. Mengapa dikatakan tidak
> stabil, tidak bisa diterbangkan???
>
>
>
> Pelayanan suster dimedan sangat parah. Pernah 1 kali kami memaksa masuk
> keruang icu untuk melihat anak saya, ternyata anak saya mukanya sudah
> pucat kurang oksigen, karena selang oksigen lepas.. Dan suster2 disana
> tidak tahu, rupanya mereka ada pergantian shift dan pergantian shift
> dilakukan sambil bercanda, sampai2 anak saya selang oksigen lepas pun
> tidak tahu.
>
> Kalau seandainya dokter dimedan tidak bisa menangani anak saya,
> seharusnya dari awal diberitahu (ada pasien yang menjalani bedah otak
> dipenang yang memberitahu bahwa dimedan tidak ada dokter yang bisa
> menangani bedah otak jadi kalau bisa dibawa keluar aja).
>
>
>
> Kami tidak pernah menyesali yang telah terjadi, tapi ini merupakan
> suatu pengalaman & pembelajaran bahwa dokter di Indonesia (waktu
> disingapura ada pasien dari Jakarta & Kendari berbagi cerita, katanya
> dokter mereka sudah angkat tangan tapi tetap tidak memberi izin keluar,
> akhirnya mereka memaksa untuk terbang) khususnya dimedan mungkin tidak
> melihat nyawa seseorang, yang dilihat hanya gengsi dan uang saja.
> Bayangkan saja dokter2 yang kami pakai adalah dokter yang terkenal
> dimedan, tapi tidak memegang kode etik seorang dokter yang tugas
> utamanya menyelamatkan pasien, tapi malah menahan2 seorang pasien yang
> akan berobat keluar negeri.
Reply With Quote