View Single Post
Old 27th October 2013, 19:21
#1  
noviaputri
Mania Member
Femalenoviaputri is offline

noviaputri's Avatar

Join Date: Mar 2013
Location: Tangerang
Posts: 2,347
noviaputri is a star wannabenoviaputri is a star wannabenoviaputri is a star wannabe

Default Siapakah Sebenarnya Sukarni Kartodiwirjo?



Quote:
Sukarni Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan

Surabaya - Sekretaris Masyarakat Sejarawan Indonesia Jawa Timur, Sumarno mengusulkan tokoh kemerdekaan Sukarni Kartodiwirjo agar dianugerahi gelar pahlawan nasional. Menurut Sumarno, usulan itu akan dibawa ke pemerintah sebelum Mei 2014.

"Kami sedang melakukan riset serta mengumpulkan data-data untuk mendukung usulan tersebut," kata Sumarno di sela seminar bertema 'Calon Usulan Gelar Pahlawan Nasional Sukarni Kartodiwirjo' di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Sabtu, 26 Oktober 2013.

Seminar juga menghadirkan putri Sukarni, Emalia Iragiliati Sukarni-Lukman; sejarawan sekaligus Guru Besar Universitas Surabaya, Aminuddin Kasdi; pakar sejarah Universitas Negeri Jogjakarta, Aman; serta Kepala Subdirektorat Penghargaan dan Kesejahteraan Keluarga Pahlawan dan Perintis Kemerdekaan Kementerian Sosial, Siti Aisyah.

Menurut Sumarno, seminar tersebut merupakan salah satu upaya membuka wacana terhadap sosok Sukarni ke kalangan akademisi. Dengan seminar tersebut ia berharap mendapat umpan balik dari masyarakat. "Sebab menurut kami Sukarni layak dianugerahi gelar pahlawan," kata dia.

Aminuddin Kasdi menambahkan, nama Sukarni sangat dikenal menjelang proklamasi kemerdekaan karena berhasil 'menculik' Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Sebelumnya, upaya membawa Sukarno - Hatta ke luar Jakarta pernah dilakukan oleh Sutan Syahrir dan Wikana. "Tapi keduanya gagal meyakinkan Bung Karno. Padahal Syahrir itu murid kesayangan Hatta," kata Aminuddin.

Dari markas pemuda di Asrama Menteng atau Jalan Cikini Raya, bersama Chairul Saleh, Sukarni lalu menjemput Bung Karno dan Bung Hatta. Menurut Aminuddin, saat menjemput dua tokoh nasional itu Sukarni mengenakan seragam tentara Pembela Tanah Air lengkap dengan pistol dan bayonet di pinggang. "Saat itu waktu makan sahur, Bung Karno dan Hatta akhirnya menuruti kemauan Sukarni," ujar dia.

Berkat upaya Sukarni pula, kata Aminuddin, Bung Karno yang berniat memprokamirkan kemerdekaan pada 24 Agustus 1945 akhirnya bersedia mempercepat menjadi tanggal 17 Agustus. Ketika naskah proklamasi rampung diketik Sayuti Melik, Hatta menawari seluruh yang hadir pada saat itu untuk dicantumkan namanya.

Tapi Sukarni menolak dan mengatakan cukup Sukarno-Hatta saja yang mewakili bangsa Indonesia. Konon Hatta sempat nggerundel dengan sikap Sukarni. "Hatta bilang kurang lebih begini: kamu ini wong dibukakan jalan agar dikenang sejarah kok tidak mau," ujar Aminuddin.

sumber: TEMPO
Quote:
Putri Sukarni: Bapak Bukan Komunis

Putri Sukarni Kartodiwirjo, Emalia Iragiliati Sukarni-Lukman membantah bapaknya seorang komunis. Cap komunis sempat melekat pada Sukarni karena ia mendirikan Partai Murba besama Tan Malaka. Sukarni menjadi sekretaris jenderal partai tersebut di awal pendiriannya.

Selain Tan Malaka, kata Emalia, Sukarni juga berkawan akrab dengan tokoh komunis, Semaun. "Bapak sangat hormat pada om Tan (Malaka) dan Semaun. Tapi Bapak bukan seorang komunis," ujar Emalia dalam seminar bertema 'Calon Usulan Gelar Pahlawan Nasional, Sukarni Kartodiwirjo' di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Sabtu, 26 Oktober 2013.

Setahun setelah mendirikan Partai Murba, Tan Malaka meninggal secara misterius di Kediri. Menurut sejarawan Aminuddin Kasdi, yang menjadi panelis dalam seminar tersebut, persinggungan Sukarni dengan Tan Malaka cukup menarik. Sebab saat itu Tan mulai dibenci oleh kelompok komunis garis keras karena enggan menghubungkan mereka dengan Komunis Internasional (Komintern).

Aminuddin mengaku mendapat informasi dari tokoh Murba di Kediri bahwa Tan dihabisi sendiri oleh orang komunis yang menentangnya. Setelah dibunuh mayat Tan dibuang ke Sungai Brantas. Namun ada versi lain yang menyebutkan bahwa Tan tewas karena ditembak tentara. "Terlepas dua versi itu, saya anggap persinggungan dua tokoh ini menarik," ujar Aminuddin.

Dalam banyak hal, kata Emalia, ayahnya justru berseberangan dengan kaum komunis. Pada Januari 1965 Sukarni dimasukkan penjara karena menentang Presiden Sukarno. Namun karena di dalam bui itulah, menurut Emalia, Sukarni justru selamat dari penculikan PKI pada September 1965.

"Ada dua tentara Tjakrabirawa yang hendak menjemput Bapak tapi tidak berhasil. Karena selama di dalam penjara Bapak dilindungi oleh Polisi Militer," kata Emalia.

Emalia enggan membeberkan periode paling penting dalam hidup ayahnya, yakni saat dia dan Chairul Saleh menculik Sukarno - Hatta ke Rengasdengklok. Dalam sebuah kesempatan, kata Emalia, dirinya hanya bertanya mengapa nama Sukarni tak tercantum dalam naskah Proklamasi 17 Agustus 1945. "Bapak hanya bilang tidak tertarik menonjolkan diri," kata Emalia.

Sukarni lahir di Garum, Blitar pada 14 Juli 1916. Dia wafat pada 7 Mei 1971 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selama hidup Sukarni pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat di masa Orde Lama serta diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung pada Orde Baru. "Waktu Bapak wafat, Presiden Soeharto datang melayat," ujar Emalia.

sumber: TEMPO
dari 2 berita diatas, sebenarnya siapa sih dia? aku baru dengar namanya pertama kali ini
Reply With Quote