View Single Post
Old 3rd January 2019, 12:04
#1  
kaptenDF
Mania Member
kaptenDF is offline

kaptenDF's Avatar

Join Date: Oct 2011
Posts: 1,849
kaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabe

Default Fakta Awan Cumulonimbus Makassar

Quote:
Makassar - Awan hitam berbentuk gulungan ombak panjang yang menghiasi langit Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan ramai masyarakat. Awan hitam ini terlihat pada Selasa, 1 Januari 2018.

Awan ini muncul pada pada pagi hari, sekitar pukul 08.00 Wita. Berikut ini fakta soal awan berbentuk gulungan ombak yang dirangkum detikcom, Kamis (3/1/2019):

Awan Hitam Hebohkan Pihak Bandara

Awan hitam ini menggantung di atas Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Menurut salah seorang pegawai bandara, awan ini berbentuk ombak yang panjang.

"Itu awan yang seperti ombak yang berada di atas bandara kemarin," kata salah seorang pegawai Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Ety, saat dimintai konfirmasi detikcom.

Dia mengatakan awan ini terlihat sangat jelas di atas bandara lama Sultan Hasanuddin. Meski begitu, aktivitas penerbangan di sana tidak terganggu oleh adanya awan itu. Memang sejak kemarin wilayah Makassar dan sekitarnya diguyur hujan yang sangat deras. Hal ini berlangsung hingga pagi hari tadi.


Awan Jenis Kumulonimbus

Awan hitam berbentuk ombak di langit Makassar menjadi perbincangan warga. Awan itu ternyata berjenis kumulonimbus.

"Itu awan jenisnya kumulonimbus dan biasanya sering terbentuk saat musim hujan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hasanuddin, Purwanto.

Purwanto mengatakan awan ini bergerak dari arah laut Makassar dan kemudian berkumpul di atas bandara dan terlihat sangat jelas. Menurut dia, saat awan ini berkumpul, terjadi hujan ringan dan angin bertiup sekitar 3 knot.

Menurutnya, awan jenis ini kerap mengganggu dunia penerbangan pada umumnya.

Memiliki Panjang 18 Km dan Tebal 14 Km

Awan kumulonimbus menggantung di langit Makassar dan menghebohkan warga. Awan berbentuk gulungan ombak ini diketahui memiliki panjang hingga belasan kilometer.

"Masuk ke darat mengarah ke bandara dimensi panjangnya sekitar 18 kilometer," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hasanuddin, Purwanto.

Tidak hanya itu, berdasarkan analisis Purwanto, lebar awan kumulonimbus ini mencapai 14 kilometer dan puncak awan setinggi 5.000 meter. Oleh karena itu, pesawat yang masuk dan keluar Bandara Sultan Hasanuddin akan berada di sekitar awan ini selama 10 menit.

"Sementara jaraknya dari permukaan tanah ke dasar awan sejauh 500 meter," ungkapnya.

Sempat Ganggu Penerbangan Udara

General Manager Airnav Makassar Novy Pantaryanto mengatakan kondisi awan yang berbentuk ombak itu adalah hal yang biasa terlihat dalam dunia penerbangan. Pilot biasanya akan mengecek cuaca sebelum melakukan penerbangan.

"Sampai pada batas tertentu, pilot akan memutuskan apakah tetap holding atau menuju bandara alternatif," kata Novy.

Biasanya pilot pesawat akan mengantisipasi hal ini dengan membawa bahan bakar yang penuh. Meski begitu, awan ini sempat mengganggu penerbangan.

"Kalau mengganggu, iya, sangat mengganggu," kata General Manager Airnav Makassar Novy Pantaryanto saat berbincang dengan detikcom.

Berkumpulnya awan kumulonimbus ini terjadi pada 1 Januari lalu sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu, ada lima pesawat yang berputar-putar menunggu cuaca makin membaik.

"Pesawat berputar-putar di atas langit sekitar 15 menit dan saat sudah terbuka maka pesawat kemudian bisa landing," ungkapnya.

"Sempat terjadi jarak pandang di bawah 500 meter dari batas 800 meter. Kita informasikan ke pilot dan semua keputusan berada di pilot pesawat," ujarnya.
(fiq/rvk)
Sumber
Reply With Quote