View Single Post
Old 18th September 2019, 16:01
#1  
kaptenDF
Mania Member
kaptenDF is offline

kaptenDF's Avatar

Join Date: Oct 2011
Posts: 1,849
kaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabekaptenDF is a superstar wannabe

Default Cerita Dibalik Video Viral ABG `Flying Fox Motor` Seberangi Sungai

Quote:


Rokan Hulu - Video warga yang mengendarai motor menyeberangi sungai bak flying fox viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Dalam video, dua perempuan yang berboncengan motor menyeberang sungai yang tak memiliki jembatan. Motor diikat dengan kawat sling, tapi dua orang di atas motor tidak memakai alat pengaman apa pun. Mereka tiba di seberang sungai dengan selamat.

Lokasi flying fox motor ini berada di Batang Kumu menuju Desa Mondang Kumango.

"Kondisi seperti itu sudah berlangsung selama 20 tahun. Warga setempat menyeberang dengan kawat sling yang mereka buat sendiri," kata Camat Tambusai, Muamer Ghadafi, saat dihubungi detikcom, Rabu (18/9/2019).

Menurut Muamer, tempat penyeberangan ini sengaja dibuat warga untuk memangkas jarak tempuh ke desa. Namun aktivitas ini biasanya hanya dilakukan warga yang memiliki kebun sawit.

"Hanya masyarakat yang punya kebun sawit yang banyak melintas di sini. Walau yang lainnya tetap menggunakan juga, tapi lebih banyak yang punya kebun sawit. Makanya kalau lagi panen sawit ramai yang menyeberang di situ," kata Muamer.

Sebenarnya ada jembatan yang menghubungkan kedua desa. Hanya, jaraknya 15-20 km. Jauhnya jarak tersebut membuat warga berinisiatif membangun secara swadaya jembatan sling tersebut.

Pemkab Rohul disebut juga siap membangun jembatan. Tapi terhalang perizinan pelepasan kawasan hutan dari pemerintah pusat.

"Kalau dibangun jembatan di lokasi itu, dengan sendiri akan membangun jalan. Satu sisi untuk membangun jalan tersebut harus memotong kawasan hutan lindung Mahato," kata Muamer.

Membangun jalan menggunakan kawasan hutan lindung diwajibkan mendapatkan izin pelepasan kawasan hutan dari KLHK. Kondisi inilah yang membuat Pemkab Rohul tidak membangunkan jembatan di lokasi tersebut.

"Bukan Pemkab Rohul tak mau membangunkan jembatan di lokasi itu, namun karena tidak mendapatkan izin pelepasan kawasan hutan," kata Muamer.

Dia menyebut ada petugas yang bekerja swadaya di titik penyeberangan flying fox motor. Petugas dari warga desa inilah yang akan memandu warga untuk menyeberang.

"Kalau mau menyeberang dari kawasan perkebunan sawit ke desa, posisinya landai, tinggal meluncur. Tapi kalau sebaliknya, nanti yang akan menyeberang akan ditarik dengan motor oleh petugas yang ada. Selama ini pengakuan warga belum ada pernah terjadi musibah," ujar Muamer.
Gw pikir di daerah itu nggak ada jembatan atau rusak jadi pada nekat seperti itu. Hebat warga sana, nyalinya besar dan kreatif juga sih. Tapi lebih baik swadaya saja bikin jembatan. Meski belum terjadi musibah, harus tetap menjaga keamanan. Ngeri juga cui pake motor. Mana nga pake pelampung. Dalam nggak tuh kalinya?

Jagan dijadikan tempat wisata ya hahahaha...
Reply With Quote