Muslimah Indonesia Dilarang Naik Pesawat di Roma Kecuali Lepas Jilbab
Seorang perempuan Muslim (Muslimah) Indonesia mengklaim staf bandara di Roma, Italia, melarangnya naik pesawat tujuan London kecualia dia melepas jilbab yang dikenakan. Alasan pihak bandara, melihat seluruh bagian kepala penumpang sudah menjadi syarat pemeriksaan untuk naik pesawat.
Perempuan Indonesia itu bernama Aghnia Adzkia. Dia mengaku telah mendapat perlakuan diskriminasi dari staf bandara dengan diminta untuk mencopot jilbabnya. Aghnia telah mengungkap keluhan itu melalui video tentang pengalamannya saat berada di Ciampino, di Roma, Italia.
Dalam video klip terlihat dia berulang kali berdiri menuntut diperihatkan hukum yang menyatakan bahwa jilbab harus dicopot ketika menjalani pemeriksaan keamanan bandara. Petugas bandara bersikeras bahwa mereka tidak akan membiarkan Aghnia lolos pemeriksaan kecuali tunduk pada aturan mereka.
Seorang pejabat keamanan perempuan dalam video itu terdengar mengatakan, âÃÂÃÂAnda tidak amanâÃÂÃÂ.
âÃÂÃÂAnda bisa menyembunyikan sesuatu di rambut Anda. Jika Anda tidak melepasnya, kami tidak tahu apakah ada sesuatu di dalamnya, OK? Anda tidak aman bagi kami,âÃÂàkatanya.
Aghnia mengatakan bahwa dia diminta untuk pergi ke kamar pribadi sehingga jilbabnya bisa diperiksa. Tapi dia menolak untuk melepas jilbabnya karena merasa sedang jadi target perlakuan yang tidak adil.
Dia mengklaim petugas keamanan lelaki di bandara kemudian menyeretnya keluar dari area keamanan dengan cara yang tidak senonoh. Tasnya diraih dan dia diteriaki untuk diam.
Perempuan Indonesia ini meluapkan kemarahannya melalui posting di media sosial perihal pengalaman tak mengenakkan itu. Dia membenarkan bahwa kejadian itu dia alami saat melakukan perjalanan ke London.
âÃÂÃÂSaya tidak siap untuk mempercayai mereka kecuali mereka bisa menunjukkan kepada saya hukum atau memberikan saya dokumen hukum yang mengatakan bahwa pihak berwenang untuk harus memeriksa apa yang ada di dalam jilbab saya,âÃÂàtulis dia yang dikutip dari akun media sosialnya, Senin (17/4/2017).
âÃÂÃÂIni adalah masalah martabat manusia dan hak. Untuk alasan apa mereka meminta saya untuk melepas jilbab saya?,âÃÂàlanjut Aghnia.
Pada malam yang sama, perempuan Indonesia ini memesan tiket untuk terbang ke London dari Leonardo da Vinci- Fiumicino, yang juga berlokasi di Roma.
Staf keamanan kembali memintanya untuk melepaskan jilbab. Kali ini, dia setuju dan akhirnya bisa terbang ke London.
https://international.sindonews.com/...bab-1492396183
================================================== ========
Alasan Bandara Roma Paksa Perempuan Muslim Indonesia Lepas Jilbab
Operator bandara di Roma merilis sebuah pernyataan terkait pemaksaan untuk melepas jilbab terhadap perempuan Muslim Indonesia, Aghnia Adzkia, yang hendak naik pesawat ke London. Pihak bandara mengklaim, pelepasan jilbab sudah jadi prosedur pemeriksaan penumpang yang harus dipatuhi.
âÃÂÃÂApa yang terjadi dengan Aghnia Adzkia semata-mata dan secara eksklusif menyangkut kepatuhan dengan prosedur keselamatan penumpang, ketika melewati gerbang keamanan, melewati alarm di area kepala dan karena itu diperlukan untuk menyelidiki kasus yang tidak bisa diabaikan,âÃÂàbunyi pernyataan pihak bandara Ciampino, Roma, Italia.
âÃÂÃÂUntuk alasan ini, staf kami memintanya untuk pergi ke ruang pribadi, di mana mereka bisa memeriksa kepala dan hiasan kepala, seperti aturan ketat diterapkan oleh hukum Eropa dan nasional (Italia), yang tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan hidup (para penumpang) sipil,âÃÂàlanjut pernyataan pihak bandara.
Baca:
Muslimah Indonesia Dilarang Naik Pesawat di Roma Kecuali Melepas Jilbab
âÃÂÃÂKetika Aghnia menolak untuk melepas hiasan kepalanya, (kemudian) menuntu untuk membaca undang-undang (soal pelepasan jilbab), dia ditunjukkan Program Keamanan Nasional, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh staf kami. Lebih lanjut untuk penolakan yang terus menerus, staf kami terpaksa memindahkan penumpang ini dari area pemeriksaan,âÃÂàimbuh pihak badara, seperti dilansir The Sun, Senin (17/4/2017).
âÃÂÃÂAghnia kemudian kembali ke area itu (dan, pada kesempatan itu, merekam video) dan kemudian meninggalkan bandara Ciampino. Dia kemudian berangkat dari Bandara Fiumicino untuk penerbangan lain, melewati (pemeriksaan) keamanan tanpa masalah apapun, kali ini (dia) melepas hiasan kepalanya (jilbab),âÃÂàsambung pernyataan bandara.
âÃÂÃÂKami benar-benar minta maaf untuk fakta bahwa penumpang muda ini memiliki pengalaman negatif saat bepergian melalui bandara Ciampino. Namun, pada saat yang sama, kami menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi sama sekali tidak berhubungan dengan segala bentuk diskriminasi,âÃÂàpapar pihak bandara.
âÃÂÃÂPenumpang hanya tidak ingin mematuhi persyaratan keamanan, yang dilaksanakan dengan hati-hati dan dengan sensitivitas oleh staf kami, untuk kepentingan keselamatan semua penumpang, termasuk Aghnia Adzkia.âÃÂÃÂ
Seperti diberitakan sebelumnya, perempuan Muslim Indonesia bernama Aghnia Adzkia mengklaim bahwa staf bandara di Roma, Italia, melarangnya naik pesawat tujuan London kecualia dia melepas jilbab yang dikenakan. Alasan pihak bandara, melihat seluruh bagian kepala penumpang sudah menjadi syarat pemeriksaan untuk naik pesawat.
Aghnia mengaku telah mendapat perlakuan diskriminasi dari staf bandara dengan diminta untuk mencopot jilbabnya. Keluhan perempuan Indonesia ini disampaikan melalui akun media sosialnya.
Dia juga mengaku mendapat perlakukan tak senonoh oleh aparat keamanan bandara, di mana dia diseret keluar dan tasnya diraih. Dia juga diteriaki untuk diam.
https://international.sindonews.com/...bab-1492397568
================================================== ========
apakah alat deteksi di bandara kurang canggih sampai harus menyuruh lepas jilbab pada muslimah berjilbab ketika akan naik pesawat. Jika Avsec memang yakin merasa tidak aman, khawatir akan ada yg disembunyikan dibalik rambut dan jilbabnya muslimah yg akan naik pesawat, nah......bagaimana dengan yg dibalik baju dan celananya? apakah harus dibuka juga? aya aya wae........