Quote:
Originally Posted by rare_angon
Relief yang vulgar ada di Candi Prambanan, cari saja di bagian Candi Wisnu. Ada juga di Candi Brahma penggambaran monyet sedang masturbasi. Di kaki Candi Borobudur juga banyak relief vulgar (tapi terpaksa ditutup tumpukan batu untuk memperkuat bangunan candi), makanya disebut Kamadatu atau ranah hawa nafsu. di Candi Sukuh dan Cetho malah bentuk phalusnya real. Ada juga relief vagina dan phalus di pintu masuk candi. Mungkin ya, hal - hal itu tidak dianggap tabu pada masa pembangunan candi - candi tersebut, tujuannya juga mungkin untuk edukasi. Sekarang ada bokep, bisa untuk edukasi juga to? Gimana gaya - gaya mutakhir dalam ml
|
kalau hawa nafsu kek nya gak perlu diajarin deh, yang ada perlu di didik etika dan etiket. tapi kan hal seperti itu emang gak ber etika bentuk aslinya, terus gimana dong bisa terjadi. makanya dilarang di totonton bahkan katanya bisa merusak otak bagian depan.