View Single Post
Old 4th December 2007, 12:28
#27  
Koen
Mania Member
Koen is offline

Koen's Avatar

Join Date: Dec 2007
Location: On the Earth
Posts: 1,914
Koen is a superstar wannabeKoen is a superstar wannabeKoen is a superstar wannabeKoen is a superstar wannabeKoen is a superstar wannabeKoen is a superstar wannabe

Default

Quote:
Originally Posted by donk3 View Post
nih mungkin bisa dibaca2 ...

http://mimodjo.********.com/2006/02/...aikan-tdl.html

aku kutipkan sedikit ....

---------------
Dari perbandingan tarif antar negara, TDL Indonesia masih tergolong salah satu yang tertinggi di dunia. Termasuk di kawasan ASEAN, TDL Indonesia (6,5 sen USD per watt hour (Kwh)) masih tercatat sebagai nomer dua tertinggi setelah Filipina (7,3 sen USD per kilo Kwh). Angka ini lebih tinggi ketimbang Malaysia (6,2 sen USD), Thailand (6 sen USD), dan Vietnam 5,2 (sen USD).

Bahkan ironisnya pula, rencana kenaikan TDL muncul ditengah dugaan adanya penyelewengan dalam jumlah ratusan milyar pada tubuh PLN, dengan melibatkan karyawan pada level direksi. Demikian pula bukan rahasia bahwa masih terdapat banyak kelemahan di PLN mulai dari tingkat pemadaman yang tinggi, stabilitas tegangan dan mutu pelayanan yang rendah.
------------------

NIH TAMBAHAN DARI HARIAN PIKIRAN RAKYAT .....


------------------

Pada kesempatan itu, YLKI juga meminta agar pemerintah mensurvei terlebih dahulu seberapa besar kemampuan konsumen membayar listrik sebelum menaikkan tarif dasar listrik. Sebab, selama ini pemerintah hanya melihat kemampuan dan kondisi PT PLN, sebagai satu-satunya penyedia listrik sebelum menetapkan besaran TDL. Sedangkan kemampuan dan kondisi konsumen, tidak pernah dijadikan parameter.

"Ini tidak fair, sebab dari sisi manajemen yang baik, seharusnya setiap kenaikan tarif harus pula memperhatikan kemampuan membayar konsumen," ujar anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.

Menurut dia, sejumlah dampak negatif akan terjadi jika menaikkan TDL tanpa didahului dengan mensurvei kemampuan masyarakat. Di antaranya, tunggakan tagihan konsumen akan membengkak dan konsumen akan menurunkan daya listriknya, serta kasus pencurian listrik akan semakin meningkat.

Selain kemampuan membayar konsumen, Tulus mengatakan, PLN juga harus menurunkan tingkat losses sebelum menaikkan TDL hingga di bawah satu digit. Namun, penurunan losses itu dengan catatan tidak hanya di atas kertas dan juga dimanipulasi.

"Sebab, saya mendapat informasi kalau rumus perhitungan lossesitu dibuat sedemikian rupa seolah-olah losses telah turun," katanya.

Pemerintah, ujarnya, harus melakukan investigasi apakah rumus yang digunakan PLN dalam menghitung losses itu sudah benar. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan audit atas tingkat efisiensi pembangkit yang digunakan PLN. "Ada dugaan, besaran konsumsi itu sudah di mark up terlebih dahulu," katanya.

------------------------------

tapi kalo saya ... coba deh tinggal di kalimantan ... khususnya balikpapan ......
anda akan bersuara sama dengan saya ....

Mangkanya dalam evaluasi saya di atas, ada penekanan pada EFISIENSI kinerja PLN.
Kalau ternyata setelah di evaluasi dari segala aspek, dan bener-bener PLN merugi, saya rasa bukan tidak mungkin menaikkan TDL ( terlepas bahwa TDL kita saat ini sudah lebih tinggi dari tetangga kita ).

Jadi harus di lakukan audit dan study kelayakan terhadap PLN itu sendiri, semua harus dilakukan secara transparan, ada data dan fakta. Apa yg jadi penyebab kerugian.
- Apakah dari efisiensi mesin pembagkit,
- Apakah dari pemakaian BBM
- Apakah dari operasional
- Apakah dari kecurangan oknumnya
- Apakah dari pencurian listrik

Dan kalau penyebabnya sudah di temukan, gak mungkin deh gak ada jalan keluarnya.
Kalau BBM meroket, yg jadi biang kerugian, alihkan jangan menggunakan PLTD, tapi gunakan PLTU, boilernya pake batu bara aau sampah rumah tangga, PLTA- Sumut kan banyak sungainya.
Barangkali para ahli energi sudah saatnya mengimplementasikan ilmunya untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini....

Wani nglurug tanpa bala, bisa menang tanpa ngasorake
Reply With Quote