Saremo una squadra di diavoli. I nostri colori saranno il rosso come il fuoco e il nero come la paura che incuteremo agli avversari!
------------------------
We are a team of devils. Our colors are red as fire and black as the fear that inspired opponents!
(mohon koreksi kosakata inggrisnya, gan... )
- Herbert Kilpin
Ya, itulah sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Kilpin, seorang ekspatriat asal Inggris, pada tanggal 16 Desember 1899, ketika menyatakan berdirinya sebuah klub sepakbola bernama :
Associazione Calcio Milan Italia
(A.C Milan atau Milan)
Ide awal pembentukan ini berasal dari
Herbert Kilpin, Allison & Davies. Karena mereka bertiga tidak memiliki keuangan yang cukup maka dirangkullah dua orang pengusaha yang sanggup membiayai klub sepakbola di kota Milan. Kedua orang itu adalah
Alfred Edwards & Mr. Barnetts. Pada awalnya nama klub ini adalah
Milan Cricket & Football Club. Adanya tim kriket dikarenakan Alfred Edwards ingin mempromosikan olahraga kriket pula. Pada perjalanan selanjutnya hanya sepakbola yang berkembang di klub baru ini. Markas tim adalah
Fiaschetteria Toscana di via berchet.
(Herbert Kilpin)
(Tribute to Kilpin)
Debut pertama tim ini berakhir dengan kemenangan
2-0 atas tim sekota
Mediolanum. Sebelas pemain yang bermain dalam pertandingan tsb tercatat dalam tinta emas Milan, yakni :
Hoode, Cignaghi, Torreta, Lees, Kilpin, Valerio, Dubini, Davies, Neville, Allison, dan Formenti. Kilpin merangkap sebagai Kapten sekaligus manajer pemain...
Milan merebut scudetto pertamanya di tahun 1901 setelah di final mengalahkan tim terkuat saat itu Genoa dengan skor telak 3-0.
Perpecahan
Setelah merebut scudetto-nya yang ke-3 tahun 1907, Milan mengalami penurunan drastis. Hal ini disebabkan oleh friksi di dalam internal Milan. Friksi ini dipicu atas ketidakpuasan beberapa anggota yang tidak menyukai sikap konservatif manajemen Milan yang saat itu hanya merekrut pemain2 Italia dan Inggris saja. Tahun 1908, sekelompok anggota Milan, kebanyakan Italia dan Swiss, yang kontra dengan manajemen akhirnya keluar dan mendirikan klub sepakbola lainnya,
Football Club Internazionale Milan S.p.A (Inter Milan).
Era Gre-No-Li (1950-an)
Tahun 1950an adalah masa di mana Milan begitu ditakuti. Dengan dukungan 3 pemain Swedia,
Gunnar Gren,
Gunnar Nordhal &
Nils Liedholm (poros
GreNoLi). Gren dan Nordahl sebagai duo striker didukung Nils sebagai penyerang bayangan. Di masa ini pula Milan dihuni berbagai talenta terbaik seperti
Cesare Maldini (ayah dari
Paolo Maldini),
Lorenzo Buffon dan
Carlo Annovazi. Masa ini Milan merengkuh
scudetto tahun
1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59. Kemenangan fantastis adalah tahun 1950, 5 Februari, ketika Milan menghempaskan
Juventus dengan skor
7-1. Nordahl mencetak
hat-trick dalam match tersebut.
trio Gre-No-Li
Catenaccio creator - Nereo Rocco
Tidak banyak yang mengetahui bahwa taktik
Catenaccio (pertahanan grendel/berlapis) diciptakan oleh pelatih legendaris Milan,
Nereo Rocco.
Tahun 1961-62, Rocco membawa Milan menjadi
scudetto. Dua pemain muda,
Jose Altafini dan
Gianni Rivera menjadi pemain penting kala itu. Musim berikutnya, Milan berhasil memboyong gelar Eropa pertama mereka setelah di partai pamungkas mengalahkan Benfica. Altafini mencetak gol kemenangan Milan. Milan pun menorehkan sejarah lain, yakni sebagai tim Italia pertama yang membawa pulang gelar Eropa (Champions League saat ini).
Walaupun begitu gelaran Milan sedikit terhambat karena perlawanan sengit
Inter Milan yang saat itu dilatih pelatih legendarisnya
Helenio Herrera. Tahun 1967-68,
Scudetto kembali direbut Milan di mana striker Milan,
Prati menjadi top scorer musim itu. Eropa kembali ditaklukkan Milan ketika berhasil mengalahkan SV hamburg di final Piala Winners berkat dua gol Kurt Hamrin. Musim berikutnya, Milan kembali membawa pulang gelar Piala Eropa setelah menumbangkan Ajax dg skor 4-1. Pada masa ini juga tahun 1969, Milan merengkuh gelar juara dunia pertama mereka setelah pada
final Piala Interkontinental mengalahkan Estudiantes de la Plata dari Argentina dalam dua leg penuh emosi (3-0 dan 2-1)
Nereo Rocco
Gianni Rivera
Jose Altafini
Scandal & Serie B
Tujuan utama Milan periode 1970-an adalah scudetto ke-10, karena apabila gelar ini berhasil direbut, Milan berhak menyandang satu bintang di atas logo timnya. Tetapi hal itu tidak lah mudah bauat Milan. Tahun 1972-73, Milan nyaris merengkuh scudetto ke-10, sayang di pertandingan penentuan mereka kalah dari Hellas Verona. Tp di tahun yang sama, Milan berhasil merengkuh kembali Piala Winners. Pada periode 1970-an ini pula, Milan meraih 3 coppa Italia. Scudetto ke-10 Milan akhirnya bisa tercapai pada musim 1978-79. Dipimpin oleh Rivera, Milan akhirnya mencapai impian mereka, menyematkan satu bintang di seragam mereka. Ini jg merupakan kado perpisahan Rivera buat Milan karena ia memutuskan pensiun.
Kegembiraan ini tidak berlangsung lama karena Milan terbukti bersalah atas kasus perjudian Totonero tahun 1980. Milan dan Lazio diturunkan ke serie B. tetapi hanya butuh satu tahun butuh Milan utk bisa berlaga kembali di Serie A tetapi kembali degradasi di musim 1981-82....
Winners Cup 1972
===============================
to be continued.... The Reign of Silvio Berlusconi