Jadi Pascal Wager berargument, gak ada ruginya milih jadi Theist dibanding atheist, karena salahpun gak rugi, benar untung seuntung2nya ...
Nah argument dari saya, kalau salah sebenarnya ada ruginya, karena hampir setiap agama, punya ritual2, yang membutuhkan modal fisik, waktu dan biaya.
Lalu mungkin datang lagi bantahan dari argument saya, tapi kan ruginya/modal yang dikeluarkan gak sebanding (sangat kecil = mendekati 0) dibanding jika benar maka untungnya adalah keabadian (tak terhingga).
Nah kembali kita coba berhitung ...
Jika agama dan denominasinya sangat banyak, mendekati tidak terhingga maka kemungkinan benar adalah 1 : mendekati tak terhingga = mendekati 0.
Nah walaupun perbandingan untung ruginya mendekati 0, ternyata kemungkinan benarnya jg mendekati 0.
Jadi argument Pascal Wager bahwa pasti lebih baik jadi Theist dibanding jadi atheist menurut saya, tidak juga benar-benar benar !