sekedar berbagi... ini kisah nyata
tahun 80an ada kakak temen ane yg selalu setor hasil karya seninya ke pengusaha besar yg hombreng
suatu saat dia terkejut, krn bgt masuk ke rumah pengusaha tsb ada yg menghardik dengan nada sangat tegas: Akan cari siapa pak? Ada keperluan apa pak? Padahal biasanya dia selalu disambut dng ramah
Ternyata orang tsb adalah kepala tim sekuriti yg baru aja dipekerjakan
Dia adalah mantan perwira militer yg sebelumnya bekerja di perusahaan swasta lain (bank). Karena banknya ada kasus mk dia berhenti dan pindah
Perawakannya tegap, kumis mbaplang, gagah, dengan pembawaan sangat tegas.
Singkat kata, 6 bulan kemudian(kalo gak salah inget) setelah tiba saat menyetor hasil karyanya lagi, kakak temen ane jg terkejut lg.
Kali ini bukan krn dihardik secara tegas, melainkan ditowel dan disapa dengan manja oleh sekuriti yg sama: aduuuh bang rudi, apa kabyar kok lama nggak nongol?
Poin: pengaruh lingkungan sangat berpengaruh dlm penyebaran budaya lgbt
bahkan seorang mantan militer nan tegas hanya dlm hitungan bulan bs berubah melambai (walaupun blm tentu jd homo ya krn tdk ada fakta pendukung lain untuk kesitu, krn jg cuman diceritain)
so apa yg perlu dilakukan?
membatasi ruang gerak mereka? bukankah itu melanggar ham?
tp kalo dibebaskan dan menyebar, itu artinya akan melanggar hak masyarakat lain yg ingin anggota keluarganya tdk terpengaruh oleh penyimpangan tersebut (seperti dlm hal narkoba jg bgt)
contoh berikut mgk kurang tepat tp cukup mewakili sifat akan daya sebar perilaku menyimpang itu sendiri:
satu korban sodomi kelak bs memunculkan puluhan atau bahkan ratusan korban lain
lalu bgmn dengan puluhan/ratusan korban tersebut? akankah mereka kelak jg memunculkan ribuan/jutaan korban lainnya?
dlm contoh saya di awal sebenarnya mirip
satu pengusaha tp bs mempengaruhi 'style' puluhan/ratusan/ribuan orang yg bekerja padanya
contoh mirip lain
satu pemilik toko tiongwa dengan 20 pelayan/karyawan
sering saya jumpai banyak karyawan yg mentransfer/ditransfer budaya tiongwa dlm kesehariannya terutama dlm bertutur kata
"La situ nyari yg kek gimana? seberapa?"
jd jangan sepelekan penyebaran budaya yg menyimpang melalui berbagai macam celahnya
terutama dlm dunia hiburan - yg menelorkan banyak public figure, style, tren, dan jg corak bahasa baru
|