View Single Post
Old 22nd May 2019, 18:23
#3  
celingak-celinguk
Groupie Member
celingak-celinguk is offline

Join Date: Jan 2008
Location: diantara rumput-rumput nan hijau
Posts: 15,176
celingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legendcelingak-celinguk Super Legend

Default

Sangat menyedihkan dalam kondisi yg penuh intrik dalam upaya sesepihak dalam memancing kerusuhan justru menganggap pemerintah sedang risih sehingga membatasi fitur medsos

risih?

pemerintah risih????

risih gundulmu...!!!

hanya codot busuk yg gak risih liat kelakuan preman perusuh di sekitar tanah abang? codot busuk gak parno ya liat perusuh dan preman yang bertindak bar bar? silakan codot busuk turun ke lapangan dan hadapi hujanan batu dari para perusuh itu...jangan bacot doang di sini.


dan jangan bloon keterusan...jelas2 di lapangan jelas2 ada 2 kelompok massa.

1 kelompok massa demonstran...terkonsentrasi di depan bawaslu

dan

1 kelompok massa perusuh...bergerak dan terkonsentrasi di wilayah tanah abang


massa demonstran praktis terkendali...aman...dan bisa ditoleransi aksinya dengan memberikan kesepahaman kedua pihak


massa perusuh sangat provokatif...memancing massa lain utk ikut gabung...mendiskreditkan aparat khususnya polisi...sengaja mencari kontak fisik dengan aparat dan kmd efeknya diviralkan melalui medsos


masyarakat yg gak paham tidak bisa membedakan korban dari massa demonstran atau massa perusuh...


jadi sudah tepat tindakan pemerintah...sangat jeli dan antisipatif dengan memblokir sarana penyebaran informasi yang memancing emosi massa


kecuali bagi orang2 sakit berhati busuk dan gak waras yang memang menginginkan keributan dan situasi chaos di negeri ini

"Demokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan curah pikirannya secara bertanggungjawab" (celingak-celinguk, 2014)
Reply With Quote