Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Location: Diantara 2 Gunung
Posts: 26,087
|
Persis puncaki klasemen
Spoiler
Persis Solo berhasil memuncaki klasemen sementara Liga Indonesia Divisi Utama Grup 2. Kepastian itu diraih setelah pada laga kandang kedua di Stadion Manahan, Senin (30/11), Laskar Sambernyawa sukses melumat Persikad Depok 4-1 (1-0).
Empat gol Persis ke gawang Persikad yang kini bermarkas di Cirebon, Jawa Barat itu masing-masing dicetak Fery Anto pada menit ke-43 melalui penalti dan 59, Yanuar menit 40 dan Achdiat Penjawi menit 88. Satu-satunya balasan sekaligus gol penghibur Persikad dicetak pemain belakang asal Kamerun, Nnana Onana menit ke-82.
Raihan tiga angka itu membuat Persis mengemas poin 6, sama dengan Persikab Kabupaten Bandung dan Deltras Sidoarjo.
Namun Persis lebih produktif dalam mencetak gol ketimbang Persikab yang menempati peringkat dua dan Deltras.
Pelatih Persis, Abdul Hafid Djamado mengaku puas dengan kemenangan kedua pasukannya itu. Menurutnya, Nova Zaenal dkk mampu menjalankan instruksi yang dia berikan. ”Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pengurus, warga Solo, Pasoepati yang mendukung kami tak henti-hentinya,” kata dia pada sesi konferensi pers seusai pertandingan.
Menurut Djamodo, grafik permainan skuatnya pada laga kemarin mengalami peningkatan. Dibanding pertandingan pertama melawan Persikota Kota Tangerang, ujar dia, wawasan, pemikiran dan stamina pemain mengalami peningkatan.
Sementara itu pemilik Persikad, Edi Junaidi mengucapkan selamat kepada Persis. Dia mengaku kecolongan dengan gol awal Persis. ”Ini PR buat kami, kami kecolongan dan itu memang harus segera diperbaiki,” papar dia.
Namun secara keseluruhan dia menilai pertandingan kedua tim berjalan menarik. Meski timnya kalah, kata dia, laga kedua kesebelasan enak ditonton.
Bermain cepat
Persis sendiri bermain cepat sejak awal pertandingan. Kondisi ini membuat kubu lawan bermain ekstra hati-hati dan sulit mengembangkan permainan. Gol pertama Persis dari titik penalti terjadi setelah Fery dijatuhkan pemain belakang Persikad, Nnana Onana di dalam kotak terlarang.
Wasit Suwandi HS yang melihat pelanggaran itu langsung menunjuk titik putih. Fery yang dipasrahi sebagai algojo mampu menunikan tugas dengan baik.
Gol kedua yang dicetak Yanuar terjadi setelah dia mendapat umpan matang dari Nova. Dengan cepat dia menerobos barikade pemain belakang lawan dan langsung melesakkan tendangan keras hingga gagal diantisipasi kiper Diki Zulkarnaen.
Selanjutnya gol kedua Fery dari sudut sempit di kanan gawang kiper yang nyaris sejajar gawang, terjadi setelah dia meneruskan umpan Andri Siswanto. Gol terakhir Persis dicetak Achdiat Pendjawi yang masuk babak kedua.
Tendangan keras kaki kirinya dari kotak penalti memanfaatkan bola liar gagal diblok kiper pengganti Dedi Susanto. Sementara satu-satunya gol Persikad terjadi akibat tandukan Onana gagal diantisipasi kiper Persis, Johan Setiawan.
Perangkap mematikan
Spoiler
Perangkap mematikan yang dipasang Pelatih Persis Solo, Abdul Hafid Djamado saat menghadapi Persikad Depok pada laga Divisi Utama Grup 2 di Stadion Manahan Solo, Senin (30/11) berjalan efektif.
Karenanya pada laga kemarin tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini berhasil melumat tamunya 4-1 (1-0). “Saya puas dengan permainan anak-anak. Karena mereka bisa menerapkan instruksi pelatih dengan baik,” papar dia seusai pertandingan.
Dia mengakui sebelum pertandingan tak mempunyai bayangan tim bakal mampu memenangkan pertandingan. Apalagi bisa mecetak gol hingga empat kali.
Oleh sebab itu seusai pertandingan Djamado langsung melakukan sujud syukur. “Itu tadi saya lakukan karena merupakan nadazr. Tadi saya memang berpuasa dan sebelum pertandingang saya bernadzar akan mencium rumput Stadion Manahan kalau menang,” ujar dia.
Dia menambahkan kunci sukses timnya melumat Persikad adalah karena Nova Zaenal dkk diinstruksikan bermain sabar. Mantan pemain Arseto Solo ini mengatakan dengan bermain sabar atau tidak terburu-buru menyerang, dimaksudkan agar lawan terprovokasi.
Akibatnya para pemain lawan akan merangsek ke daerah Persis yang berlama-lama memegang bola di daerah sendiri. Kalau sudah demikian, papar dia, dua striker Persis yang mempunyai kecepatan bisa diandalkan yaitu Fery Anto dan Yanuar akan dengan cepat naik.
Habis-habisan
Dengan demikian lawan yang belum mengetahui karakter kedua ujung tombak kembar Persis itu akan kewalahan mengejar. “Dengan terpancingnya para pemain lawan, daerah mereka menjadi kosong. Inilah yang kami manfaatkan sehingga Fery dan Yanuar bisa dengan cepat menusuk jantung pertahanan mereka tanpa kesulitan berarti,” papar Djamado.
Sementara itu pemilik klub Persikad, Edy Junaidi dengan sportif mengakui kekalahan timnya pada laga di Solo ini. Dia berpendapat Persis bermain bagus sehingga pantas menang.
Namun bukan berarti skuatnya tanpa perlawanan, karena pada laga kemarin Anton Samba dkk dinilai telah berjuang maksimal. “Anak-anak sudah bermain habis-habisan, mungkin tadi anak-anak lengah, sehingga di akhir pertandingan gawang kami beberapa kali kebobolan,” papar dia.
Menurut dia persoalan ini akan menjadi PR bagi timnya. Oleh sebab itu hal ini akan menjadi bahan evaluasi dan segera memerlukan perbaikan.
Menyinggung soal penonton di Solo, dia menilai cukup simpatik. Bahkan pihaknya akan menjadikan ketertiban penonton di Solo ini sebagai pembelajaran suporter mereka di Cirebon
Man of the Match
Gol terbaik sepanjang karier profesional...
Spoiler
Lincah dan mematikan di kotak penalti. Inilah label yang kini melekat pada striker Persis Solo Ferry Anto Eko Saputro.
Suporter Laskar Sambernyawa pun semakin terpikat setelah melihat sang pemain mengukir dua gol ketika Persis melibas Persikad Depok 4-1 di Stadion Manahan, Senin (30/11). Itu gol ketiganya untuk Persis dalam dua pertandingan pertama Divisi Utama musim ini.
Gelar Most Valuable Player (MVP) pilihan Pasoepati pun jatuh kepada dirinya. Hadiah uang tunai senilai Rp 300.000 berhak ia bawa pulang.
Seusai membuka pundi-pundi gol Persis lewat titik putih, Ferry melengkapi hari gemilangnya dengan sebuah gol menawan yang mengagetkan kiper Persikad. Berawal dari sebuah umpan matang Andri Siswanto, Ferry menggiring bola hingga ke samping kanan gawang Persikad. Dari sebuah sudut sempit atau hampir sejajar gawang, ia melepaskan tendangan kaki kiri yang tak mampu dihalau kiper Persikad, Diki Zulkarnaen.
”Ini gol terbaik saya sejak berkarier di sepakbola profesional. Sebelum itu saya paling suka dengan gol salto saya di ajang Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) 2002,” ungkap Ferry, ketika dijumpai Espos, seusai laga.
Ia bahkan nyaris mencetak setidaknya hattrick jika saja tak terlalu lama menahan bola saat menerima umpan terukur di depan jala Persikad.
Aksi menawan Ferry mendapat apresiasi tinggi. Pasoepati sangat antusias menyebut nama Ferry dalam salah satu nyanyian mereka. Sesuatu yang pantas dibanggakan karena tak semua pemain mendapat perlakuan khusus seperti itu. Saat ditarik keluar di pengujung laga, pemain berusia 24 tahun tersebut juga mendapat aplaus meriah dari para penonton.
”Senang sekali bisa membantu Persis menang. Saya merasa semakin padu dengan teman-teman,” ujar Ferry ketika ditemui Espos, seusai pertandingan.
Kinerja apik Ferry bukannya tanpa alasan. Rupanya ada faktor pemicu khusus yang membuatnya sangat bersemangat. ”Resepnya berkat makan malam bersama keluarga sehari sebelum pertandingan. Mereka banyak memberi pesan-pesan kepada saya. Intinya saya diminta tampil lebih baik dan tidak cepat berpuas diri,” beber dia.
|