Quote:
Originally Posted by bakaSHINJI
Ini gak bener...
Mending Jokowi ngelobi Pemerintah Malaysia, bilang nitip Rio ke tim Mercedes/Lotus. Gantinya urusan perbatasan dipending dulu.
 |
Ini semua gak bener... karena itu berarti ente mau mengajarkan NEPOTISME DAN KOLUSI ama Malay cuma buat PENCITRAAN BELAKA saja donk ?
Apalagi jelas susah karena Petronas jg cuma jadi sponsor saja jadi mustahil sudi mensponsori Rio kala mereka mending mensponsori pembalap lokal mereka la Bro
Joko jg udah jelas BLUNDER lagi karena Rio JELAS JELAS masih belum mampu sama sekali bersaing di F1... jadi BUMN mensponsori dia cuma akan bikin Indo mengulang kegureman Malay mensponsori Yoong dulu... yg cuma mempermalukan dunia balap negara sendiri dan menghancurkan karir Yoong di F1 selama lamanya
Coba bantu Rio juara DUNIA GP 2 non stop 5x dulu deh... baru Joko realistis kala mau sok gaya dan mau pencitraan mendukung pembalap Indo ke F1
Indo soalnya masih belum butuh legenda F1 kala kita mengorbitkan dan mencetak pembalap legendaris GP2 aja la sapa dan berapa banyak emang eh ?
Dunia F1 yg sangat banjir politisasi dan haus duit... sama sekali belum cocok layak dan mampu disupport ama keuangan BUMN juga yg banjir KKN, apalagi mensponsori pembalap ke F1 jg harus butuh permodalan yg gak cuma kuat mahal tp jg kuat konsisten... karena klo gak bakal instant banget ntar cuma semusim doank la dan itu jelas pasti tambah malu2in kan
Pembalap2 berbakat kaya Hulkenberg or pembalap Italia, Jepang yg terakhir aja bisa gagal dapat tim eh... apalagi pembalap asal Indo, realistis dan logis saja
Rio jg jauh lebih bijak stay dulu di GP2...
Sekalipun nanti belum hoki gak ada tawaran dari tim2 yg kompetitif di F1, Rio sudah jelas tidak perlu berkecil hati karena selama dia terus focus maka sudah jelas dia nanti akan mampu menjadi pembalap legendaris Indo di kancah GP 2 yg udah jelas jelas prestasi luar biasa sudah
Realistis saja... pembalap2 Jepang dan Italia dari negara raja otomotif dunia aja pada berantakan semua kan sekarang di F1... tiada lain karena emang gak gampang membalap di F1, apalagi bagi Indo, cuma akan jadi black hole pendanaan tiada henti tanpa masa depan dan prospek jelas
Pembalap top ky Alonso or Button aja begitu masuk tim gak kompetitif aja bisa langsung jeblok kok... ini jg semakin menjadi resiko tambah besar, apalagi klo pembalapnya belum siap wah maka semakin besar resiko gagalnya dan sekali gagal maka bakal tambah suram