[rudiykipkal]

Kemajuan di dunia travelling membangkitkan hasrat orang untuk berlibur mencari kesenangan sebagai gaya hidup baru. Hal itu menjadi sebuah peluang bagi Vera untuk mendirikan usaha di jasa biro perjalanan. Sebagai salah satu pengusaha muda, Vera berani terjun mengepakkan bisnis berkat dorongan dari ayahnya. Berlatar belakang lulusan D4 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STPT) tahun 2006 silam, Vera mengawali bekerja di salah satu agen perjalanan Wita Tour di sales & operation incentive department.

Ilmu yang didapatnya menjadi modal utama menjalani roda bisnis. “Pengalaman lainnya saya dapat dari temen travel yang berbagi pengalaman mereka, dan juga dari sesepuh alumni APT,” ujar Vera. Kariernya pun terus beranjak yakni dengan bergabung di Cengkareng Golf Club (Soewarna Business Park) sebagai guess relation officer (GRO). Lalu Saphire d’Consulate Lounge Terminal 2 Bandara International Soekarno Hatta, juga sebagai GRO. Terakhir menjadi GRO (Senior) di Hotel Nikko Jakarta. “Sampai akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menjalankan bisnis travel agent dengan nama Hachi Tour ini,” katanya.

Wanita kelahiran Pangkalpinang 20 Agustus 1983 itu mengaku, menjalankan roda bisnis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu cucuran keringat dan mental baja agar mendapat hasil yang lebih baik. Usahanya dimulainya pada tahun 2012. Bermodalkan dukungan kolega, dia pun memantapkan Hachi untuk bersaing dengan agen perjalanan lainnya. Menurutnya, perkembangan dunia pariwisata sudah menjadi gaya hidup mayoritas. Kebutuhan berwisata sudah beralih menjadi kebutuhan sekunder tidak lagi menjadi kebutuhan tersier.[COLOR="rgb(255, 140, 0)"] “Jadi dengan harga murah, siapa pun bisa berwisata,” jelasnya.[/COLOR]


Sumber Utama