[prasetyawidilot]

nasi tutug oncom

Menghabiskan waktu di akhir minggu dengan bepergian keluar kota yang dekat dengan domisili memang banyak dilakukan, kayak misalnya mereka yang berdomisili di Jakarta, ke Bandung menjadi pilihannya. Selain karena jaraknya yang deket, makanan-makanan yang ditawarkan Bandung memang menarik banget, benar nggak?

Buat efisiensi sih, sudah pasti pilihannya jatuh sama bahan bakar yang punya teknologi molekul pembersih, jadi bikin mesin kendaraan bersih, performa oke dan yang paling penting irit. Kayak belum lama ini jalan ke Bandung dari Depok, wah cukup hemat banget sih soal pengeluaran bahan bakar. Nggak lupa juga sebelum jalan cek dulu ke bengkel, untungnya mesin bersih jadi nggak perlu banyak keluar uang buat merawatnya.

Nah, kalau di Bandungnya sudah pasti ngicipin makanan-makanan yang jarang ditemui di Jakarta atau yang rasanya Bandung banget gitu. Kayak nyobain nasi tutug oncom Bu Kokom, duh ini rasanya tuh sulit dilupakan banget, di beberapa resto Sunda yang tersebar di Jakarta memang banyak yang jual, tapi kalau rasanya memang nggak ada yang mirip kayak gini.

Habis itu makan surabi cihapit, walau biasa aja kalau dilihat, tapi memang memory yang ada di makanan ini menyenangkan gitu. Selain ini, kemaren juga sempet makan bandros, colenak sama si es goyobod. Terkahir sebelum pulang tuh, makan seblak, kalau ini apalagi, saking hitsnya di mana-mana di
Jakarta ada, tapi kalau soal rasa yang khas dan nggak ada tandingannya emang mesti ke tempat asalnya.