Gelaran
Formula 1 2012 resmi menghadirkan juara dunia pada diri pembalap Jerman, Sebastian Vettel. Kemenangan di musim ini sekaligus menghantarkan dirinya meraih rekor juara dunia beruntun termuda selama 3 kali berturut-turut sejak tahun 2010. Raihan tersebut tidak saja fantastis tapi juga mematahkan rekor pembalap legendaris Aryton Senna yang meraih gelar juara ketiga usia 31 tahun 212 hari, sementara Vettel meraihnya tepat di usia 25 tahun 145 hari.
Tapi tahukah Anda, di balik gemerlapnya balap ‘jet darat’ tersebut dibutuhkan banyak faktor yang dapat mendukung performa seorang pembalap F1 seperti Vettel dan lainnya? Di antaranya adalah perlengkapan yang digunakan pembalap, seperti mobil, baju balap, dan tentu saja helm. Dan berbicara mengenai helm, balapan F1 membutuhkan helm khusus yang tidak saja aman tapi juga dijejali dengan teknologi untuk dipakai selama balapan berlangsung. Berikut ulasan tentang apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pembuatan helm F1:
Spoiler
Sejak dulu, perkembangan material yang digunakan pada helm F1 terus mengalami perubahan seiring regulasi yang berlaku. Terbaru adalah aturan untuk menggunakan visor panel, setelah terjadi musibah pada Felipe Massa (pembalap Ferarri) yang cedera parah terkena pecahan bagian mobil dari pembalap lain. Visor panel diletakan sedikit di atas bagian visor helm pembalap.
Panel tersebut berbahan aramid fiber yang super kuat, di mana bagian luarnya dilapisi serat karbon dan dibuat menggunakan teknologi autoclave. Dengan bobot 66 gram, visor panel direkatkan pada bagian atas visor menggunakan perekat khusus. Sebelum panel untuk visor dipakai, material yang digunakan untuk visor sendiri sudah meliputi 3mm polycarbonate dengan bahan tahan-api. Meskipun demikian, bahan tersebut tetap harus dapat membuat visual tetap jernih, ditambahkan lagi dengan partikel filter untuk menangkal kotoran-kotoran pada visor helm.
Tidak hanya visor saja yang dibuat khusus, tempurung helm F1 pun memiliki material super kuat. Meski detail setiap perusahaan dirahasiakan tapi paling tidak ada tiga materi utama dalam helm F1. Pertama adalah serat karbon rigid, aramid untuk tahan api dan polyethylene, bahan yang juga digunakan untuk jaket anti-peluru. Bersamaan dengan bahan utama ditambahkan pula bahan lain seperti alumunium, magnesium dan, untuk pengikatnya, poxy resin. Kombinasi bahan tersebut membuat helm sangat durable dengan bobot hanya 1,2 kilogram.
Sebelum menggunakan helm para pembalap biasanya juga memakai earplug untuk telinga dan masker anti-api atau dikenal dengan balaclava yang dibuat dengan material Nomex. Nomex sudah menjadi trademark yang berasal dari perusahaan DuPont dan dipasarkan pertama kali pada 1967. Kekuatan kombinasi bahan-bahan tersebut membuat helm F1 mampu menahan panasnya api hingga 850 derajat celcius.
Karena proses pembuatan dan penggunaan bahan kualitas wahid dari sebuah helm Formula 1 2012 tersebut, maka tidak heran bila biaya yang dihabiskan untuk sebuah helm balapan F1 amatlah tinggi. Seperti dilansir dari surat kabar Bild di Jerman, produsen pembuat helm Schubert, menghabiskan biaya 12.000 euro (nyaris Rp 150 juta) untuk membuat satu helm untuk Michael Schumacher ketika comeback-nya di F1 pada 2010 lalu.
sumber
http://portal.paseban.com/article/16...ogi-helm-balap