Akhir2 ini saya lihat semakin jarang orang2 pergi ke sekolah atau ke tempat kerja dengan membawa bekal pada jam makan siang. Begitu masuk waktu istirahat, berduyun-duyun orang2 akan pergi ke warung atau kantin terdekat dan kemudian makan siang di sana. Anak-anak sekolah saat ini lebih suka jajan dan diberi uang saku, daripada diberi bekal makanan oleh bapak ibunya.
Apakah ini cuma terjadi di kota? Atau jangan2 di desa pun budaya seperti ini sudah berkurang? Padahal dulu biasanya istri2 akan memasak untuk suaminya, dimasukkan dalam rantang dan dibawa oleh sang suami ke sawah atau laut ketika mereka bekerja.
Di Jepang, ada budaya "bento" (bekal / kotak nasi), dan "bento" seakan-akan tak terpisahkan dari orang Jepang. Orang tua akan menyiapkan "bento" bagi anak-anaknya, begitu juga istri menyiapkan kepada suaminya, dengan sepenuh hati dan jiwa. Ini terlihat dari kemasan "bento" yang sangat cantik.
Baru-baru ini saya nonton National Geographic tentang stasiun kereta api Mumbai, India, dan ternyata di sana ada yg namanya "dabbawala", yaitu semacam kurir yang mengantar bekal makanan dari rumah kepada para pekerja. Makan di warung atau restoran belum jadi kebiasaan di India, dan para suami lebih senang dengan makanan isterinya. Para "dabbawala" ini akan membawa rantang makanan masakan para isteri dan diantarkan ke tempat kerja masing-masing suami mereka.
Budaya bawa bekal dan rantang ini sebenarnya merupakan wujud kasih sayang dalam keluarga, sehingga sayang juga jika saat ini budaya seperti ini mulai terlupakan, anak-anak sekolah lebih memilih jajan di kantin dan para karyawan lebih memilih makan di warung saat istirahat, daripada makan masakan keluarganya sendiri.
