Quote:
Originally Posted by peskysteve
Apa yang adama ketahui tentang kejadian dengan PKI? Sampe bener-bener percaya itulah kejadiannya?? Ente produk orde baru plek plek?
|
Yang saya ketahui tentang PKI sudah lebih dari cukup, karena saya sendiri mengalaminya. Jakarta relatif lebih aman dari dari kekejaman PKI, pun begitu didaerah-daerah kantong PKI. Tapi jangan harap aman didaerah-daerah penentang komunis, pada puncaknya banyak orang-orang menghilang "dijemput" pemuda rakyat dan tak pernah kembali lagi kerumahnya.
Kader-kader komunis menyusup sampai kedesa-desa, membawa buku catatan kecil untuk mencatat orang-orang yang dianggap "kontra revolusioner". Dikemudian hari tidaklah heran jika nama-nama yang masuk daftar hilang itu menghilang dijemput dari rumahnya sendiri, kami sekeluarga sampe harus "mengungsi" ke rumah sanak saudara karena bapak dan kakek dikabarkan masuk daftar hitam sebab mereka menolak memberi sebidang tanah untuk dibagikan-bagikan bagi apa yang mereka sebut sebagai "kaum buruh dan tani", sebuah pergerakan yang mereka namakan "revolusi agraria". Hebatnya para milisi komunis ini seperti tidak terjangkau hukum, kalau dipikir lagi emang kayak hukum rimba pada waktu itu...yang kuat, merekalah yang menang.
Jadi ketika PKI menyasar militer dan militer membalas, kami korban PKI seperti mendapat "sekutu" yang amat kuat. Giliran kami yang ngejar-ngejar komunis, ada yang kebagian nangkep doang dan banyak pula yang jadi eksekutor bantuin tentara. Hanya untuk senang-senang, seperti membantai tikus diladang padi.
Kejadiannya emang seperti itu, yang terjadi adalah perang saudara...itu fakta. Terlepas orde baru menggunakannya sebagai alat propaganda, tapi pada dasarnya PKI itu memang layak dimusnahkan.
