View Single Post
Old 10th October 2017, 14:36
#1  
tso-s4
Groupie Member
tso-s4 is offline

tso-s4's Avatar

Join Date: Sep 2015
Posts: 20,485
tso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legendtso-s4 Super Legend

Default [Tokoh 2019] Popularitas Gatot semakin Meroket, Partai-Partai berebutan untuk nampung

Pak Gatot ini di 2019 nanti akan seperti sosok Gadis Cantik (Capres) yang menjadi rebutan banyak orang (Partai), sehingga Partai2 akan berebutan untuk Berkoalisi untuk meminang Gatot di Pilpres 2019.

Ingat, bahwa Setiap Masa ada Tokohnya, dan setiap Tokoh ada masanya.
Oleh karenanya, menjelang Tahun 2019, Jenderal Gatot Nurmantyo adalah Tokoh yang akan jadi harapan baru bagi rakyat Indonesia.


dan 2019, Merah Putih Memanggil Gatot Nurmantyo..

Terbukti, Partai Partai dari sekarang sudah menyatakan kesiapan untuk menampung Pak Gatot, karena pak Gatot saat ini begitu diharapkan oleh rakyat....




Quote:
Senin 09 Oktober 2017, 13:13 WIB
Gerindra Siap Tampung Gatot Jika Miliki Tujuan yang Sama



Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (Hary Lukita Wardani/detikcom)
Jakarta - Partai Gerindra bersedia menampung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo jika hendak terjun ke dunia politik setelah pensiun dari jabatannya. Namun Gatot harus memiliki tujuan yang sama dengan Gerindra.

"Ya kalau kami pasti, siapa pun yang mau berjuang bersama dengan Gerindra asal sepaham dengan platform Gerinda yang tertuang dengan manifesto Gerindra tentu siap (menampung)," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).

Fadli mengatakan telah banyak mantan panglima dan jenderal TNI yang bergabung dengan Partai Gerindra.

"Sudah banyak ya mantan-mantan Panglima TNI dan jenderal di Gerindra, kan ada Pak Joko Santoso, Pak Yunus Yosfiah, dan banyak lagi," lanjutnya.

Menurut Fadli, tidak tertutup kemungkinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berdampingan dengan Gatot di Pilpres 2019. Namun itu dengan melihat situasi dan kondisi politik ke depannya.

"Dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin ya kan, tapi kan semua prosesnya tentu harus dilihat nanti terkait dengan kondisi dan persyaratan yang ada. Misalnya sekarang saja belum tahu kita tentang walaupun sudah diketuk UU Pemilu tentang presidential threshold 20%, tapi kan masih ada upaya melalui judicial review," jelas Fadli.

Fadli juga yakin Prabowo tidak akan kalah bersaing dengan Gatot. Dia memandang keduanya mempunyai pengalaman yang lebih mumpuni.

"Kalau Pak Prabowo kan social capital and politic lebih panjang jauh. Saya kira tidak ada masalah bisa komplementer juga, pokoknya nanti kita lihat proses itu," ucapnya.
(lkw/nvl)

"SESUATU YANG DIDAPAT DARI JALAN CURANG BUKANLAH SEBUAH KEMULIAAN DAN KEBANGGAAN,
MELAINKAN KEHINAAN DAN KENISTAAN" (Abu-Waras)

Last edited by tso-s4; 10th October 2017 at 14:42..
Reply With Quote