View Single Post
Old 15th January 2019, 08:53
#2  
craig.jessel
Mania Member
craig.jessel is offline

craig.jessel's Avatar

Join Date: Nov 2014
Posts: 9,909
craig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legendcraig.jessel Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by Gill_Bates View Post



JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara soal kritikan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai mahalnya pembangunan kereta ringan alias Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

“Memang itu betul (harganya kemahalan), tapi memang elevated dan non elevated beda harganya tinggi karena di atas biayanya lebih tinggi,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Luhut juga menambahkan, LRT lanjutan dari Cibubur hingga Bogor akan menelan biaya di bawah Rp500 miliar per kilometer. “Lanjutannya dari Cibubur-Bogor itu semuanya biayanya di bawah Rp500 miliar per kilometer,” jelasnya.

Mengenai beda harga antara elevated dengan non elevated, Luhut tidak bisa menjelaskan lebih jauh.Saya tak tahu persis, saya pikir jauh lebih murah,pungkasnya.

Selain Luhut, Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, biaya pembangunan LRT Jabodebek masih cukup kompetitif. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah membangun LRT, Indonesia termasuk negara yang mengeluarkan biaya murah.

Sebagai perbandingan untuk pembangunan LRT Manila di Filipina sebesar Rp904 miliar per km, LRT Kelana Jaya di Malaysia sebesar Rp807miliar per km. LRT Lahore di Pakistan Rp797 miliar per km dan LRT Dubai di Uni Emirat Arab Rp1,026 miliar per km.

Pundjung menambahkan, dalam melihat biaya juga harusnya dilihat secara menyeluruh. Sebab. Menurutnya biaya Rp500 miliar dikeluarkan tidak hanya untuk membangun jalurnya saja melainkan teknologinya juga.

"Dalam menerima informasi cost harus paham dulu skop pekerjaannya apa, teknologi yang dipakai apa. Jadi cost tadi sudah mengandung cost untuk depo, biayanya nggak murah itu. Cost itu termasuk depo dan stasiun," jelasnya.

Selanjutnya....
Congore Luhut , ngomyang sendiri keder sendiri.

Kalau ada kenaikan harga material atau ada perhitungan teknis yg sulit pengaturan waktu pengerjaan sehingga waktu molor dan berdampak kepada naiknya biaya konstruksi, apa luhut masih bisa mbacot lebih murah ???
Reply With Quote