Quote:
Originally Posted by 4e853460
Itu cuma asumsi, sama kek harga telor 10 tahun yang aksn datang.
|
Naek turun harga telor jaman now kagak usah nunggu 10 taon kelamaan, kini dalam hitungan bulan hancur karena penurunan daya beli :
Jakarta - Harga telur ayam saat ini terus menerus jatuh hingga menyebabkan kerugian. Peternak mengklaim hal tersebut terjadi karena daya beli yang sedang menurun.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Atung mengatakan pada dasarnya penurunan harga telur telah terjadi sejak bulan Agustus kemarin. Namun, puncaknya terjadi saat memasuki bulan Sura menurut kalender Jawa.
Pasalnya, memasuki bulan Sura banyak orang yang memilih tidak mengadakan hajatan atau kegiatan sehingga menurunkan daya beli telur ayam yang biasa digunakan.
"Ini sudah dua bulan merugi kan artinya dari Agustus pertengahan sudah mulai jelek itu. Nah itu karena kan mau memasuki bulan Sura kalender Jawa biasanya nggak boleh ada kegiatan, pesta," kata dia kepada detikFinance, Senin (15/10/2018).
Baca juga: Rugi karena Harga Telur Ayam Hancur, Peternak Berencana Apkir Dini
Lebih lanjut, saat ini harga telur di tingkat peternak telah menembus angka Rp 15.000 per kilogram (kg). Angka ini jauh dibandingkan biaya operasional sebesar Rp 19.000 per kg.
Artinya, peternak harus menanggung kerugian selisih antara biaya operasional dan harga jual hingga Rp 4.000 per kg.
Baca juga: Harga Telur Ayam Hancur, Peternak Rugi Rp 3 Juta/Hari
Sementara itu, dipantau detikFinance dari Pasar Senen, Jakarta Pusat harga telur telah dipatok Rp 20.000 hingga Rp 21.000 per kg dari sebelumnya Rp 24.000 hingga Rp 23.000 per kg.
------------------
Dulu kagak usah nunggu "bulan hajatan" buat harga telor naik, karena telor adalah asupan protein masyarakat karena daging udah kagak kebeli. Sekarang telor pun kagak laku, walau harga pakan impor naek terus gegera dollarnya ngamuk....katanyah.