Beberapa waktu lalu dunia maya banyak membahas tentang Jeng Ana. Siapa dia? Dia adalah penjual obat-obatan herbal. Tapi yang membuat dia banyak dibahas adalah omongannya yang dianggap tidak sesuai dengan kaidah kesehatan yang dianut oleh para dokter. Singkatnya, omongannya dianggap "ngaco". Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun membuat pernyataan tentang ini (
https://tirto.id/idi-informasi-kelir...asyarakat-cq4P).
Selain Jeng Ana, banyak orang2 di luar sana yang menyediakan jasa menyembuhkan (selain dokter dan rumah sakit). Ada yang memakai obat2an seperti Jeng Ana. Ada juga yang menggunakan sarana seperti tenaga dalam, aliran listrik, atau lainnya.
Saya sendiri gak tau definisi "pengobatan alternatif" itu sebenarnya apa? Apakah semua jasa pengobatan yang berada di luar dokter, rumah sakit, dan klinik, dapat digolongkan sebagai pengobatan alternatif?
Kemudian setelah saya cek, walaupun namanya "alternatif", tetapi justru banyak orang yang menjadikan pengobatan2 seperti ini sebagai yang utama. Mereka memilih tidak pergi ke dokter atau rumah sakit, tapi justru ke jasa seperti ini. Mengapa demikian?