Quote:
Originally Posted by classjourney_neo
Tapi klo jaman pilpres kmrn itu konteksnya lebih ke becanda dan ngga serius2 bgt jeng. Itupun ngga semua satu suara, lebih bnyk di keep sendiri2 aja.
Kalo skrg ini kekecewaannya kerasa bgt dan cenderung berlebihan. Semua ngumpul di satu posting. Ada yg bilang akan berpikir utk ganti kewarganegaraanlah (in a serious way), ada yg bilang Jakarta di era kemunduranlah, ada yg bilang kita blm siap pny gubernur bersihlah (ini pret bgt), ada yg bilang Jakarta mayoritas adalah orang intoleranlah. Sedih bacanya. Seolah2 perang salib itu didepan mata.
Belum lagi mereka2 yg terang2an bilang yg vote no.3 adalah orang bodoh, ngga waras, bla3x... Duh, ngga nyadar ya klo mayoritas friendsnya nge-vote no.3 (terbukti dgn jauhnya persentase hasil pemungutan suara). Mereka sendiri yg takut dgn kata intoleran tp mereka sendiri yg mencontohkan sikapnya duluan.
Sedihnya juga kesannya kita yg muslim ini akan berlaku semena2 pada yg non. Padahal ya bapak ibu, mas mba yg terutama sudah puluhan tahun hidup di Jakarta, apa pernah jauh sebelumnya Jakarta mengotak2kan dan mendiskriminasi suatu golongan? Lebih lagi, apa iya Jakarta hanya toleran selama bbrp tahun terakhir atau tepatnya pada saat Ahok menjabat?
So, move on ajalah. Ngga usah paranoid berlebihan. Kita2 disini juga ngga ada niatan dan kepentingan utk mencelakai kalian.
|
Setuju denganmu .. masuk akal banget nih.