suaraPembaca, detik.com
Jakarta - Awal Januari 2009 yang lalu saya datang ke Bank Mandiri Cabang Soepomo untuk melakukan transaksi. Sebetulnya saya bukan nasabah di Bank Mandiri Cabang Soepomo. Hanya saja kebetulan lokasi kantor saya berseberangan dengan cabang tersebut. Jadi, setiap bulan saya rutin bertransaksi di Bank Mandiri Cabang Soepomo.
Sambil menunggu antrian di teller saya membaca-baca brosur produk-produk Bank Mandiri. Salah satu produk yang menarik adalah Tabungan Rencana Mandiri (didukung oleh iklan di media elektronik yang mencuri hati).
Sekitar tanggal 23 atau 27 Januari 2009 saya akhirnya memutuskan untuk membuka rekening Tabungan Rencana di Bank Mandiri Cabang Soepomo. Pada tanggal tersebut saya bertemu dengan Customer Service Representative (CSR) yang bernama Bapak Dadang. Beliau sedikit banyak menjelaskan keuntungan yang didapat dari Tabungan Rencana tersebut.
Sebenarnya produk ini sama dengan produk tabungan berjangka yang dimiliki bank lain. Hanya saja ada yang "mencuri" hati saya yaitu: nominal yang didebet setiap bulan bisa diubah sewaktu-waktu sesuai dengan kesanggupan nasabah. Dan, dana yang disimpan bisa diambil sebagian setelah mengendap 1 (satu) tahun. Sangat menarik dan sungguh Tabungan Rencana yang menguntungkan nasabah bukan.
Berbekal "keunggulan" dari Tabungan Rencana tersebut akhirnya saya memutuskan untuk membuka Tabungan Rencana dengan nominal Rp 1 juta per bulan selama jangka waktu 5 (lima) tahun. Saat membuka rekening Tabungan Rencana (masih dengan CSR yang sama) saya juga diinformasikan akan mendapatkan polis asuransi dan Rekening Koran yang akan dikirim setiap 3 (tiga) bulanan. Setelah beberapa hari saya membuka rekening Tabungan Mandiri saya dihubungi untuk mengambil Polis Asuransi Manulife di Cabang Soepomo tersebut.
Seiring berjalannya waktu saya selalu berpikir positif. Bahwa uang saya setiap bulan sudah bertambah sedikit demi sedikit. Dan, dengan tidak diterimanya rekening koran pada 3 (tiga) bulan pertama saya masih berpikir positif bahwa mungkin telat terkirim. Tapi, karena kesibukan saya jadi tidak terlalu menantikan datangnya rekening koran tersebut.
Alangkah terkejutnya saya pada hari Senin, 13 Juli 2009 menerima dan melihat Rekening Koran tabungan Rencana Mandiri tidak seperti yang saya harapkan. Bagaimana tidak.
Bila di rekening koran saya tercantum saldo yang 'tidak bertambah' (selain penambahan bunga yang hanya beberapa ribu saja). Sebagai informasi ini adalah rekening koran yang pertama kali saya terima dari Tabungan Rencana Mandiri yang sebelumnya diinformasikan akan dikirim per 3 (tiga) bulan tapi ini malah 6 (enam) bulan.
Sungguh di luar dugaan kalau bank terbesar di Indonesia dengan reputasi yang begitu hebat telah 'merusak rencana' saya yang mungkin tidak seberapa. Tapi, sungguh telah mengecewakan.
Hari Selasa, 14 Juli 2009 saya datang ke Bank Mandiri Cabang Cikini untuk menumpahkan rasa kecewa saya yang mendalam. Saya dibantu oleh CSR Yuri dan betapa terkejutnya saya ketika mendapatkan informasi bahwa memang pada saat pembukaan rekening Tabungan Rencana Mandiri tersebut ada proses yang tidak lengkap dan salah diinput oleh CSR Dadang.
Terlebih yang membuat saya sangat heran apakah untuk setiap transaksi yang terjadi 'tidak dilakukan otorisasi' oleh pihak Supervisor-nya sehingga ketidaklengkapan proses bisa terjadi. Sekali lagi saya sampaikan bahwa saya bertransaksi di bank terbesar di Indonesia.
Ini berlangsung selama 6 (enam) bulan. Bagaimana jika saya menerima atau melihat rekening Koran pada 12 atau 24 bulan atau bahkan pada saat nanti jatuh tempo. Dan, selama itu pula uang saya tidak terdebet dan selama saya tidak complaint pihak Bank Mandiri 'tidak akan pernah tahu', dan 'rencana' saya menjadi 'berantakan' akibat kelalaian proses pihak Bank Mandiri, bank terbesar di Indonesia.
Salam,
Fariyani Sukmawati Handini
Komp DKI Blok O6 No 16 Jakarta Timur
dinda.baskoro@gmail.com
08161655777 / 0811140505