View Single Post
Old 19th August 2017, 15:06
#27  
freya.
Moderators
freya. is offline

Join Date: Mar 2016
Location: di atas tanah, di bawah langit...
Posts: 19,264
freya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legendfreya. Super Legend

Default

Quote:
Nah Freya, membuka kemungkinan : "tingkat kesulitannya berbeda2" (cobaan dlm hidup) shg panjang lintasan & kondisi saat start nya berbeda2 spy tetap memenuhi rasa keadilan itu

Nah timbul pertanyaan lagi, dasarnya apa, si A dikasih yg mudah tapi lebih panjang lintasannya, sdgkan si B dikasih yg sulit tapi lintasannya pendek
Karena kan ada yg bilang kita semua mulai dari kertas putih cmiiw yah
Hmmm...

Kalo kita semua mulai dari kertas putih itu, menurut gue adalah definisi konsep Tabula Rasa. Kalo konsep tabula rasa, menurut gue, dalam konteks ini yah, yang membuat seseorang jatoh ke dalam pencobaan dan enggak itu ya dari lingkungannya. Karena ketika manusia lahir, mereka itu gak mempunyai kecenderungan negatif gimana-gimana (sekali lagi mnurut gue, ini as per pandangan konsep tabula rasa ya).

Jadi gini, gue pernah baca novel judulnya Tabula Rasa, salah satu tokoh perempuannya jatuh cinta dengan sesama perempuan. Usut punya usut, si perempuan ini pernah dilecehkan sama temen papanya atau gimana gitu, gue lupa. Pokoknya pas si perempuan ini atau si kembarannya ini masih kecil pernah ada trauma gitu. Menurut gue, itu bisa jadi yg merupakan titik kenapa si cewek ini akhirnya menjadi penyuka sesama, dalam hal ini adalah dosa kan di mata agama praktek LGBT itu.

jadi mengapa seseorg bisa begini-begitu, ngambil keputusan yg bertentangan dengan norma sosial / agama brdsrkan pendekatan konsep tabula rasa adalah hasil pengaruh pembentukan dari lingkungan.

Quote:
Coba tanya yg generasi kakek kita, saat kehidupan jauh lebih sederhana dari hari ini, ada org yg secara ekonomi cukuplah (middle class deh), walaupun ngga kaya2 banget2, keluarganya soleh, lingkungan pergaualan soleh, untuk cari lokalisasi/ wts ngga segampang sekarang
Sekali lagi, what you see from the outside is just the tip of an iceberg. Seperti gini nih ya, kan Poke bilang generasi kakek-nenek kita as if mereka itu are better generation in terms of moral dan resist to temptation karena akses mereka utk dosa (tapi enak) masih terbatas? Tapi genocide, pembantaian besar-besaran itu terjadi di sejak jaman kuda gigit besi kan. Praktek adultery, LGBT, itu udah ada dari kisah jaman Sebelum Masehi kali ya? Temptation dlm bentuk haus thdp kekuasaan itu udah dr jaman ah sudahlah... Pokoknya sejak baheula-baheula banget, gitu. (Sejak Nyonya Meneer blom bs berdiri )

Poke... Dulu itu ya... Jaman penjajahan.. Kejam lho.. Tentara-tentara Jepang memperkosa perempuan-perempuan pribumi dan secara hukum mereka gak akan di-proceed. Lebih dosa jajan ke pelacuran atau memperkosa perempuan? Jadi, temptation itu bukannya sudah ada dari dulu?

Dan lagi, kalo semua orang berdosa baik kecil atau besar, banyak atau sedikit, ujungnya adalah maut, maka ya gue rasa surga itu sepi sekali.

Setiap hari aja kita berkompromi sama dosa, baik mulai dr yang sekecil bohong-bohong putih sampe dosa yg merugikan pihak lain / org byk.

Mungkin saat pengadilan nanti, adil versi Tuhan adalah Dia kan melihat bukan cuma dosa yg kita buat tapi juga motif dan bagaimana hati kita saat commit dosa itu. Mungkin Dia akan banyak-banyak memaklumi dosa yang dibuat oleh si B yang tumbuh di lingkungan yang menjadikannya mesin pembunuh. Tuhan akan melihat jauh-jauh-jauh ke dalam hatinya si B. Mungkin begitu mgkn juga bukan.

Aspirin mana... Aspirin...

(Mendadak puyeng)


In life, sometimes you win - sometimes you learn

Last edited by freya.; 19th August 2017 at 15:29..
Reply With Quote